✓50. balapan

104 15 7
                                    

"Udah disiapin semua?"

"Udah, semua aman terkendali," ucap Zakhi.

Persiapan untuk balapan kali ini memang tak main-main, apalagi ini membahas harga diri seorang laki-laki.

"Gue yakin, Adhan pasti yang menang." Tio mengucapkan dengan nada percaya dan pasti.

"Jangan terlalu percaya diri, kita harus nurunin ekspetasi," ucap Fiko menyadarkan para temannya.

Menurutnya percaya diri itu boleh-boleh aja, dengan porsi yang tentunya tidak berlebihan.

"Yoi, turunkan ekspetasi untuk menghadapi sebuah kenyataan," sahut Regi.

Agha yang sedari tidak bisa diam membuat basecamp terlihat riuh tak karuan.

"Gue kalau lihat mukanya Kenzo Gedeg sumpah,kek mau gue injek-injek aja tu muka." Agha sama sekali tak bisa menyembunyikan sebuah rasa kesal didalam lubuk hatinya.

"Apalagi sering ngeroyok salah satu dari kita kalau sendiri, jadi laki mental semut," umpat Agha tak berhenti.

Mereka yang berada disana hanya menatap Agha dengan diam, toh kelakuan Agha memang tak pernah benar dari lahir.

"Makanan sama minuman udah gue masukin semua ke bagasi mobilnya Tio," ucap Adhan.

Perasaan Adhan sekarang benar-benar tidak enak, entah itu datangnya karena akan balapan setelah beberapa tahun Hiatus,atau karena faktor lain.

"Tenang, bro lu nggak sendiri disini."

"Yoi,kita bareng-bareng lawannya," ucap Regi memberikan semangat kepada kawannya itu.

"Walau lu sukanya curigaan mulu sama gue kalau prihal Ainna,tapi gue tetep jadi pendukung lu. Sans bro," sahut Zakhi.

****

Suasana arena begitu ramai oleh para penonton, duel antara Kenzo dengan Adhan memang tidak tertutup.

Jika tertutup menurut Adhan, Kenzo bisa melakukan aksi curangnya dengan otak udangnya itu.

Hanya mengantisipasi,jadi Adhan mengirim chat terhadap admin angkasa.

Angkasa adalah admin atau pemilik area balap liar ini. Jika dibilang liar tidak juga sih,karena jalan yang akan dilalui oleh Adhan untuk balapan 75% adalah jalan milik Angkasa.

Kenapa bisa dikatakan milik angkasa,jadi start atau awalan tempat balapan ini dimulai adalah jalan raya menuju ke sebuah tempat rekreasi yaitu taman hutan.

Dan didalam taman hutan itulah terdapat jalan raya untuk rute balapan.

"Lu bisa,pasti bisa." Fiko meyakinkan sahabatnya dengan tepukan pelan di bahu kiri.

Adhan tersenyum singkat mendengar semangat dari Fiko.

Melihat sekeliling, Adhan medapati bahwa ada Elsya dibalik kerumunan itu.

Aneh, dia kesini ngapain?

Anak manja seperti dia kenapa bisa nyasar sampai ke sini?

Adhan tak berhenti bertanya didalam benaknya, kenapa bisa manusia seperti itu datang kesini, sendirian.

Prihal sendirian, Adhan tak begitu yakin.

Bagh.

Bahu Adhan dipukul oleh Agha dengan kencang,"jangan ngalamun, kesambet lu!"

"Siapa juga yang ngalamun," bela Adhan.

Persiapan dari dua kubu semakin serius,dari pihak Kenzo yang sedari tadi mengecek mesin montor yang akan dipakainya, dan dikubu Adhan yang sedari tadi saling menyemangati.

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang