" besok sibuk gak?"tanyanya."Kenapa?"bukannya menjawab Kenzo malah balik bertanya.
"Kalo misalnya gak sibuk,anterin aku cek up ya."ujarnya dengan harapan lelaki itu mau menuruti nya.
Besok memang jadwalnya cek kandungan,dan ia sangat berharap jika Kenzo bisa menemaninya.
"Pergi sama mang rahmat aja,saya sibuk."balasnya acuh.
"Gak bisa ya sedikit aja luangin waktunya,dia jga anak kamu lho."
"Kerjaan saya banyak risha."
"Tapikan_"
"Gausah banyak mau bisa gak?lagian saya tidak pernah nyuruh kmu buat hamil."bentaknya.
Deg.
Wanita itu terdiam mencerna setiap kata kata yg terlontar dari mulut suaminya itu.mungkin seharusnya ia memang gausah terlalu berharap bahwa Kenzo akan menyanyangi bayinya.
"Yaudah gapapa kalo emang gak bisa.eum kalo gitu aku tidur ya."ujarnya yg langsung pergi meninggalkan ruang tengah itu dan berjalan ke kamarnya.
"Maafin ayah kamu ya,dia sebenernya sayang ko sama kamu.tadi ayah kamu lagi cape aja makanya seperti itu."ujarnya seraya mengelus perunnya yang mau menginjak 7 bulan itu.
Setiap kali kenzo membentaknya perutnya akan terus terasa seolah tidak terima.namun setelah diberi pengertian barulah anaknya yg masih dikandungnya itu akan berhenti bergerak.
tanpa sadar air matanya terjatuh.ia tidak pernah membayangkan hidup seperti.walaupun semua kebutuhannya mencukupi namun batinnya begitu tersiksa.
"Knpa gak dihabiskan?"tanyanya saat istrinya tidak menghabiskan makanan yg dipesannya.saat ia pulang kerja tadi wanita itu memintanya agar dibelikan makanan yg sangat susah dicari malam malam.dan sekarang saat ia berhasil membawanya wanita itu hanya memakannya sedikit.
"aku ngantuk mas."
Lelaki itu mengusap wajahnya kasar. "Saya nyarinya susah sha,dan sekarang setelah ada cuma dimakan sedikit?begitu cara kmu menghargai usaha saya?"ujarnya.
"Maaf."
"Kamu pikir dengan kata maaf semuanya bisa selesai.mikir sha waktu saya terbuang cuma karena permintaan kamu yg gak jelas ini."bentaknya.
Arisha menghapus air matanya dan berusaha tidak mengingat apapun yg membuatnya tersakiti. Semenjak hamil ia memang sangat mudah menangis hanya karena hal hal kecil.
saat ini Arisha sedang menunggu gilirannya periksa.ia tersenyum miris saat melihat beberapa bumil yg di temani suami suaminya tidak seperti dirinya yg dari awal mengandung tidak pernah sekalipun ditemani Kenzo.
Lamunan nya terbuyar saat nama dirinya sudah di panggilnya oleh salah satu suster itu.
"Sendiri lagi bu?"tanyanya.
"Iya dok,suami saya sibuk kerja."ujarnya dengan senyuman nya.
"Oh maaf."ia tidak mau terlalu banyak bertanya lg,ia tidak tau ada apa sebenarnya karena baru kali ini ia ada bumil bersuami namun selalu datang sendiri.
"Gak papa dok."balasnya.
Selesai periksa Arisha memutuskan untuk langsung pulang saja,karena ia malas kemana mana untuk saat ini ditambah lagi gerimis seperti ini.
pandangannya tertuju pada sebuah kaffe yg tak jauh dari sana,jalanannya memang sedang macet dan yg menjadi pusat perhatian nya bukan kaffenya melainkan orang yg sedang berada disana.
__
"assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."ujarnya setelah mencium punggung tangan suaminya itu.
"mas mau langsung mandi?"tanyanya yg langsung diangguki oleh lelaki itu.
"Yaudah aku siapin dulu airnya."
"Gausah biar saya sendiri aja."ujarnya yg langsung diangguki Arisha.
setelah lelaki itu masuk kedalam kamar mandi ia langsung membereskan baju kotornya yg ada di Kasur itu.lalu ia membuka lemari untuk mengambil baju rumahannya.
Diwaktu yg sama ia mendengar suara handphone milik suaminya itu berbunyi.ia terpaksa mengangkat nya karena handphone itu terus berdering.
"Assalamualaikum."
"....."
"mas Bian lagi mandi,nanti aku sampaikan."
Sambungan telponnya langsung dimatikan oleh si penelpon itu.
"Siapa?"
"Mba kania,katanya mau ngomongin soal kerjaan."ujarnya.lelaki itu hanya mengangguk,ia tahu yg akan diomongin oleh mantannya itu bukan tentang kerjaan tapi lebih ke urusan pribadi.ini yg membuatnya malas berurusan dengan dengan wanita gila itu.
"gak lama lagi kontraknya selesai setelah itu saya gakan ketemu dia lg."ujarnya.perusahaannya memang bekerja sama dengan perusahaan yg dipimpin Kania.sebenernya Ia jga malas jika harus berurusan dengan wanita itu.jika saja dari awal ia tahu kania yg mengelolanya ia jga tidak akan menerima kerjasama itu.
OoO
"udah 8 bulan aja ih,perasaan baru kemarin deh gue denger lo hamil."ujar Vanilla.
"hhe iya."
"Gak sabar gue mau gendong ponakan gue,pasti anak lo lucu deh."ujarnya.ia benar benar menunggu hari itu tiba.
"btw kira kira anak lo cowok atau cewek?biar nanti kalo gue beliin gak salah."cengirnya.kan gak lucu kalo ia beli perlengkapan bayi laki laki yg keluar malah cewek.
"insyaallah laki laki."ujarnya.
"Oke,berarti nanti gue tinggal beli aja."
"Padahal gausah repot repot lho la."ujarnya yg merasa tidak enak saja.
"Repot apa si sha,gue malah seneng tau bisa beliin sesuatu buat ponakan pertama gue,jadi please jgan di tolak oke.Gue maksa nih."Arisha yg mendengar itu hanya terkekeh plan.
"Makasih la."
"Ntar ajalah bilang makasihnya kalo gue udah ngasih.oh iya eum gue harus balik ke kantor deh sha,gpp kan gue tinggal."tanyanya memastikan.karena ia merasa tidak tidak enak karena dirinya yg mengajak Bumil itu.
"Iya gapapa,ntar aku di jemput ko."balasnya.
"Yaudah gue pergi dulu ya,udah gue bayar ko.bye assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Setelah kepergian vanilla ia langsung mengabari pak rahmat untuk menjemputnya.
"Ngapain lo disini?sendirian,nyamperin selingkuhan?"ujar Kania seraya tersenyum mengejek.awalnya ia memang tidak membenci Arisha apalagi setelah kejadian disupermarket itu nmun semuanya berubah saat ia mengetahui Jika Arisha adalah istri dari Kenzo.orang yg masih ia inginkan.
"gue lg ngomong sama lo.lo budeg ya?"tanyanya.
"aku gada urusan sama kmu."ujarnya.
"Cih,belagu ya lo,mentang mentang istrinya Kenzo."cibirnya. "Denger ya harusnya lo itu sadar diri,lo gak tau kan Kalo suami lo itu malu punya istri miskin kayak lo."
"Terserah kmu mau ngomong apapun karena aku gakan percaya."
See you next part
01-04-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...