"Mas Bian nya ada?"tanyanya pada serkretaris dari suaminya itu."Bian?" Tanyanya yang merasa asing dengan nama itu.
Arisha merutuki ucapannya itu,ia lupa jika tidak semua orang tau dengan nama itu.karena memang hanya dirinya saja yang memanggil kenzo dengan sebutan Bian. Nama itu ia ambil dari nama belakang suaminya yaitu fabian,dan biar singkat jadinya ia memanggil Bian.
"Maksud saya,pak Kenzo."
" Oh Pak Kenzo masih ada meeting bu tapi sepertinya sebentar lagi juga selesai.kalo mau nunggu,ibu tunggu diruangannya saja."ujarnya,tadi bos nya itu memang berpesan jika istrinya datang dan ia belum selesai meeting suruh tunggu diruangannya saja.
"Oh gitu,yaudah saya masuk dulu."pamitnya yg langsung diangguki oleh gadis itu.
Arisha memasuki ruangan itu lalu menaruh kotak makan yg ia bawa di meja sana.pandangannya tertuju pada sebuah bingkai yg terhalang berkas berkas disana.
Ia langsung berdiri dan mendekati tempat barang itu berada entah knpa ia sangat penasaran walaupun sebenernya ia takut dimarahin jika keyahuan menyentuh barang barang milik suaminya itu.
"Ngapain?"tanya seseorang dengan dinginnya membuat Arisha menoleh kearah suara.
"Enggak ngapa ngapain."balasnya.lelaki itu menatapnya intens membuatnya risih.
Gadis itu berdehem untuk menghilangkan kepanikannya. "Mau makan sekarang?"tanyanya mengalihkan pembicaraan.
Lelaki itu tidak menjawab namun kakinya melangkah ke sofa itu dimana dimeja kecil itu kotak makan tadi disimpan.
Arisha bernafas lega karena lelaki itu tidak bertanya lebih banyak lg.lalu ia ikut duduk disampingnya.ia cukup senang karena masakannya diterima dengan baik oleh lelaki itu membuatnya semakin rajin untuk mencari resep baru.
Ia langsung membereskannya kembali saat lelaki itu sudah selesai memakannya.
"Nanti pulang dari sini kalo aku main kerumah mama dulu boleh?"tanyanya.dari kemarin Alana sudah menanyakan kapan main kerumah,tapi ia belum berani meminta izin dan baru sekarang ia berani meminta izin.
"boleh,dengan syarat gada nginep nginep."ujarnya.yg langsung diangguki oleh gadis itu.
Sudut bibirnya terangkat sedikit nyaris tak terlihat,membuat senang gadis itu ternyata mudah sekali,jika kebanyakan perempuan akan senang jika belanja banyak tapi Arisha malah senang hanya karena ia mengizinkan nya berkunjung kerumah mamanya yg notabene nya hanya mertua bagi Arisha.
"kesini naik apa?"tanyanya.
"Seperti biasa,dian_"
"Gausah bohong Risha,tadi saya tidak melihat mang rahmat,mobilnya jga tidak ada."tanyanya dingin.
"Tadi naik taxi."ujarnya dengan senyumnya. "Eum tapi itu kemauan aku sendiri ko tadi jga udah ditawarin dianterin cuma akunya aja yg batu.jadi jangan marahin mang rahmat ya."lanjutnya.
"tetep aja dia salah harusnya_"
"Mas disini aku yg keras kepala jadi kalo mau marah ya marahnya sama aku aja oke."
lelaki itu menghela nafasnya pelan. "Yaudah mau kerumah mama kapan?"tanyanya.
"Nanti abis shalat zuhur.ini udah masuk zuhur jga"ujarnya setelah melihat ponselnya.
"shalat dulu yu."lanjutnya dengan antusias. Lelaki itu mengangguk.
Keduanya shalat dikamar pribadi yg ada diruangan nya.semenjak gadis itu sering kekantor nya jadi ia menyediakan perlengkapan shalat agar gampang.
Jika dulu kenzo shalat jika ia mau tapi tidak jika ia merasa malas.bisa dibilang sebelum nya shalat nya bolong bolong. Ia akui dirinya bukanlah laki laki sempurna atau idaman para wanita wanita shalihah.ia hanyalah seorang laki laki biasa yg sebelum nya hanya mementingkan pekerjaan nya saja dan melalaikan kewajibannya sebagai seorang umat muslim.
Tapi semenjak adanya Arisha kebiasaannya mulai berubah yg tadinya jarang shalat jadi rajin dan yg tadinya udah lupa sama yg namanya alqur'an sekarang sudah mengenalnya lg dan memperbaiki bacaannya.
selesai shalat kenzo keluar duluan sedangkan Arisha masih didalam membereskan mukena serta sejadahnya.
Lelaki itu menghentikan langkahnya pada rak yg isinya berkas berkas semua tapi disana ada satu bingkai lama yg ia lupa pindahkan.ia mengambil nya lalu memindahkannya kedalam laci meja kerjanya.
"Mas Bian."panggilnya.
"Iya."
"aku pamit d_"
"Saya akan mengantar kmu kerumah mama."ujarnya, ia tidak mau kejadian hari itu keulang lg.
gadis itu mengangguk tanpa membantah sedikitpun.Karena jika ia membantah lg sudah dipastikan lelaki itu akan marah lg padanya.
Selama perjalanan hanya ada keheningan saja seperti biasanya. beberapa menit kemudian akhirnya sampai jga kedepan rumah orang tuanya.
"Nanti pulangnya saya jemput."ujarnya memberi tau.
"Iya,mas bian gak mau masuk dulu?"tanyanya.
"Enggak,titip salam aja buat mama."balasnya.
"yaudah kalo gitu aku masuk dulu."ujarnya seraya mencium punggung tangan suaminya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Setelah mobil lelaki itu sudah tidak ada Arisha langsung masuk kedalam rumah mertuanya itu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, kakak cantik."ujar Alana yg langsung memeluk kakak iparnya itu.
"aku kira kakak cantik gak bakal kesini."ujarnya.
"Maaf ya kakak baru bisa main kesini."ujarnya.
"Iya gpp yang penting kakak cantik udah disini."ujarnya dengan senang.
"Eh ada Risha."ujar Alina yg menghampiri keduanya. Langsung saja Arisha mencium punggung tangan ibu mertuanya itu.
"Kesini sama siapa?"tanyanya.
"Tadi diantar mas Bian ma,tadi mas Bian jga nitip salam buat mama."ujarnya.
"Anak itu selalu aja begitu."
"Mungkin kerjaannya masih banyak ma makanya gak mampir dulu."
"oh iya tadi mama bikin kue,bentar ya mama ambil dulu."ujarnya yg langsung pergi ke dapur.
"Kakak cantik mau nginep?"tanya Alana.
"Kakak nanti pulang kalo abang kmu udah jemput."ujarnya seraya mengelus puncak kepala Alana.
"Yah.... Ko pulang si."ujarnya dengan raut sedihnya.
"Jgan sedih gitu dong nanti kapan kapan kalo abang kmu ngizinin kakak pasti nginep ko."ujarnya.
"tapi kapan abang bakal ngizinin dari kemarin kemarin gak mau terus kalo disuruh nginep."
"abang nya kan kerja kalo harus bolak balik kan ribet kalo tiap hari libur kesini gak ada waktu istrirahatnya dong.kan tau sendiri abang kmu tuh kayak gimana.Alana ngerti kan"
"Hm iya ka."
Jgan lupa vote dan komen ya man teman.
See you next part
18-01-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...