✓25. Kek pasutri!

137 17 18
                                    

Hembusan nafas kasar terdengar dari Ainna. Melihat gudang yang sangat kotor itu membuat semangatnya tiba-tiba runtuh tak tersisa.

Ia kira tidak sekotor ini. Ternyata tidak sesuai ekspektasi.

Hachi...

Hachi....

Ainna bersin menghirup udara digudang yang sama sekali jarang dirawat.

"Nih masker, pake!" Suruh Adhan menyondorkan masker berwarna abu-abu ke arah Ainna.

"Makasi," jawab Ainna.

Ainna segera membersihkan dengan sangat berhati-hati, Agar debu tidak berterbangan bebas.

Ainna dan Adhan segera membersikan gudang itu dengan sangat cepat. Dari rak, fentilasi, hingga lantai pun ia bersihkan bersama.

Sebenarnya jika fentilasi Ainna menyuruh Adhan karena ia sangat malas untuk berjinjit di atas kursi.

Kaca jendela juga yang membersihkan Adhan, karena Adhan kalau menyapu tidak bersih.

Kata orang "nyapune ra resik mengko bojone brewokan." *Menyapunya tidak bersih nanti istri/suaminya brewokan.

Kan Ainna nggak mau kalau dia brewokkan.

Bentar Napa Ainna percaya diri sekali kalau dia akan menjadi jodohnya Adhan?

"Ainna." Panggil Adhan melihat wajah Ainna yang begitu banyak keringat.

"Alainna Hana Angelica." Panggil Adhan lagi.

"Apa?" Tanya Ainna.

Ainna berhenti menyapu lantai dengan wajah kesal. Ia mempunyai firasat jika Adhan pasti akan bertanya atau berbicara hal yang tidak begitu penting sekarang.

"Laper," jawab Adhan dengan wajah memelas.

Nahkan, bener dugaan Ainna. Jiwa ingin mencakar wajah tak bersalah seorang Adhan menjadi-jadi.

"Laper makan, bukan malah ngerengek kayak bocil."

"Ayo!!" Ucap Adhan segera menarik tangan Ainna untuk keluar dari gudang.

"Ishh, gue mau bersihin dulu!!" Tolak Ainna.

"Udah bersih itu."

Ainna memutar matanya malas, "bersih sih bersih, tapi itu masih ada debu."

"Capek kan lu tu?" Tanya Adhan.

"Ya bener gue capek,tapi kan itu juga hukuman." Ainna meraih gagang sapu dan segera menyapu dengan perasaan kesal.

Adhan menarik tangan Ainna dengan paksa.

"Kalau capek itu, istirahat bukan dipaksa buat kuat!!"

"Bu Yurka pasti bolehin kita buat makan bentaran, enggak bakal itu gudang tiba-tiba kotor lagi gegara kita pergi dari sana bentar."

Adhan segera menarik tangan Ainna untuk mengikuti dirinya menuju ke kantin.

"Lu jangan kebiasaan cuman minum,minum, dan minum terus. Makan juga diinget!"

"Nanti sakit ngrepoti bunda kan?"

Ini kenapa jadi Ainna yang kena omel?

Salah apakah dirinya ini sampai diceramahi oleh Adhan sialan yang selalu tersenyum bak seorang tak mempunyai dosa setitikpun.

"Napa lu jadi ngomellin gue?" Tanya Ainna kesal.

Ainna menarik tangan yang digenggam oleh Adhan dengan kasar.

"Salah gue nasehatin lu?"

"SALAH!!, Lu bukan siapa-siapa gue," ucap Ainna dan segera pergi meninggalkan Adhan yang hanya memantung tak jelas.

*****

"Enak nggak?" Tanya Ratu.

"Dihukum enak, kalau bolos pelajaran fisika," jawab Ainna dan segera duduk di bangkunya.

Cello melihat di sekelilingnya dan seorang Alfaaro Pradhan Saputra tidak ada didalam kelas. Bukankah tadi Ainna dihukum bareng sama Adhan?

"Bukannya lu tadi dihukum bareng sama Adhan?" Tanya Cello penasaran. Selalu penasaran adalah moto dihidup Cello.

"Baru berantem, gue tinggal di kantin," jawabnya acuh.

"Lu kayak pasutri baru nikah, ribut mulu yang ada." Ratu menyahut ucapan Ainna yang sangat membuat ia gemas sendiri.

Ini sudah sekian kalinya ia mendengar Adhan dan Ainna berantem. Dan tiba-tiba saja langsung bisa akur. Entah apa rahasianya dibalik berantem dan akurnya mereka berdua.

Kalau kata Ainna sih pasti menjawab, "KARENA JODOH."

Dan berakhirlah Ainna dipukul Ratu dengan tangan saktinya itu.

"Ribut juga dia yang mancing perkara," acuh Ainna.

Habis menyelesaikan hukuman itu sendirian membuat badannya capek bukan main.

Ya sebenernya sendirian itu hanya menghabiskan sekitar 30 menit saja.

Tetapi capek tetap capek, tidak ada pengecualian sedikitpun untuk itu.

"iyadeh iya, manusia yang enggak ingin disalahkan karena keributan anda dengan mas Pradhan." Ratu mencibir dengan raut wajah kesal.

Sudahlah dia sekarang ingin menginjak sahabatnya itu dengan sekali hentakan.

"Eh tau nggak sih?" Ucap Cello tiba-tiba setelah membuka handphonenya.

"Kagak!" Jawab Ainna, Ratu, dan Qei bersamaan.

Sudah pasti Cello akan membahas gosib yang sedang panas diakun @lambeturah.minerva jangan heran, jika Cello selalu terupdate tentang masalah yang sedang panas itu.

Sebenarnya @lambeturah.minerva adalah akun gibah sekolah, entah siapa pembuat akun pertama kali. Yang terpenting pembuat pertama akan mendapatkan dosa jahiriyah sampai akhir hayatnya.

"Nah berhubung lu bertiga enggak tau, gue bakal menceritakan dengan detail."

"Kagak usah deh, pasti isinya cuman prasangka buruk kan?" Tanya Ratu jenggah.

"Dan fitnah," sambung Qei.

"Na,lu setuju kan?" Tanya Cello penuh harap dengan sahabatnya satu ini.

"Enggak setuju," jawab Ainna.

Cello yang mendengar jawaban ketiga sahabatnya menghela nafas pasrah, "ya udah deh kagak jadi gosib."

Alina 🦁
17-09-2022
TBC

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang