Dua tahun sudah berlalu di setelah perceraiannya waktu itu,dan kini Arisha menjalani kehidupan nya seorang diri di salah satu kota.
Ia memang tidak jadi pulang ke bandung karena vanila meminta tolong agar dirinya mengurus kaffe miliknya yg berada di surabaya. Namun walaupun begitu ia tetap mengunjungi rumah ayahnya yg dibandung enam bulan sekali sekalian berziarah kemakam orang tuanya.
Selain berkunjung ke makam orang tuanya ia jga enam bulan sekali berziarah ke makam putranya yg berada di jakarta itu.
Ia mengambil sebuah bingkai foto dirinya yg sedang bersama Alana,jujur saja ia merindukan anak kecil itu karena sudah dua tahun ia tidak bertemu apalagi saling bertukar kabar.
Sebulan setelah perceraian itu ia sengaja mengahampiri Alana disekolahnya karena saat ia pergi ia belum sempat bertemu dengan anak itu.nmun saat itu Ana memberikan respon yg jauh berbeda dari biasanya,entah karena masih kesal padanya atau mungkin sudah membencinya karena tidak mengajaknya pergi.
Lalu handponenya hilang membuatnya tidak punya akses untuk menghubungi Alana ataupun Alina.dan saat ulang tahun Alana ia kembali ke jakarta niatnya untuk memberikan hadiah sekalian meminta nomor agar ia dapat menghubungi Ana atau mantan mertuanya itu.
Namun sampai disana dari kejauhan ia bisa melihat kedekatan Ana dengan salah satu guru muda disekolahnya yg ia ketahui perempuan itu menyukai Kenzo.dan sejak saat itu ia tidak berusaha menghubungi orang orang yg pernah menjadi keluarganya itu karena ia berpikir mungkin posisinya memang sudah tergantikan.
Awalnya ia ingin tetap berkomunikasi dengan Ana atau mamanya walaupun ia sudah bukan istri Kenzo lg nmun sayanganya harapan itu hanya sekedar harapan.
"Kakak berharap kmu akan selalu bahagia Ana."ujarnya.
OoO
"mba udah mau berangkat ya?"tanya elmira salah satu pegawai kaffe itu.
"Eh iya ra,eum selama saya gak ada tolong jaga kaffe ya dan kalo misalnya ada apa apa kmu langsung hubungi saya aja."ujarnya. Ia memang akan pergi ke rumah vanila.sejak semalam gadis itu selalu aja menelponnya meminta nya agar datang kerumahnya.
"Siap mba,hati hati ya mba."ujarnya yg langsung diangguki oleh Arisha."Yaudah saya pergi dulu,assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.
__
"assalamualaikum."ujar Arisha saat memasuki rumah vanila.
"Waalaikumsalam,akhirnya datang jga."ujar vanila yg langsung memeluk wanita itu.
"Iya iya,tapi lepasin dulu sesek tau."ujarnya membuat vanila terkekeh lalu melepaskan pelukannya.
"Haha sorry sorry."Ujarnya.Arisha mengangguk lalu memberikan sesuatu pada gadis itu.
"Apa?"tanyanya setelah menerimanya.
"Hadiah buat kmu."ujarnya.hari ini vanilla memang sedang berulang tahun makanya ia menyiapkan kado sebelum kesini.
"Ish gue bilang jga gausah bawa bawa kado,lo mau nginep di hari ulang tahun gue aja gue udah seneng bgt."ujarnya.ia memang tidak terlalu mengharapkan kado.
"Ya gpp lah la,gak setiap hari jga kan."
"oke oke,gue terima."ujarnya final.
_
Kenzo pulang lebih awal dari biasanya karena percuma jga jika ia masih tetap bekerja disaat pikiran nya kemana mana.
selesai ia mandi ia langsung duduk di sisi ranjang dan meraih handphone nya yg berbunyi menandakan pesan masuk.
Ia menghela nafasnya saat mendapatkan pesan dari orang yg sangat ia tidak sukai.dulu kania dan sekarang salah satu gurunya Ana yg tak henti hentinya mengganggunya.
Ia mengusap wajahnya kasar.tiba tiba pikiran kembali mengingat dimana ia seperti melihat Arisha di mini market.
kenzo perlahan membuka laci nakas dan membuka kotak bewarna biru itu dimana Arisha menyimpan cincin pernikahannya dulu,bukan hanya cincin saja tapi wanita itu meninggal semua barang yg pernah ia berikan.
Ia kembali menaruh cincin itu dan mengambil hasil USG calon anaknya itu yg belum pernah ia lihat ralat bukanya tidak pernah tapi memang ia tidak mau melihatnya saat itu.
"Mas lihat deh dia sekarang mulai keliatan bentuknya,aku sengaja meminta cetakan hasilnya supaya kmu bisa ngeliat."ujarnya dengan antusias memberitahu kenzo tentang perkembangan calon anaknya.siang tadi ia memang baru saja cek up kandungan nya.
"Lelaki itu mengambilnya tapi bukan untuk ia lihat,ia hanya menyimpannya di meja dekat berkas berkasnya berada.
"Mas coba lihat dulu d_"
"Kmu bisa diam gak?ganggu aja tau gak."bentaknya.ia tidak suka jika diganggu disaat sedang bekerja.
"Aku hanya ingin agar kmu mengetahui perkembangan anak kita,aku tau kmu sibuk makanya gak bisa nganter aku cek up.aku gak masalah soal itu tapi setidaknya liat_"
"Kmu tau saya sibuk tapi knapa selalu mengganggu saya dengan hal hal yg gak penting kayak gitu."bentaknya seraya melempar cetakan hasil USG itu.
Arisha menghapus air matanya yg terjatuh itu lalu mengambil barang yg dilempar Kenzo itu.
"Maaf."ujarnya yg langsung pergi meninggalkan lelaki yg sama sekali tidak merasa bersalah sedikit pun.
__
"ngapain?"tanyanya membuat wanita yg sedang menghias kamar itu langsung menghentikan aktivitas nya.
"Eum aku lg nyiapin semuanya, supaya pas anak kita udah lahir dia udah punya kamar sendiri."ujarnya dengan senyumnua yg menggembang.
"Siapa yg ngizinin kmu melakukan semuanya?"tanyanya dingin.
"Mas_"
"Gausah seenaknya dekor dekor rumah orang tanpa seizin saya."
Ia tahu ia menumpang dirumah ini tapi apakah salah jika ia mendekor kamar untuk anak mereka.
"Maaf mas karena aku gak izin dulu tapi bolehkan aku jadiin kamar ini buat dia?"tanyanya seraya mengelus perutnya yg sudah membesar itu.
"Maafkan saya Arisha,saya terlalu buruk memperlakukan kmu dulu."gumamnya.
Assalamualaikum man teman
Gimana sama part ini menurut kalian?btw jgan lupa tinggalkan jejak kalian ya biar author nya semangat.
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...