"Kenapa?" tanyanya pada wanita itu yg malah melamun didepan rumah mendiang orang tuanya itu.Arisha menghela nafasnya. "Rasanya berat bgt ninggalin rumah ini lg,tapi gak mungkin jga aku tetap stay disinikan." ujarnya.
"Saya tau dirumah ini sangat banyak kenangan kamu dan orang tua kamu,itu sebabnya kamu merasa seperti itu.saya gak larang kmu kalo misalnya kmu mau sering sering kesini,kapanpun kmu mau kesini saya akan usahakan mengantarnya."ujarnya.
Arisha yang mendengar itu sungguh sangat senang namun ia tidak mungkin bisa sering sering kesini karena ia tau suaminya itu tidak mungkin selalu absen hanya karena dirinya.tapi setidaknya saat kenzo sudah membolehkanya ia bisa kesini lg enam bulan mendatang tanpa ada rasa takut dilarang lg saat mengatakan nya nanti.
Selama perjalanan tidak ada banyak obrolan karena baik Arisha ataupun kenzo hanya bicara sesekali saja.
"Kalo ngantuk tidur aja nanti saya bangunkan kalo sudah sampai." ujarnya.
"Emng gpp kalo aku tidur." lelaki itu terkekeh mendengar jawaban dari istrinya itu.
"Ya gapapa lah,kan yang nyetir saya bukan kamu." ujarnya.
Arisha tersenyum tipis saat melihat lelaki disampingnya itu berbicara seraya terkekeh seperti itu karena sangat jarang kenzo seperti ini.
detik berikutnya Arisha yg sudah mengantuk itu langsung memejamkan matanya.
OoO
setelah menyiapkan sarapan wanita itu sudah sibuk membereskan kamarnya.sambil menunggu kenzo pulang dari jogingnya.tadi setelah shalat subuh lelaki itu memang berjonging terlebih dulu sebelum berangkat kerja nanti.
"assalamualaikum." ujar seseorang yg tak lain adalah kenzo yg baru saja pulang dengan keringat yg sudah membasahi baju kaosnya.
Lelaki itu memang menggunakan kaos lengan pendek dengan celana trening panjangnya. Jika sebelum menikah lelaki itu sering menggunakan celana selutut saat berjoging tapi tidak untuk sekarang karena Arisha melarangnya menggunakan celana selutut jika sedang keluar rumah.
"waalaikumsalam."
"liat handphone saya gak?" tanyanya.ia memang tidak membawa handphone tadi karena lupa menaruhnya semalam.
"Bentar." ujarnya lalu berjalan kearah meja riasnya.saat ia bebenah ia memang menemukan handphone milik suaminya itu.
Selesai membereskan tempat tidur Arisha langsung berjalan kearah lemari untuk menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya itu.sedangkan Kenzo langsung ke kamar mandi untuk mandi setelah merasa gerahnya hilang.
Sambil menunggu suaminya selesai mandi Arisha memain ponselnya sebentar.sebenarnya ia masih banyak pekerjaan rumah yg belum selesai namun jika ia pergi sekarang sudah pasti lelaki itu akan memanggilnya sampaia menghampirinya.
Tak lama kenzo keluar dengan handuk sebatas pinggang.lelaki itu menyerahkan handuk kecil yg di pegangnya pada istrinya.
Arisha yg sudah tau itu langsung mengambilnya lalu berdiri dan membiarkan lelaki itu duduk diatas ranjang karena jika lelaki itu berdiri Arisha kesusahan untuk mengeringkan rambut suaminya itu.
kadang kadang karena hal itu juga kenzo sering mengatainya pendek,padahalkan bukan dirinya yang pendek tapi lelaki itu saja yang ketinggian.
Selesai itu ia langsung menaruh handuknya dan memberikan pakaian yg sudah ia pilihkan tadi.
lelaki itu menerimanya lalu langsung memakai pakaiannya.
Arisha kemudian mengambil dasi itu di atas ranjang dan Memasangkannya pada lelaki itu.Siangnya seperti biasanya wanita itu akan membawakan makan siang untuk kenzo.
sesampainya disana ia harus menunggu lelaki itu menyelesaikan pekerjaannya yg katanya tinggal sedikit.Selesai dengan kerjaannya kenzo langsung menghampiri nya dan memakan makan siang yg dibawa untuk nya.
"besok bawa makanan yang gini lagi ya."ujarnya selesai menghabiskan makanannya.
Wanita itu tersenyum di iringi dengan anggukan.ia merasa senang karena suaminya itu menyukai menu baru yg ia buat tadi.Arisha memang sengaja selalu menyiapkan menu baru agar lelaki itu tidak merasa bosan dengan menu yg hanya itu itu saja.
Sebelum pulang kerumahnya ia menyenpatkan waktunya untuk membeli keperluan yg sudah abis.sebelum pergi tadi ia memang sudah meminta izin terlebih dahulu agar tidak menimbulkan keributan apapun.
Dan lelaki itu mengijinkan nya dengan syarat pulangnya harus tetap dengan supir.karena ia tahu kelakuan istrinya itu yg selalu menyuruh supirnya pulang duluan sedangkan wanita itu selalu menaik angkutan umum.
"eh maaf maaf." ujar seseorang yang tak sengaja menubruknya saat ia baru keluao dari supermarket.
"Lho elo yg waktu itu kan ya"ujarnya.sedangkan Arisha yg mendapatkan pertanyaan itu mencoba mengingat sesuatu.
"eh iya mba."balasnya setelah mengingatnya.
sebulan yg lalu ia tidak sengaja bertemu dengan gadis didepannya itu,jadi waktu itu Arisha melihat gadis itu yg hendak membunuh dirinya sendiri namun tidak jadi karena Arisha lebih dulu datang dan mencegahnya.
"Ck.. udah dibilang jangan panggil mba masih aja manggil gitu."kesalnya.
"Eh maaf maaf soalnya kan aku gak tau nama m_"
"nama gue vanilla.jadi panggil aja itu gausah pake embel embel mba segala."Ujarnya.
"iya vanila."ujarnya.
"Btw nama lo siapa,yakali gue gak tau nama lo."ujarnya.
"Aku Arisha."balasnya.
"Oh oke,abis ini sibuk ga?"tanyanya.
"Enggak si,emangnya knpa?"tanyanya balik.
"Temenin makan disitu yu,nanti gue traktir deh."
"boleh boleh aja si,tapi bentar ya."ujarnya yg langsung merogoh handponenya untuk meminta izin pada kenzo.
"ngabarin siapa si lo?mama lo?"tanyanya.
"Suami aku."balasnya.vanila mengangguk,ia baru tahu jika Arisha sudah menikah.
"aku bisa nemenin kmu tapi jgan lama lama ya,gak enak kalo suami aku pulang akunya masih di luar."
Vanila mengangguk seraya tersenyum ia mengerti itu walaupun dirinya belum menikah tapi ia tahu jika wanita yg sudah menjadi istri punya batasan batasan jika berpergian.
Assalamualaikum man teman sekalian.
Jgan lupa vote dan komen ya biar author nya semangat buat nulisnya.
See you next part
Bogor,20-02-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...