bagian #11

19K 681 2
                                    


    "Makasih."ujar kenzo saat istrinya membawakan kopi untuknya.

"Sama sama."balasnya.

"Knpa?"tanyanya saat melihat ekspresi wanita itu yg seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Eum boleh gak kalo aku ziarah ke makamnya ayah."izinnya.setelah empat bulan menikah ia belum pernah lg ziarah ke makam ayahnya.dari kemarin kemarin ia selalu saja memimpikan mendiang ayahnya itu.

Lelaki itu hanya diam seraya  menatapnya tanpa mengatakan sesuatu.

"Tapi kalo gak boleh gpp ko."lanjutnya karena belum jga mendapatkan jawaban apapun.

Kenzo menahan tangan istrinya saat wanita itu hendak pergi karena merasa tidak mendapatkan jawaban apapun darinya.

"Boleh."

"Bneran mas"

"Iya,mau kapan biar saya kosongkan jadwal kerja saya."ujarnya.

"Eum aku pergi sendiri aja gpp ko,takut ngerepotin."ujarnya.

"Gak ngerepotin sama sekali.mau kapan?"tanyanya sekali lg.mana mungkin ia membiarkan istrinya pergi sendirian.

"Besok."

__

 
        Sesuai janjinya kemarin hari ini Kenzo benar benar mengantarkan istrinya ke bandung untuk menemaninya ziarah ke makam ayahnya.

Ayahnya Arisha memang di makamkan di bandung,sesuai keinginan mendiang ayahnya yg menginginkan tempat peristirahatan terakhir disamping makam istrinya yg tak lain adalah ibunya Arisha.

Sebenarnya bandung memang tempat asal dan tinggalnya keluarga Arisha,lebih tepatnya si tempat kelahiran ayahnya karena ibunya adalah orang jakarta namun tidak berasal dari keluarga berada.waktu itu ayahnya Arisha ke jakarta karena ingin menemui salah satu temannya dan berakhir meninggal dunia setelah menyelamatkan kenzo.

"Assalamualaikum."ujar wanita itu saat memasuki rumah yg dulu ia tempati dengan kedua orang tuanya dulu.

Sebelum berziarah keduanya memang ingin beristirahat sebentar di rumah itu.

Rumah itu tetap bersih walaupun tidak ada penghuni nya karena setiap seminggu sekali ada orang yg Arisha percaya untuk membersihkan rumah itu.sebenarnya bisa saja Arisha bolak balik jakarta bandung untuk membersihkan rumah sebulan atau dua bulan sekali namun kenzo tidak mengizinkan nya dan lebih memilih membayar orang saja.

        Sorenya keduanya menuju tempat pemakaman dimana ayah dan ibunya Arisha berada.

"Assalamualaikum ayah,ibu."ujarnya saat sudah berada didepan makam kedua orang tuanya.

"Maaf Arisha baru bisa kesini lg.aku berharap kalian selalu bahagia disana.jgan kwatirin aku lg ya karena aku disini jga bahagia sama mas Bian."ujarnya dengan mengukir senyum indahnya.

"Iya,ayah jgan kwatir karena saya akan selalu menjaga  putri ayah dan ibu."sambung Kenzo.

selanjutnya mereka membaca surah yasin dan lain lainnya.sebelum pulang Arisha menyempatkan untuk membersihkan makam orang tuanya yg sudah mulai ada rerumputan.

    "lho Arisha."panggil seorang perempuan membuat si pemilik nama menoleh kearah suara.

"gimana kabarnya sha,udah lama gak ketemu."ujarnya,setelah akad Arisha memang langsung dibawa pindah oleh kenzo dan ia baru pulang lg ke bandung.

"allhamdulillah aku baik ko,kamu sendiri gimna."Balasnya.perempuan itu adalah luna teman sekolahnya dulu.

Walaupun tinggal di bandung Tapi luna lebih sering berbicara bahasa indonesia daripada bahasa sunda.

ARISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang