Kenzo baru saja sampai di rumahnya sore.ia mengerutkan keningnya saat yg membukakan pintu rumah adalah bi sari bukan istrinya.
Biasanya setiap ia pulang pasti wanita itu yg akan membukakan pintu dan menyambutnya dengan senyumnya.
"Arisha mana?"tanyanya.
"Ada dikamar tuan,sejak tadi nyonya tidak keluar kamar."ujarnya.Lelaki itu mengangguk lalu langsung berjalan kearah kamar.
Sesampainya disana ia melihat Arisha yang sedang meringkuk diatas tempat tidur seraya memegang perutnya.ia pun berjalan mendekati ranjang.
"Kmu knpa?"tanyanya seraya mengelus kepala istrinya itu.
"Perut aku sakit."rintihnya.
"Mau saya panggilkan dokter?"tanyanya,ia tidak tega melihat Arisha yg merasakan kesakitan itu.
"Gausah,aku emng suka gini kalo hari pertama haid."ujarnya.setiap bulan ia memang akan merasakan sakit diperutnya saat pertama haid.
"Mas mau mandi sekarang?biar aku siapin."ujarnya.ia memang merasakan sakit diperutnya namun ia jga harus mengurus suaminya.
"Udah kamu diem aja,saya bisa sendiri."ujarnya.
"Tapi_"
"Udah gpp,kmu istirahat aja.kalo ada apa apa panggil aja,saya mandi dulu"ujarnya yg langsung diangguki oleh perempuan itu.
Lelaki itu langsung bangkit dari duduknya lalu berjalan kekamar mandi untuk membersihkan badannya.
beberapa menit kemudian lelaki itu keluar dengan menggunakan celana selutut dengan handuk kecil yg digunakan untuk mengeringkan rambutnya.kenzo langsung mengambil kaosnya dari lemari.
"Mas."panggil nya membuat lelaki itu menoleh kearahnya.
"Knpa?"tanyanya seraya berjalan mendekati ranjang dimana istrinya berada.
"boleh minta tolong gak?tanyanya dengan ragu.
"minta tolong apa."balasnya.
"Eum bisa beliin aku roti jepang."ujarnya membuat lelaki itu langsung terdiam.kenzo tau apa yg dimaksud oleh istrinya itu.
"bisa yg lain aja gak?masa saya beli yg kayak gitu."protesnya.malulah kalo harus beli yg kayak begitu.
"Tapi aku butuhnya itu,kemarin lupa beli soalnya."ujarnya. Biasanya ia selalu membelinya setiap belanja kebutuhan rumah tapi kemarin ia lupa membelinya dan ia tidak punya lg buat dipake besok.
"nyuruh bi sari aja ya,saya malu sha."
"Gak enak kalo nyuruh bi sari,malu jga."balasnya.ia sangat menghargai orang yg lebih tua darinya apalagi jika ia harus menyuruh nya untuk membeli hal itu saja rasanya tidak enak.
"Terus kmu gak malu minta tolong saya beliin yg ke begitu?"tanyanya dingin.
Arisha yg mendengar nada bicara suaminya yg berubah itu hanya terdiam,mungkin seharusnya ia tidak mengatakan itu dari awal.
"Yaudah gpp kalo emang gak mau,aku beli sendiri aja."ujarnya yg berusaha menahan rasa sakitnya dan bangkit dari duduknya.
Kenzo menghela nafasnya lalu ikut berdiri dan berjalan mendekati wanita itu yg sudah diambang pintu, tanpa mengatakan apapun lelaki itu langsung menggendong istrinya ala bridal style lalu menurunkannya diranjang.
"mas_"
"Saya aja yg beli,kmu istirahat."ujarnya yg langsung mengambil kunci mobil dan dompet nya tak lupa jga ia membawa handphone nya.
"Katanya malu."cibirnya.lelaki itu tak menjawabnya dan hendak pergi namun Arisha menahan lengannya lalu mencium punggung tagan suaminya itu.
"Assalamualaikum."
"waalaikumsalam."
Arisha tersenyum seraya memandang punggung suaminya yg mulai menghilang dari balik pintu kamar.walaupun lelaki itu terkesan galak tapi lelaki itu ternyata punya sisi kepedulian jga walaupun ia tau sikap suaminya selama ini bukan karena cinta tapi hanya sekedar untuk janji pada mediang ayahnya waktu itu.
Sesampainya disana Kenzo langsung mencari barang yg diminta Arisha itu.disana banyak sekali merek yg berbeda membuatnya bingung sendiri.
Ia langsung mengambil handphone nya yg ia simpan di kantung celana nya.Lalu ia membuka aplikasi whatsap dan mencari kontak perempuan itu,setelah menemukan nya ia langsung menelponnya,lebih tepatnya vc.
"Assalamualaikum, ada apa mas."ujar Arisha diseberang sana.
"Waalaikumsalam,ini belinya yg mana?"tanyanya seraya memperlihatkan barangnya.
"Yg itu."
"Ini?"tanyanya memastikan.
"Iya mas yg itu."ujarnya.
"Yaudah kalo gitu aku tutup,assalamualaikum."Ujarnya lalu ia mematikan sambungan nya setelah mendengar balasan salam dari perempuan itu.
"Itu buat adeknya ya ka?"tanya seorang perempuan berseragam SMA itu.
"Buat istri."ujarnya yg langsung pergi begitu saja setelah mengatakan itu.
"buat mamanya ya mas."tanya kasir perempuan itu.Kenzo berdecak kenapa semua perempuan selalu bertanya tanya hal yg sama.
"bisa langsung dihitung aja gak mba."ujarnya dengan dingin.ia paling tidak suka jika orang asing yg sok kenal dan banyak bertanya padanya.
Mba mba kasir itu langsung mengangguk dan menghitungnya.
Lelaki itu langsung membayarnya setelah mba kasir itu menyebutkan jumlah harganya.
Kenzo langsung meletakan barang yg ia beli tadi diatas nakas dekat ranjang.
"Makasih mas."ujar Arisha dengan senyum nya.
"Hm."
"Mas ko mukanya gitu,aku ada ada salah."tanyanya.
"Lain kali jgan lupa beli nya ya,saya malu kalo harus beli ke gituan lg."ujarnya.ia jga menceritakan kejadian dimana banyak sekali yg menatapnya heran saat ia membeli barang itu,tak sedikit jga yg menanyakan hal yg sama.
"Iya mas,maaf udah bikin kmu malu."
"Hm.perutnya masih sakit?"tanyanya.
"udah agak mendingan si sekarang, gak terlalu sakit kayak tadi."ujarnya. Setelah dikompres air hangat rasa sakitnya memang sedikit mereda.
___
"Knpa belum tidur,ini udah malam."ujarnya yg baru saja memasuki kamar."aku Gak bisa tidur mas."Lelaki itu menghela nafasnya lalu ikut berbaring disamping Arisha setelah membuka kaosnya.
Kenzo memang terbiasa tidur dengan hanya menggunakan celana selutut tanpa atasan.awalnya Arisha merasa agak risih dengan hal itu namun seiring berjalannya waktu ia sudah terbiasa dan tak banyak berkomentar.
Arisha merasakan kenyamanan saat lelaki itu memeluknya seraya mengelus punggung nya dengan lembut.
"Tidur,jgan liatian saya terus."cecar kenzo saat perempuan itu malah memperhatikannya.
Arisha tersenyum lalu memejamkan matanya berharap sekarang ia biasa tidur.
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GJgan lupa vote and komen ya man teman.
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...