bagian #17

19.3K 786 0
                                    

Budayakan vote setelah membaca ya man teman.

Happy Reading.









   "Ceroboh,knpa bisa sampai begini?"tanyanya saat ia baru saja tiba dirumah dan melihat tangan istrinya berdarah terkena pisau.

"Mas ko pulang gak bilang dulu."tanyanya pada lelaki yg kini tengah mengobati luka yg ada dijarinya.

Kenzo memang pulang tanpa memberikan kabar terlebih dahulu pada istrinya. Dan seharusnya ia pulang besok namun karena pekerjaan nya sudah selesai jadi ia memutuskan untuk pulang saja.

"Gausah ngalihin pembicaraan."ujarnya dingin. Ia tidak suka jika ia bertanya dan lawan bicaranya malah balik bertanya tanpa menjawab pertanyaannya.

"Maaf mas,tadi padahal aku udah hati hati."Balasnya menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Mau kmna?"tanyanya saat ARisha hendak bangun dari tempatnya. Mereka memang sedang duduk di sofa ruang tengah.karena tadi kenzo langsung membawa nya kesana untuk mengobati.

"Mau ngambil minum buat mas."ujarnya.

"Gausah, saya bisa sendiri.istirahat aja."balasnya.

"Tapi mas aku kan jga lg masak n_"

"Biar saya yg teruskan."

      Setelah makan malam tadi Arisha menemani Kenzo yg sedang menonton televisi di ruang tengah.

Untuk yg kesekian kalinya handphone milik lelaki itu berdering namun sang pemilik handphone enggan mengangkatnya.

"Mas kmu gak mau angkat? Takutnya penting."ujar Arisha karena tidak mungkin orang terus menelpon berulang kalo jika tidak mempuyai kepentingan.

"Gak penting sha,makanya ga saya angkat."alibinya.lalu Ia memblokir nomor itu dan mematikan handponenya.

"Memang siapa?"tanyanya.

"Bukan siapa siapa,hanya orang iseng."ujarnya.setelahnya Arisha tidak bertanya lg dan memilih melanjutkan menonton.

   tidak terasa kini jam sudah menunjukan pukul sembilan malam membuat kenzo mematikan televisinya.ia baru menyadari jika istrinya ternyata sudah tidur disampingnya dengan posisi menyenderkan kepalanya pada bahunya.

Kenzo membopong wanita itu lalu berjalan kearah kamar mereka dan menurunkannya di tempat tidur.

Ia pun langsung ikut membaringkan tubuhnya dan memeluk istrinya itu.

"Maaf sudah berbohong."gumamnya setelah mencium kening istrinya itu.

Sebenernya ia tahu orang yg berusaha menghubunginya sejak tadi namun ia tidak mau Arisha mengetahuinya.

           Setelah Adzan subuh berkumandang Arisha langsung membangunkan suaminya yg masih terlelap tidur itu.

"Mas bangun,udah subuh."ujarnya.tak lama lelaki itupun terbangun dan mengubah posisinya menjadi duduk.

Ia memandang Istrinya yg sudah menggunakan mukena itu.sebenernya ia sudah biasa melihat istrinya yg memakai mukena jika membangunkannya yg kadang nembuatnya malu karena sangat jarang melakukan shakat tahajud seperti yg dilakukan istrinya itu setiap hari.

ARISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang