Saat adzan subuh berkumandang Arisha terbangun dari tidurnya.walaupun sedang masa haid tapi perempuan itu selalu bangun pagi.Ia melihat kenzo yg masih terlelap didalam tidurnya.setelah puas memandang kenzo perempuan itu langsung beranjak dari tempat tidur lalu berjalan kekamar mandi untuk cuci muka serta gosok gigi.
Selesai itu ia kembali lg mendekati ranjang untuk membangun kan suaminya itu.
"Mas bangun udah adzan subuh."ujarnya seraya menepuk pelan lengan suaminya itu.bukannya bangun kenzo malah menarik tangan istrinya membuat Arisha kembali terbaring dalam pelukan kenzo.
"Mas Bian."panggilnya.
"Hm."
"Bangun dulu,shalat subuh mas."ujarnya.lelaki itu membuka matanya namun tidak langsung bangun dan malah memandang istrinya intens namun hal itu tidak lama karena detik berikutnya lelaki itu melepaskan pelukannya lalu pergi ke kamar mandi.
Arisha beranjak dari tempat nya lalu membereskan tempat tidur nya lalu menyiapkan perlengkapan untuk lelaki itu shalat.
Wanita itu sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.tiba tiba ia merasakan sepasang tangan melingkar diperutnya.Ia tau pelakunya adalah kenzo tapi rasanya ada yg berbeda.Membuat nya langsung melepaskan pelukannya.
"Knpa gak pake baju."tanyanya saat melihat suaminya yg hanya memakai celana selutut tanpa atasan bahkan rambutnya saja masih acak acakan dan tidak lupa ada handuk kecil yg dipegang nya bekas mengering kan rambut nya yg tadi dikeramas.
"Males."balasnya dengan santai.Arisha menghela nafasnya padahal ia sudah menyiapkan bajunya tapi knpa tidak dipakai.
"masa pake baju doang males,udah sana pake bajunya dulu gak malu apa ntar diliat orang."ujarnya.
"Dirumah doang sha,ngapain malu."balasnya.toh ia bukan mau kekantor jadi tidak masalah jika hanya memakai celana selutut,pikirnya.
"ya tapikan dirumah jga ada bi sari,nanti dia malah canggung liat kamunya yg gini."omelnya.untung saja bi sari sedang belanja keluar saat ini.
"ck... Iya iya."balasnya yg langsung pergi ke kamarnya untuk memakai bajunya sebelum sarapan nanti.
"lho udah beres aja ya nyonya."tanya bi sari yg baru saja dari mini market terdekat.
"Iya bi,eum tolong bantuin bawain ya."ujarnya agar ia tidak bolak balik membawanya. Bi sari langsung mengangguk dan membantu membawanya setelah menaruh belanjaannya.
setelah menaruh makanan itu ia langsung berjalan kekamarnya untuk memanggil suaminya itu.
Ia menggelengkan kepalanya saat melihat lelaki itu yg masih betah bertelanjang dada.
"Mas Bian."panggilnya membuat lelaki yg sedang bermain handpone itu menoleh kearah suara.
"Disuruh pake baju malah main handpone,gimana si."ujarnya seraya mengambil kaosnya lalu memberikannya pada kenzo.
"bawel."cibirnya seraya memakai kaosnya.Risha yg mendengar cibiran itu hanya menghela nafasnya pelan.
"Yaudah ayo sarapan dulu,ntar keburu dingin gak enak."ujarnya seraya merapikan sedikit rambut lelaki itu yg sedikit berantakan.
Kenzo mengangguk lalu mengikuti langkah istrinya itu.
_
"kmu ngapain?"tanyanya membuat wanita itu menoleh dengan wajah kagetnya.
"Ini ak_"belum sempat ia menyelesaikan ucapannya kenzo lebih dulu mengambil barang yg dipegang istrinya itu lalu memasukannya kedalam kotak yg tadi.
Ia jga langsung menarik tangan istrinya dengan sedikit kasar keluar dari gudang itu.
"jaga batasan kmu disini,jgan seenaknya masuk kedalam semua ruangan yg ada dirumah ini."bentaknya.
"aku cuma masuk gudang lho mas bu_"
"apa?jagan mentang mentang tempat itu hanya gudang dan kmu bisa seenaknya masuk dan menyentuh barang barang saya."ujarnya dingin.
"Maaf."
Kenzo tidak menjawab apapun dan memilih meninggalkan Arisha yg masih merasa heran pada sikap suaminya itu.
Arisha memandang pintu gudang itu,ia masih merasa heran knpa suaminya itu marah hanya karena ia masuk gudang itu,padahal niatnya ia hanya ingin mengambil barang yg mungkin saja masih bisa terpakai.
. waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam namun ia masih melihat kenzo yg masih betah berdiri di balkon kamarnya seraya menatap lurus kedepan.
Setelah pertengkaran kecil tadi sampai saat ini lelaki itu terus saja bersikap dingin membuat Arisha tak berani menyapa jika tidak benar benar penting,tapi melihat ini sudah malam dan angin malam sangat tak bagus membuatnya memberanikan diri untuk melangkah mendekati lelaki itu.
"mas Bian."pangilnya nmun lelaki itu sama sekali tidak meresponnya atau sekedar meliriknya walau hanya sebentar.
" ini sudah malam_"
"Tidur duluan aja."ujarnga yg seakan tau maksud dari pembicaraan istrinya itu.
"Tapi_"
"sebentar lg saya nyusul.tolong kali ini aja gausah ngebantah."balasnya dingin namun tetap tidak mau menoleh sedikit pun.
Arisha menghela nafasnya lalu kembali kedalam dan langsung berbaring di ranjang nmun tidak langsung tidur ia masih tetap melihat kearah balkon.
Tak lama setelah dirinya masuk ia melihat lelaki itu yg berjalan masuk kekamar membuatnya langsung menutup matanya berpura pura jika dirinya sudah tidur duluan.
Kenzo melepas kaosnya lalu ikut berbaring dan tangan nya memeluk istrinya dari belakang.
"maafkan sikap saya hari ini."bisiknya.sebenarnya ia tidak sungguh sungguh marah pada istrinya itu hanya saja ia tidak ingin wanitanya ini menemukan sesuatu yg berhubungan dengan masalalunya."saya tau kmu belum sepenuhnya tidur,jadi kmu pasti mendengarnya."lanjutnya.
04-02-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...