"Mama ko gak ngabarin kalo mau kesini."ujarnya.ia sangat merasa tidak enak karena tidak menyiapkan apapun saat mertuanya itu datang.Wanita paruh baya itu tersenyum ramah. "Gpp ko sayang,kesini jga dadakan karena ana yg ngerengek minta kesini."ujarnya. Tadi saat menjemput Alana tiba tiba saja anak itu menginginkan main kesini untuk ketemu kakak iparnya.
"Ana kamu main disana dulu ya."ujar Alina pada Alana yg langsung diangguki oleh anak itu.
Alana langsung membawa mainannya dan bermain dekat tv disana.
"Eum boleh mama nanya sesuatu?"tanyanya agak ragu karena takut pertanyaannya ini akan menyinggung menantunya itu.
"Boleh ma,mau nanya apa?"balasnya.
"Kmu udah isi?"tanyanya.
"Belum ma,mungkin belum dikasih aja."balasnya.ia terpaksa berbohong karena ia tidak mungkin mengatakan jika ia dan kenzo menunda untuk memiki keturunan. Lebih tepatnya suaminya itu yg belum mau memiliki anak.
Dan yg ia tau mertuanya itu sangat ingin memiliki cucu itu sebabnya ia memilih berbohong karena jika mereka tau yg sebenernya orang pertama yg akan disalahkan adala kenzo.
"Mama gak marah kan?maaf karena aku belum bisa ngujutin keinginan mama."tanya Arisha memastikan karena melihat raut wajah mertuanya itu yg terlihat kecewa.
"Enggak sayang, mama sama sekali gak marah.mama memang ingin memiliki cucu tapi tidak mau memaksa jga.justru mama yg minta maaf mungkin pertanyaan mama terkesan memaksa agar kmu hamil.kmu bersedia jadi istrinya kenzo aja mama udah seneng bgt"ujarnya. Ia memang senang karena pada akhirnya putranya mau menikah jga walaupun pernikahan itu terjadi hanya karena balas budi semata. jika bukan karena rasa bersalah dan janjinya Pada mendiang ayah Arisha mungkin saja kenzo tidak akan pernah menikah karena masih tenggelam dengan masalalunya.
"Ma,boleh aku tanya sesuatu?"tanyanya sebenarnya selama ini ia memikirkan sesuatu namun ia tidak berani bertanya langsung pada suaminya.
"Boleh,nanya apa?"balasnya.
"Siapa Kania."Alina terdiam dari mana Arisha tau soal nama itu.
"ma."
"memangnya kenzo tidak pernah menceritakannya."tanyanya yg langsung mendapat gelengan dari menantunya itu.
Kenzo tidak pernah menceritakan apapun dan waktu itu ia tidak sengaja melihat barang perempuan atas nama Kania.nmun ia memilih diam seolah tidak menemukan apapun dan untuk bertanya langsung pada kenzo Pun ia sama sekali tidak berani.
"Gini bukannya mama gak mau ngasih tau tapi mama rasa yg lebih berhak mengatakannya adalah suami kmu sendiri."
___
"knpa gak tidur?" tanya Kenzo seraya melepaskan dasinya.ia memang baru pulang pukul sembilan lewat tiga puluh menit.ia sudah mengabari jika ia akan pulang terlambat dan menyuruh istri nya itu agar tidak menunggu nya."Belum ngantuk aja si mas." ujarnya. Lelaki itu mengangguk lalu berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Beberapa lama kemudian lelaki itu keluar dengan celana selutut jga handuk kecil yg ia pakai untuk mengeringkan rambutnya.
"Mas Bian." panggilnya membuat lelaki itu menoleh kearahnya.
"Ada apa?" tanyanya.
"eum kalo misalnya kita gausah nunda untuk punya keturunan gimana."lelaki itu langsung menghentikan aktivitasnya dan menatap tajam istrinya itu.
"Kita udah pernah bahas ini dan keputusan saya tetap sama." balasnya.
"Tpi mas mama sama papa sangat mengharapkan nya,lagipu_" Arisha tak melanjutkan ucapan saat lelaki itu menendang lemari yg menghasilkan bunyi yg keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...