Sedari tadi Arisha mondar mandir seraya berusaha menghubungi Kenzo dengan harapan menyambung.Ini sudah menunjukan pukul sebelas malam dan lelaki itu belum jga pulang ditambah nomornya yg susah dihubungi.
"Ya allah mas kmu kmna si."gumamnya.ia merasa kwatir takut terjadi apa apa.
Diwaktu yg sama ada Orang yg menggedor gedor pintu seperti tidak sabaran.langsung saja ia mendekati pintu nmun sebelum membukanya ia lebih dulu melihatnya dari jendela,saat melihat orang itu adalah kenzo langsung saja ia membukanya.
"Mas Bian kmu mabok?"tanyanya saat mencium bau alkohol.
"Ck.. Berisik."ketusnya seraya berjalan melewati Arisha dengan sempoyongan.
Wanita itu menghela nafasnya lalu berjalan mendekati suaminya untuk membantunya agar tidak terjatuh.
Arisha jga membantu menggantikan pakaian suaminya yg sangat bau alkohol itu,setelah itu ia memasukan pakaian kotor tadi kedalam keranjang.
"Jgan tinggalin saya."pintanya seraya memeluk istrinya dengan posisi dirinya duduk sedangkan Istrinya berdiri.
"Tapi mas aku cuma mau kebawah seben_"
"budeg kmu,saya bilang jgan pergi.saya butuh kmu harusnya kmu ngerti."bentaknya.
"Jadi istri itu peka dikit ke."bentaknya lg.
"pusing argh.."keluhnya seraya memegangi kepalanya. Entah berapa botol yg sudah ia minum tadi membuatnya merasakan pusing yg luar biasa.
tangan wanita itu terulur untuk memijit kepala suaminya itu agar sedikit menghilangkan rasa pusingnya.
"sambil tiduran ya."ujarnya.lelaki itu tidak menjawab tapi langsung membaringkan tubuhnya.
tak lama lelaki itu pun terlelap.Arisha memandang wajah suaminya itu.ia tidak tau apa yg sebenernya terjadi hingga membuat Kenzo sampai mabuk seperti ini.
___
Paginya setelah ia menyiapkan makanan wanita itu kembali ke kamarnya untuk membangunkan suaminya yg masih tertidur itu.
Lelaki itu tidak ikut shalat subuh tadi karena orang yg sudah mabuk apalagi bau alkoholnya masih tercium memang tidak diperbolehkan melaksanakan shalat.
"Mas Bangun yu."ujarnya.
Lelaki itu langsung membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk,lalu berjalan ke kamar mandi tanpa mengucapakan satu kata pun.
Setelah lelaki itu bangun ia langsung membereskan tempat tidurnya lalu menyiapkan pakaian untuk lelaki itu.
Walaupun sikap kenzo rada berubah tapi Arisha tetap mengurusnya seperti biasanya.
"semalam knpa bisa mabuk?"tanyanya.tapi lelaki itu memilih diam tanpa berniat menjawabnya.
"mas."panggilnya karena tak mendapatkan jawaban apapun dari suaminya itu.
"gausah bahas itu."
"Kalo kmu ada masalah cerita sama aku,jgan mabuk mabukan gak jelas kayak semalem."
kenzo tidak meresponnya dan memilih pergi dari hadapan istrinya itu.
pukul sebelas malam Kenzo baru saja tiba Dirumahnya.ia melihat Arisha tertidur di sofa ruang tamu,lebih tepatnya ketiduran.padahal ia sudah mengatakan agar tidur duluan dan tak perlu menunggunya pulang.
Dengan hati hati ia menggendong istrinya dan memindahkan ke kamar.setelahnya ia langsung membersihkan diri dan kini hanya menggunakan celana selututnya.
Ia tidak langsung tidur tapi malah berjalan kearah balkon.Arisha terbangun dan merasa aneh saat dirinya berada dikamarnya.jika Kenzo sudah pulang pasti sudah ada disampingnya tapi ini tidak ada.
Pandangannya menuju kearah pintu kaca yg sedikit terbuka,akhirnya ia berjalan kearah pintu kaca yg menjadi penghalang antara kamar dan balkon itu.
"Mas Bian,sejak kapan merokok?"tanyanya,selama ini ia tidak pernah melihat kenzo merokok.
"ngapain kesini?tidur."ketusnya.
"aku tanya sejak kapan kmu ngerokok."ulangnya namun lelaki itu hanya diam seolah tidak mendapatkan pertanyaan apapun.
"Mas."
"Berisik.bisa gak gausah terlalu ikut campur dengan hidup saya.sadar diri Arisha."bentaknya.
Deg
",aku tau kmu ada masalah walaupun aku gak tau masalahnya apa tapi tolong jgan sampai rusak tubuh kmu.jagan lampiasin kemarahan kmu dengan mabuk atau ngerokok kayak gini."
"Maaf kalo kmu merasa ternganggu sama aku.aku cuma kwatir sama kmu.tapi yaudahlah aku sadar ko aku cuma orang baru yg gak seharusnya terlalu ikut campur."ujarnya.Saat ia hendak pergi lelaki itu menahannya.
"Maafkan saya."ujarnya menyesal.ia sadar tidak seharusnya ia melampiaskan kemarahannya pada Arisha yg bahkan tidak tau apa apa.
"Enggak,seharusnya aku yg minta maaf karena terlalu_"
"Saya yg salah.maaf karena sering membentak kmu."
"sebelum mas minta maaf jga udah aku maafin ko."
Lelaki itu tersenyum "makasih."ujarnya yg langsung diangguki oleh Arisha.
Kenzo membawa tubuh istrinya itu kedalam pelukannya,setelah mematikan rokoknya. "Apa suatu hari nanti kmu bakal ninggalin saya?"tanyanya.
"Knpa nanya gitu."
"Saya hanya ingin tau aja."
"Insyaallah aku gak akan ninggalin mas,kecuali jika mas Bian emng udah gak mau aku disamping mas lg."ujarnya.
Hening.
"Mas boleh aku tanya sesuatu?"Tanyanya.
"Apa."
"Sebenernya kmu ada masalah apa?"tanyanya yg masih penasaran.
Lelaki itu terdiam sejenak,ia tidak mungkin menceritakan yg sebenarnya pada Arisha.
"Maaf tapi saya tapi soal itu saya gak bisa mengatakannya sekarang."
"gpp aku gak bakal maksa mas buat cerita,tapi lain kali kalo ada yg mengganggu pikiran kmu atau ada hal yg membuat kmu marah jgan sampai mabok lg ya selain merusak kesehatan hal itu jga dilarang oleh agama kita."
"Saya akan berusaha."balasnya.
Arisha menjauhkan tubuhnya dari tubuh suaminya. "Masuk yu udaranya makin dingin."ujarnya.kenzo megangguk lalu berjalan mengikuti istrinya dari belakang dan menutup pintu kaca itu.
"Dari tadi mas gak kedinginan?"tanyanya karena melihat lelaki itu yh biasa saja padahal udaranya sangat dingin.
"sedikit tapi enggak lg setelah meluk kmu."ujarnya yg ikut membaringkan tubuhnya.
Kenzo kembali memeluk istrinya sesekali ia mengecup kepala wanita itu.
Happy reading.
Jgan lupa tinggalkan jejak kalian ya man teman,karena vote dan komenan sangat berarti buat author.
See you next part
02-03-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...