bagian #41

14.5K 534 0
                                    


         Seperti biasanya Arisha menjemput putra bungsunya di sekolah saat jadwal pulang anaknya itu tiba.sebenernya ia bisa saja hanya menyuruh mang rahmat untuk menjemput Arvin seperti kebanyakan teman teman putranya itu.

Tapi ia tidak melakukan itu dan memilih untuk ikut menjemput putranya karena ingin memastikan langsung, apalagi mengingat sifat anaknya yg sangat luar biasa itu membuatnya tak ingin mengabaikan hal apapun yg menyangkut Arvin.

  Saat ia sampai disana Arvin langsung berlari kearahnya dengan senyum lebarnya.

"Gausah lari lari sayang,kan mama udah ingetin berkali kali"ujarnya pada anaknya itu.

"Hhe maaf ma,aku suka lupa sangking senengnya mama udah jemput."cecarnya.Arisha menggelengkan kepalanya selalu saja jawabannya itu terus.

"Kmu gak buat masalah kan hari ini?"tanyanya memastikan.

"Enggak ath ma,kan aku anak baik."ujarnya.hari ini entah ada keajaiban apa namun Arvin memang tidak membuat masalah apapun hari ini sangat jauh berbeda dengan hari hari sebelumnya.

"Kalo itu bner,mama harap seterusnya kayak gitu."ujarnya.karena ia sudah cape selalu dipanggil guru karena anaknya membuat masalah dalam bentuk apapun.

"Kalo itu Arvin gak janji ya ma,kan suka khilaf."cengirnya tanpa beban.

Untuk yg kesekian kalinya Arisha menghela nafasnya pelan,enggak Kenzo,Enggak Elziano,enggak Arvin jawabannya selalu sama seperti itu.ketiga lelaki itu memang banyak kemiripan. beda lg kalo dengan Aretha,gadis itu lebih mirip dirinya.

      Sebelum pulang Arisha menyepatkan untuk mampir ke kantor suaminya karena Arvin yg ngotot ingin menemui papanya.

Sesampainya disana ia melihat lelaki itu sedang berkutat dengan laptopnya beserta berkas berkas yg ada di meja kerjanya.

"Papa."teriak Arvin membuat kenzo langsung menoleh kearah suara.bocah enam tahun itu langsung berlari kearah papanya berada.

"Assalamualaikum mas."ujar Arisha seraya mencium punggung tangan suaminya itu.

"Wa'alaikumsalam sayang.tumben gak ngabarin dulu?"tanyanya.

"Anaknya yg minta."balasnya.awalnya ia ingin mengabari nya tadi tapi Arvin melarangnya katanya biar suprise.

"Ganggu gak"tanyanya karena ia takut mengganggu karena kehadiran nya dan Arvin di jam kerja gini

"Enggaklah, bentar lg jga selesai. duduk dulu aja."balasnya.ia sama sekali tidak merasa terganggu dengan kedatangan istri dan anaknya justru ia bahagia karena penyemangat nya ada disini.

Selesai mengerjakan pekerjaannya kenzo mengajak istrinya jga Arvin untuk makan di salah satu restoran yg tak jauh dari kantor.ini memang sudah memasuki jam makan siangnya.

"Ma aku mau pipis."ujar Arvin pada mamanya.

"Yaudah ayok mama antar."ujarnya yg langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Kalo lama tinggalin aja ma."ceplos kenzo.

"Bercanda boy."lanjutnya saat melihat wajah anaknya yg mendelik tidak suka kearahnya.

__

  
        Kenzo yg baru saja pulang kerja itu menghentikan langkahnya saat melihat putrinya turun dari mobil Arga.

"Assalamualaikum."ujarnya Aretha seraya mencium punggung tangan papanya itu.

"Wa'alaikumsalam,dari mana aja?"tanyanya karena ini sudah telat dua jam dari jadwal pulang sekolah putri nya itu.

"Tadi abis dari rumah temen ngerjain tugas pa."ujarnya.

"Ko bisa sama dia?"tanya kenzo seraya menunjuk kearah Arga.

"Tadi gak sengaja ketemu dijalan pa."balasnya.Kenzo mengangguk lalu menyuruh Aretha masuk duluan kedalam rumah.

"Om mukanya bisa biasa aja gak kalo ketemu saya,gitu bgt perasaan."celetuknya.

"Saya sedang tidak mau debat dengan kmu_"

"Yaudah kal_"

"saya ingin bicara serius sama kmu,bisa?"tanyanya.Arga terdiam sepertinya memang ada hal yg serius karena melihat wajah kenzo yg kini menatapnya serius bahkan dari ucapannya saja ia sudah tau jika ini memang bukan saatnya bercanda.

Arga menggangguk lalu keduanya duduk di kursi yg ada di luar rumah itu.

"Kmu bneran suka sama anak saya?"tanyanya.

"Iya om, bahkan saya mencintainya."ujarnya.

"Yakinin dulu perasaan kmu jgan sampai kamu salah mengartikannya, karena bisa saja kmu hanya menganggumi putri saya bukan mencintainya."

"Tapi om_"

"Saya gak akan melarang bahkan saya akan memberikan restu  kalo pada akhirnya kmu yg menjadi suaminya Aretha.saya tau kmu orang baik,dan kmu jga tau jika saya tidak mengizinkan semua anak saya untuk berpacaran.tapi walaupun begitu saya jga tidak menganjurkan kmu agar menikahi putri saya sekarang mengingat usianya yg masih 17 tahun."ujarnya.

"Kalo kmu memang benar benar serius dengan Aretha mulai sekarang jaga jarak dengan dia,kmu boleh melindungi dia dari jarak jauh dan datang kesini setelah Aretha lulus kuliah."ujarnya.selama ini ia memang tidak menyukai Arga karena selalu bicara seenaknya padanya,namun dibalik itu semua ia tahu jika Arga adalah orang baik bahkan jauh lebih baik dari jaman ia muda dulu.

"Jadi saya boleh melamar Aretha setelah dia lulus kuliah om?"tanyanya memastikan.

"Iya."

"Yes akhirnya dapet restu jga ya Allah."

"Itupun jika kalian berjodoh."

"Insyaallah retha jodoh saya om,kalo enggak jodoh saya akan maksa agar Allah menjadikan Aretha jodoh saya dunia akhirat om."ujarnya yakin, menurut nya apapun yg tidak terjadi bisa saja terjadi jika terus berdoa pada sang pencipta.

























          Assalamualaikum man teman semuanya,maaf baru bisa up sekarang dan semoga kalian suka sama part ini.

See you

   
     


ARISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang