bagian #40

15.4K 565 3
                                    

  
      "Mau ngapain kmu kesini?"tanya Kenzo pada pemuda dihadapannya ini.

"Main aja si om,gabut dirumah."alibinya padahal ia kesini karena ingin melihat bidadarinya.

"Kalo gabut main sama temen temen kmu lah ngapain kesini, lagian saya sedang tidak menerima tamu."ujarnya.

"Si om ngeselin nya gak ilang ilang ya dari dulu heran deh si Tante cantik betah sama om."julid nya.

"Oh berani ngatain saya? jangan harap saya izinkan kmu ketemu putri saya."ujarnya serius.sebenernya ia tahu tujuan utama Arga kesini adalah mendekati putrinya dengan segala alasan agar diizinkan main disini.

"Eh jgan dong om,tega bgt si om sama calon mantunya ini."balasnya asal.

Kenzo menghela nafasnya berat ia pikir jika Arga sudah dewasa tidak akan mencari gara gara lg dengannya namun ternyata ia salah besar.jika saat kecil Arga lebih memilih pergi saat ada dirinya sekarang pemuda itu dengan terang terangan menampakan wajahnya dihadapan nya hampir setiap hari.

"Sadar umur Ga kmu itu beda sembilan tahun dengan putri saya,lagian emang gada apa perempuan yg seumuran yg bisa kamu deketin?"tanyanya.dan dengan polosnya Arga menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Lagian om emng knpa si kalo Aretha nanti nikah sama saya?saya ganteng punya pekerjaan jga lho."

"Kmu knpa si ngebet bgt pengen nikah sama anak saya?"tanyanya pada akhirnya.

"Karena dia berbeda dari yang lain om."ujarnya.sejak pertama bertemu entah knpa ia merasa tertarik dan ingin selalu ada didekat Aretha.walaupun usianya terpaut sembilan tahun ia tidak mempermasalahkan hal itu.

"Gak jadi dapat emaknya dapet anaknya sabi lah om."lanjutnya seraya menyengir saat melihat ekspresi Kenzo yg seakan kesal dengan kata katanya.

Diwaktu yang sama Arisha keluar membuatnya langsung mencium punggung tangan wanita tiga anak itu.

"Pagi menjelang siang calon mertua."ujarnya tanpa rasa malu sedikitpun.

Arisha terkekeh mendengar ucapan Arga yg sebenarnya entah bercanda atau memang ingin menjadi menantunya.

"Tante,Arga boleh numpang main gak?gabut soalnya dirumah sendirian."ujarnya.ia berkata jujur karena papa dan mamanya memang sedang tidak ada dirumah dan ia hanya dekat dengan keluarga ini saja, ibarat nya kayak menyelam sambil minum air.menghilangkan gabut sambil mendekati si princess Aretha.

"Boleh dong sayang, kebetulan tante juga baru bikin brownies kalo kamu mau nyobain masuk aja."ujarnya dengan senyumnya.

"Ma,jangan panggil dia sayang atuh,cukup tiga anak kita aja yg kamu panggil gitu orang rese ke dia mah Jagan."ujarnya tidak terima jika Arga dipanggil sayang oleh istrinya.

"Aish.. udah bapak bapak masih aja cemburuan ke bocil"cibirnya.sontak hal itu membuat Kenzo menatapnya tajam.

"Tante,Arga masuk ya."ujarnya yg langsung masuk setelah Arisha mengangguk sebagai jawaban.ia sengaja langsung masuk sebelum Kenzo mengamuk padanya.

"Kamu_"ucapan Kenzo terhenti saat wanita itu menggenggam tangan nya seraya mengisyaratkan untuk dirinya diam.

"Mas udah dong jangan gitu,kenapa si gak pernah akur sama Arga."ujarnya ia heran saja knpa dari dulu Kenzo dan Arga seperti kucing dan anjing yg selalu ribut tanpa ada yg mau mengalah diantara salah satunya.

"Ya dianya yang nyari gara gara terus yang.saya juga gak suka kamu manggil dia sayang."balasnya yg membahas tentang tadi lg.

"Iya iya aku usahain gak panggil Arga kayak gitu lagi."ujarnya.sebenernya rada susah jga si karena sejak Arga kecil ia sudah terbiasa memanggilnya dengan sebutan sayang.

Keduanya memasuki rumah dan ia melihat ketiga anaknya serta Arga yg sedang memakan brownies buatan istrinya itu.

Kenzo menggelengkan kepalanya lalu menghampiri Aretha lalu menyuruh putrinya itu agar berpindah duduk.

"Lho om ko_"

"Bukan mahram, gausah dekat dekat dengan putri saya."balasnya memotong ucapan Arga yg sedang memprotesnya.

"Orang batu kayak dia mana mau denger pa."sahut Elziano dengan santainya.

"Heh gak sopan lo,gini gini umur lo dibawah gue ya."ujarnya tidak terima saat El mengatakan hal itu.

"Yaelah seberapa umur lo juga kalo nikahnya sama adek gue tetep aja lo yang harus sopan sama gue."ujarnya dengan bangga.ia tahu jika Arga menyukai adiknya dan ia tahu sudah sejak lama.

Arga terdiam sejenak benar jga si apa yg dibilang El tapi kan selama belum nikah harusnya El yg sopan padanya.

"El gak boleh gitu, bagaimanapun Arga ini lebih tua dari kamu jadi jaga sikap kmu."peringatnya karena ia sering mendengar El yg seolah lebih tua yg kadang berbicara tidak sopan pada Arga.

"Hehe maaf ma,El khilaf."ujarnya sedangkan Arisha menggeleng-gelengkan kepalanya karena selalu saja itu jawaban El jika ia memberi taunya.

"Jagan percaya sayang,dia mah iyaiya doang dilakukan nya enggak."celetuk Kenzo.

"Kayak papa."bukan,bukan El atau Aretha yg menjawab melainkan Arvin yg mengatakan hal santai itu tanpa memandang siapapun dan malah anteng memakan brownies buatan sang mama.

Arvin yg menyadari keheningan pun langsung mendongkakkan kepalanya dan ia melihat sang papa yg sedang menatapnya tajam membuatnya tersenyum seraya membuat huruf v dijarinya.















Jagan lupa tinggalkan jejak man teman,dan jika mau next cepat kasih komentar yg banyak ya.

Bilang juga jika ada kesalahan dalam menulis atau dari kata katanya.

See you



ARISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang