bagian #20

20K 734 2
                                    

   "Dede nya kapan keluar kakak cantik?"tanya Alana seraya terus memperhatikan perut besar kakak iparnya itu.

"Insyaallah bulan depan."balasnya.

"Keluarin sekarang aja kakak cantik,aku penasaran sama bayinya."ujarnya dengan antusias.Alana memang menyukai anak kecil,kadang ia selalu iri pada teman temannya yg selalu memamerkan adiknya sedangkan ia tidak karena terlahir menjadi anak terakhir.

Setidaknya jika ponakannya sudah lahir ia bisa memamerkannya pada teman temannya,pikirnya.

"Ngaco kamu,mana bisa gitu."samber Alina.

"Emng gak bisa ya kakak cantik?"tanya Alana seolah tak mau mendengarkan mamanya.

"Bisa aja jika memang sudah ditakdirkan."balasnya.karena kadang melahirkan jga tidak sesuai dengan perkiraan dokter.

"Tuh denger ma,bisa aja.makanya berdoa yu biar kakak cantik cepet lahirannya."cecar Alana.

"Kamu ngebet banget perasaan,emang kalo kakaknya udah lahiran bayi nya mau dikasih apaan si?"tanya wanita paruh baya itu.

"Mau aku beri kasih sayang yang buanyak..... Banget sama uang seribu deh hhe."

"Yaallah Na gak modal banget ngasih uang cuma seribu."cibir sang mama.sedangkan Arisha hanya tersenyum melihat adik dan mama mertuanya itu.

_

"Mama sama Ana pulang dulu ya,nanti kapan kapan mama kesini lg."ujarnya.sebenernya ia masih betah tapi hari udah mulai sore dan sebentar lagi pasti suaminya pulang.

"Iya ma hati hati."ujarnya setelah mencium punggung tangan mama mertuanya itu.

"Dadah kakak cantik,kalo kangen Ana telpon mama aja ya"pamitnya.

"Iya,hati hati na."balasnya yg langsung diacungi jempol oleh anak itu.

Setelah mobil Alina sudah tak terlihat ia berniat untuk masuk kedalam rumah,namun langkahnya berhenti saat mendengar suara mobil Kenzo yg sudah terparkir disana.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."ujarnya.lalu ia mengulurkan tangannya berniat mencium punggung tangan suaminya itu.namun diwaktu yg sama lelaki itu malah menepis tangannya dan melewati nya begitu saja.

Arisha yg melihat itu jujur saja terkejut karena baru kali ini lelaki itu menolak saat dirinya hendak mencium punggung tangannya.

Ia hanya bisa menghela nafasnya dan mengikuti suaminya itu.ia melihat lelaki itu duduk bersadar pada sofa seraya memejamkan matanya.

"Mas kenapa?ada masalah?"tanyanya.lelaki itu membuka matanya dan berdiri hendak melewatinya namun segera ia menahan pergelangan tangan Kenzo yg langsung di tepis kembali oleh lelaki itu.

"sebenernya kamu kenapa?kalo emang aku ada salah aku minta maaf"ujarnya.

"kamu pikir dengan kata maaf bisa ngubah semuanya hah.semuanya kacau gara gara kecerobohan kamu Arisha.kalo aja kamu gak rusakin laptop saya semua gakan kayak gini.gara gara kmu saya  mengalami kerugian besar."bentaknya.

Deg.

"Mas_"

"DOSA APA SAYA SAMPAI HARUS MEMILIKI ISTRI CEROBOH DAN MISKIN SEPERTI KAMU.JIKA SAJA WAKTU BISA DIULANG LEBIH BAIK SAYA YANG TIADA KETIMBANG HARUS BERHUTANG BUDI  DAN BERAKHIR  MENIKAHI KAMU YANG BISANYA BIKIN MALU DAN BEBAN BUAT SAYA"makinya.

"jadi kamu nyesel udah nikah sama aku?"tanyanya dengan lirih.

"Iya saya menyesal, seandainya kamu tidak hadir mungkin hidup saya tidak akan sekacau ini."makinya.

Setelah puas membentaknya lelaki itu langsung pergi ke kamar dan membanting pintunya dengan keras.

Arisha mematung ditempatnya dengan air mata yg sudah mengalir.jadi selama ini ia hanya dianggap beban oleh suaminya sendiri.

                         OOO

Arisha menjatuhkan gelasnya hingga gelas itu pecah.ia memegangi perutnya yg mulai kontraksi,seperti nya ia akan segera melahirkan sekarang.

Ia mencoba menelpon beberapa nomor untuk diminta pertolongan karena dirumah sedang tidak ada siapa siapa bahkan supir yg biasa mengantarnya saja sedang pulang kampung untuk urusan keluarga.

"Hiks.. Sakit."

"Lho sayang kamu kenapa?"tanya Alina yg baru saja tiba.

"Ma tolong sakit hiks.."Alina langsung memanggil supirnya untuk membantu membawa menantu nya itu.

     Sesampainya di rumah sakit Arisha langsung ditangani oleh salah satu dokter disana.sedangkan Alina diluar beberapa kali mencoba untuk menelpon putranya itu.

_

. Alina tersenyum saat Arisha sudah bangun.setelah melahirkan menantunya itu langsung pingsan.
Ia jga langsung memberikan nya minum.

"Ma anak aku?"tanyanya karena ia tidak melihatnya.

"kmu harus ikhlas ya sayang.mungkin allah lebih sayang anak kmu."ujarnya yg dengan berat harus mengatakan ini.

"enggak mungkin, mama bercanda kan anak aku pasti masih dibersihkan suster kan?iya kan?"tanyanya.

Wanita paruh baya itu memeluk menantunya. "maaf tapi anak kmu memang sudah tidak ada,kondisi nya sangat lemah saat dilahirkan sampai akhirnya tidak bisa bertahan lama."ujarnya.bayi itu memang hanya hidup beberapa jam saja sebelum akhirnya dinyatakan tiada.

"Hiks... Kenapa secepat ini ma,bahkan aku belum menggendongnya hiks.."

"Yang sabar ya sayang."ia berusaha untuk membuat Arisha tenang.ia tahu pasti sangat sulit mengikhlaskan anaknya yg selama ini sudah dinanti nanti.

_

"Ma_"

"Pelanin suaranya pah,Arisha baru aja tidur."ujarnya.lelaki itu mengangguk lalu menarik istrinya untuk keluar ruangan.

"apa Kenzo sudah bisa dihubungi?"tanyanya,karena sejak Arisha lahiran hingga pemakaman cucunya putranya itu belum jga datang.

Alina menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.sejak tadi ia berusaha menghubunginya namun sepertinya anaknya itu memang sengaja tidak menyalakan handponenya.

"Bener bner keterlaluan anak itu,udah tau istrinya hamil besar malah ditinggal pergi ke luar kota dan gak bisa dihubungi pula."Ujarnya tak habis pikir dengan anaknya itu yg lebih mementingkan kerjaannya ketimbang keluarga kecilnya sendiri.












Assalamualaikum man teman,maaf author jarang up karena aku mikir ngapain jga up cepet cepet kalo gada yg nungguin ✌

maafkan jga karena pendek,tapi author usahain part selanjutnya lebih panjang.
jgan lupa tinggalkan jejak kalian ya guys.

Btw mau next gak nih?

02-04-2023

   

ARISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang