"hai guys bertemu lagi dengan Ainna."
"Dan saya Kenzo."
"Yang akan membawakan acara Minerva award dari awal hingga akhir acara," ucap mereka kompak.
Semua mata tertuju ke arah mereka berdua, pasangan serasi yang memakai almamater hitam dan blouses hitam.
Tak terkecuali Adhan, ia juga menatap Ainna dengan sangat intens tanpa berkedip sekalipun.
Sebuah penampilan yang begitu indah, cantik, rapi, dan tentunya sangat berwibawa.
Walau ia merasa sedikit panas atas interaksi antara Ainna dan ketua OSIS sialan itu.
"Lu nggak cemburu Dhan?" bisik Agha.
Adhan hanya berdecih pelan mendengar pertanyaan Agha yang begitu konyol.
Ada interaksi sedikit aja ia sudah kepanasan, apalagi interaksi yang begitu dekat dan memakan waktu yang panjang.
"Nggak tau,"
"Udah deh, fokus ke acara dulu," ucap Adhan kesal.
Ainna tak berhenti tersenyum di atas panggung megah itu.
Ah ya, senyuman itu yang memikat hati Adhan sampai sekarang ini.
"Saya akan membacakan pemenang nominasi guru ter-humble di Minerva high school," ucap Ainna.
"Siapa ya?" tanya Kenzo kepada para hadirin yang datang.
Bu yurka.
Bu Ningsih, pasti!
Bu Reni, Bu Reni guru bahasa Indonesia, tapi suka pakai bahasa Inggris.
Pak Didit nggak sih? Guru paling medit seantero sekolah.
Seketika para hadirin ramai mengemukakan pendapat masing-masing.
Malam yang sangat ricuh.
Acara Minerva award memang dilakukan pada malam hari, entahlah alasannya apa, tetapi acara pertama kali Minerva award juga dilaksanakan pada malam hari.
"GURU TER-HUMBLE DI MENANGKAN OLEH..."
"BU RENI!!" ucap Ainna dan Kenzo serempak.
Plok,plok,plok!!
Semua bertepuk tangan, Bu Reni segera naik ke atas panggung dengan senyum malu-malu andalannya itu.
"Terimakasih atas dukungannya, walau hadiahnya hanya sebatas alat kantor dan sebuah piala mini."
"Tetapi Bu Reni sangat berterimakasih, thank you a lot for my students who have chosen me!!" ucap Bu Reni sambil melambai-lambaikan tangannya ke udara.
"Wah, siapa yang memilih Bu Reni ya?, Pasti sekarang senang dong pilihannya menang. Dan jika pilihan teman-teman belum naik juga di atas panggung jangan khawatir," ucap Kenzo.
"Karena, jika belum naik. Bisa jadi belum rezekinya. Nanti kalau habis selesai acara naik aja. Yang penting ngrasain naik ke podium bukan," sahut Ainna.
Semua tertawa mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Ainna.
Ainna merasa salah tingkah sendiri saat semua orang menyahut ucapannya dengan tertawa. Malu pun ia rasakan walau hanya sedikit.
Konyol banget gue gila!!
Akal-akalan Kenzo sih ini, ketos sialan.
Ainna tak berhenti mengumpat didalam hatinya, kebiasaan yang tidak patut dicontoh.
Acara Minerva award tak berhenti sampai disitu, dari penampilan bakat para murid, sampai penampilan bakat guru ditampilkan malam ini.
Ajang menampilkan bakat, yang selalu ditunggu-tunggu oleh para murid.
Kadang ada juga yang berharap tahun ini mendapatkan sebuah julukan atas perilakunya. Karena kadang ada kategori berdasarkan perilaku para murid.
Entah itu anak ter-rajin berangkat pagi, atau bisa juga anak ter-rajin masuk BK. Jika sampai mendapatkan julukan anak ter-rajin masuk BK, jangan senang dulu deh, nanti bakalan jadi inceran para kakak kelas yang seperti preman.
Memang para murid di Minerva high school sangat beragam sifat, karakter,dan tentunya pemikirannya.
"Sekarang waktunya penampilan dari teman-temannya Adhan," ucap Ainna.
"Saya tidak bisa memberitahukan band-nya bernama apa, karena mereka sama sekali tidak memberitahu." Kenzo menyahut dengan nada tidak sesemangat tadi.
Kenzo merasa sedikit kesal atas perintah dari Bu Yurka, datang-datang nyuruh perkumpulan musuhnya ikut serta dalam acara Minerva award.
Waktu yang sangat mendadak lagi. Ia takut jika acaranya gagal hanya karena ini.
Mau dibawa kemana mukanya,sebagai ketua OSIS jika gagal. Apalagi ini adalah acara terakhir yang diketua olehnya, karena Minerva award juga adalah sebuah pelepasan ketua OSIS lama.
"Hai teman-teman," ucap Adhan.
"Hai guys!!" ucap Agha lebih semangat lagi.
Tio, Zakhi,dan Fiko hanya tersenyum singkat untuk menyapa para hadirin.
Regi yang notabenya masuk dalam lingkaran pertemanan Adhan tidak ikut adil karena ia memilih untuk mendokumentasikan. Menurut Regi, ikut tampil itu sangat merepotkan.
"Kami berlima akan menampilkan lagu yang tentunya sedikit..." Agha sengaja menggantung kalimatnya.
"Menyindir para manusia yang bertepuk sebelah tangan, atau bisa juga yang sedang terjebak friendzone," bisik Agha dengan senyum mengejek.
Semua orang bersorak-sorai, ada yang mengutarakan kebencian,ada juga yang tertawa lepas karena temanya disindir.
"Lagu berjudul, garis terdepan."
Jreng
Petikan gitar yang menandai lagu segera dimulai.
"Maaf bukan bermaksud bagaimana, tetapi ini juga mengutarakan hati kecil manusia-manusia yang berada di panggung." Agha mengucapkan itu dengan tampang polos tak berdosa.
Adhan, Fiko,Zakhi, dan Tio melotot tak terima atas ucapan Agha. Jika saja ia tak ingat jika sedang ditonton banyak orang, Agha pasti sudah babak belur sekarang.
"Bilur makin terhampar, dalam rangkuman asa." Lirik lagu mulai di lantunkan oleh Adhan dengan penghayatan yang sangat sempurna.
Banyak para murid yang ikut bernyayi melantunkan lirik lagu itu.
Seketika aula yang tadinya sangat ramai dengan canda dan tawa, berubah seketika menjadi tempat galau berjamaah.
"Ku mendambakanmu, mendambakanmu."
"Jika kau butuh telinga tuk mendengar, bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung." Adhan menyanyikan lirik demi lirik dengan menatap Ainna yang berada di sisi kiri panggung.
Ah ya, Adhan berdoa semoga Ainna peka dengan lirik yang sedang ia lantunkan itu.
Lirik yang sengaja ia lantunkan untuk mendeskripsikan sebuah rasa yang Adhan punya.
Ainna berusaha untuk menghindari tatapan Adhan yang begitu intens melihatnya.
Ia paling tak kuat jika menatap mata Adhan dengan durasi yang sangat lama, apalagi sekarang Adhan melantunkan lagu yang memberikan sebuah kode didalamnya.
Tidak mau terlalu percaya diri,bahwa Adhan memberikan kode untuk Ainna, tetapi tatapan mata Adhan mengarah ke dirinya.
Peka, gue suka sama lu.
Adhan membantin dengan menatap Ainna lekat.
Alina 🦁
26-12-2022
TBCNext?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zone? [End]
Teen Fiction[⚠️NO COPAS!!] [HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] Kisah yang selalu diperumit oleh dua sejoli, antara Alainna Hana Angelica dan Alfaaro Pradhan Saputra. Friendzone Enemyzone Neighborzone Lengkap sudah gelar yang dua sejoli itu dapatkan. =================...