"Udah berapa bulan?"tanyanya seraya menatap perut bumil itu yg mulai buncit."Baru lima bulan."balasnya dengan senyum ramahnya.gadis itu mengganggukan kepalanya sebagai balasannya.
"Lo bahagia sama pernikahan yang sekarang?"tanyanya lg karena ia tidak ingin sahabatnya itu tersakiti dengan orang yg sama.
"Allhamdulilah aku bahagia sama pernikahan yang sekarang, mas Bian benar benar berubah la,dia bukan lagi laki laki kasar yg memperlakukan aku seenaknya."ujarnya dengan antusias.
"Dan aku berharap kmu berhenti membencinya lagi."pintanya.karena ia tidak mau vanilla terus terusan membenci suaminya dan selalu mengungkit ngungkit hal lama.
"Gue seneng lo bahagia sha,tapi maaf gue belum bisa lupain keberengsekan dia,tapi gue bakal usahain buat gak benci sama dia demi lo."ujarnya.karena jika di pikir pikir ia tak punya hak terlalu lama membenci.orang yg mendapatkan ketidakadilannya saja sudah memaafkannya lalu knpa ia jga tidak mencoba memaafkan orang itu.
"Makasih la."ujarnya seraya memeluk gadis itu sekilas.
"Oh iya gimana sekarang perkembangan kaffe?"tanyanya karena semenjak ia pindah lg kesini ia tidak tau apapun lg soal kaffe yg di surabaya itu.
"Baik baik aja,makin banyak pelanggan juga."balasnya.
"Allhamdulilah kalo gitu,aku ikut seneng dan maaf karena aku pergi kmu harus repot lg nyari pengganti aku."
"Udah santai aja sha."balasnya ia tidak direpotkan hanya karena mencari pengganti Arisha,lagipula ia sudah tau jika hal itu pasti terjadi walaupun semisalnya sahabatnya itu tidak rujuk dengan kenzo pun suatu saat Arisha jga bakal menikah dan tinggal dengan suaminnya bukan.
"Assalamualaikum."ujar lelaki yg baru saja sampai dirumah itu.membuat kedua perempuan itu menoleh kearah suara.
"Waalaikumsalam."Arisha langsung berdiri dan mencium punggung tangan suaminya itu seraya mengambil alih tas kerja milik kenzo.
"Sha gue pamit pulang ya,udah sore jga."ujar Vanilla seraya berdiri.
"Lho ko pulang,gak mau makan bareng dulu?tadi aku udah masak tau."ia pikir vanilla akan ikut makan bersama sebelum pulang.
"Lain kali aja deh,masih ada urusan."balasnya.
"Yaudah hati hati,maaf gak bisa anter kedepan."ujarnya yg langsung diangguki oleh vanilla.
Gadis itu melirik kearah kenzo dengan malas. "Gue percayain sahabat gue sama lo,tapi kalo lo nyakitin risha lg gue jamin lo gakan pernah bisa ketemu atau sekedar komunikasi sama Arisha lg.camkan itu."ujarnya tak main main dengan perkataannya.
OoO
"Tante ko perutnya gendut?sering makan banyak ya?"tanya Arga seraya menatap perut Arisha yg sudah mulai kelihatan buncit.Arisha yg mendengar itu tetkekeh dengan tangan yg mengelus kepala anak kecil yg sudah masuk SD itu.
"Enggak,tante buncit karena ada dede bayi didalam sini."ujarnya seraya mengelus perutnya.
"Dede bayi?ko bisa masuk situ?gimana caranya?"tanyanya mulai bingung.
Arisha terdiam bingung mau menjelaskannya seperti apa pada anak enam tahun itu.
"bocil gak boleh tau."sahut Kenzo yg baru saja ikut bergabung.
"Dih aku nanya tante cantik ya bukan om jelek."cibirnya.
"so ganteng banget lo cil ngatain om jelek."ujarnya tak terima dibilang jelek.
"Kata mama aku ganteng."balasnya dengan bangga.mamanya emng selalu mengatakan jika dirinnya tamvan melebihi papanya.
"Ganteng menurut mamamu,tapi tidak menurut saya."balasnya.
"Tante cantik aku ganteng kan?"tanyanya pada Arisha.
"Ganteng ko."balasnya.Mendengat itu membuat Arga tersenyum bangga.
"Tuh kan om,aku itu ganteng enggak kayak om yang jelek.
"masih gantengan aku kan sayang?"tanyanya.
"Kalian ganteng karena sama sama cowok.udah ya gausah dibahas lg."ujarnya yang sudah pusing mendengar perdebatan kenzo dengan anaknya mba lea.
"Cil pulang gih dicariin mamanya lho."usirnya.ia memang rada tidak suka jika Arga main kerumahnya karena setiap kali bocil itu main kesini perhatian istrinya jadi terbagi.
"Bilang aja om ngusir."ujarnya. Setiap ia kesini sang tuan rumah memang selalu mengusirnya dengan bermacam alasan.
"nah itu tau,pulang gih ganggu tau gak."ujarnya.
"Mas ih gak boleh gitu."ujarnya menegur suaminya.
"Yaudah tante cantik aku pulang aja deh,gak seru kalo ada om jelek.dadah."ujarnya.
"Hati hati ya ga."ujarnya.anak kecil itu mengacungkan jempolnya sebagai jawaban.
"Apa?"
"Galak amat si istriku,cuma mau peluk doang padahal."ujarnya.
"Gausah peluk peluk gerah."balasnya
"iya saya juga cinta kmu."ujarnya seraya mencium pipi bumil itu sekilas lalu memeluknya.
"Gak jelas."
"Jagan marah marah terus ath sayang,kasian baby nya."ujarnya sengaja membawa bawa babynya supaya istrinya itu berhenti mengomel.
" ya abisnya kmu kebiasaan banget deh ngomong nya selalu gitu sama Arga,mana suka di usir lagi aku kan gak enak sama mba Lea."
"Iyaiya saya salah maaf.jagan marah lg oke."
"Iya,asal kmu mau minta maaf sama Arga."
"iya nanti minta maaf kalo ketemu."ujarnya.ia mengubah posisinya dan menjadikan paha istrinya sebagai bantalan.
"Berat mas."
"Sebentar aja,elusin."ujarnya seraya menarik tangan istrinya agar mengelus kepala nya yg sedikit terasa pusing itu.biasanya pusingnya akan hilang jika Arisha mengelus kepalanya.
"manja banget si suaminya aku."
Assalamualaikum man teman maaf baru bisa up dan maaf jika feelnya gak dapet.
Jgan lupa tinggalkan jejak kalian ya dan kalo ada kesalahan dalam bentuk tulisan atau kata katanya tolong beritahu auhor ya.
btw yg mau next chapter apa cukup sampai disini aja nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...