✓38. gosib baru

102 14 9
                                    

Memakan somay di kantin sendirian, Ainna merasa seperti diawasi oleh beberapa orang di sana.

Ingin sekali berteriak dan menyuruh semua tidak memperhatikannya, tetapi ia tak ingin menghabiskan energi .

Brak

Meja yang di tempati oleh Ainna di gebrak dengan sangat keras oleh Cello.

Ainna mendongak dengan tanda tanya besar dikepalanya.  Ini anak pasti kalau tidak ada berita yang sedang heboh,atau ada kepentingan pasti tidak akan mendatangi langsung sambil ngegas pula.

"Lu___punya___"

"Tarik nafas, hembuskan," ucap Ainna sambil menarik turunkan tangannya untuk memberi instruktur agar menormalkan deru nafas Cello yang Terengah-engah karena berlari.

"Huff..."

"Hahh...." hembus Cello.

"Punya apa?" Tanya Ainna.

Ainna merasakan firasat, bahwa Cello akan membahas sebuah hubungan. Entah itu hubungan siapa yang akan di bahas.

"Lu punya hubungan lebih sama ketua OSIS?" tanya Cello to the point.

Uhuk

Ainna mendengar ucapan Cello seketika tersedak, otak Cello sepertinya sedang tidak di tempat semula.

Bisa-bisanya berfikir seperti itu.

"Pelan-pelan, slow. Nggak bakal ada yang makan somay lu selain lu sendiri." Cello menyerahkan es teh yang ada di depannya.

Ainna langsung meminumnya dengan beberapa kali tegukan.

"Hah... Pemikiran lu gila!"

"Gila gimana, di tweet sekarang baru ramai." Cello memperlihatkan postingan yang di post oleh akun gosib sekolah.

Ainna melihat postingan itu merasa seperti dipermainkan. Admin akun itu pasti merasa dosanya bisa diuangkan sampai rajin sekali membuat rumor yang nggak becus.

"Admin anjing, nih akun keknya nyari gara-gara deh sama gue!" jengkel Ainna.

Mau bagaimanapun ia tak menerima jika ia dikatakan mempunyai hubungan dengan ketua OSIS itu.

Gila atau bagaimana bisa dijodohkan dengan manusia yang sok akrab,sok berkuasa,intinya sok.

2 Minggu kemarin ada rumor mengatakan bahwa Adhan dan adik kelas itu mempunyai hubungan. Walau tidak di katakan langsung bahwa itu Adhan dan Elsya, tetapi semua sangat tepat menebak jika itu adalah Adhan. Walau banyak yang salah menebak jika yang perempuan.

"Lu tau siapa yang ngirim berita itu di tweet?" tanya Ainna.

Ainna  mengambil alih handphone Cello tanpa permisi . Ia tak berhenti untuk menscrol coment-coment yang ada di postingan itu.

Isi coment-coment postingan yang sangat-sangat jauh dari fakta.

"Gue bukan hacker mohon maaf, kalau penasaran tanya langsung aja di DM," ucap Cello.

"Nggak bakalan di jawab," ucap Ainna yang masih fokus membaca isi coment yang membuat hatinya sakit.

Ini fitnah terkejam yang ia alami. Bukan fitnah terkejam pertama kali, karena Ainna sudah sering mendapatkan itu sejak Isa masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Yaudah tanya sama Kenzo aja," usul Cello.

"Atau enggak lu minta bantuan sama Adhan."

"Bisa juga lu bilang sama Bu yurka Aja, bilang aja kasus pembullyan." Cello tak berhenti mengoceh prihal tindakan yang akan dilakukan oleh Ainna nantinya.

Tetapi Ainna tak menggubris maupun mendengar celotehan sahabatnya itu. Ia masih menatap benda pipih itu dengan emosi meluap-luap di kepala.

"NA, LU DENGER NGGAK SIH?" tanya Cello dengen kesal.

"Bentar Cell, jangan emosi dulu dah. Gue sekarang baru pengen bogem wajah orang."

Ainna berdiri dan menatap sekeliling kantin yang sudah nampak ramai.

Waktu istirahat ternyata sudah datang.

Ainna tadi membolos dari jam pertama, dan ia tak masuk ke kelas tetapi dari parkiran motor langsung menuju ke kantin.

Usulan dari Cello tadi malam untuk membolos memang ada gunanya. Memang ada gunanya untuk merehatkan pikiran untuk sementara waktu sebelum gosib nggak jelas itu muncul.

"Gue mau ke kelas dulu, kalau lu mau jajan silahkan saja."

"Nih handphone lu." Ainna menyerahkan benda pipih itu ke Cello dan segera meninggalkan kantin yang semakin lama semakin ramai tak terbendung.

*****

Brak

Pintu kelas ia buka dengan sangat kasar. Ia sekarang ingin marah, memaki,menjambak,membogem, kalau bisa semuanya deh.

"Na lu?"

"Itu beneran lu Na?"

"lu habis jadian?"

"Tidak menerima pertanyaan apapun, gue butuh ketenangan." Ainna segera duduk ke bangkunya dan segera menelungkup kepalanya dengan tangannya.

Semua temannya yang ada dikelas diam, mengurungkan niat untuk bertanya prihal gosib yang sedang ramai itu.

Ainna merasa sekarang kehidupannya seperti sedang dipermainkan oleh orang-orang disekitarnya.

Dari gosib Adhan dengan Adik kelas, setelah itu tweet yang memperlihatkan foto ia saat kecelakaan,dan sekarang ia terjerat gosib yang enggak benar sama sekali, atau bisa dibilang fitnah.

"Ai?" tanya Ratu yang sudah ada di depan samping bangku Ainna dengan mengeser mejanya ke depan.

"Lu habis bolos ke mana?"

"Ke kantin," jawab Ainna malas.

Ia tak berhenti mengumpat serapah oleh admin gosib yang tak terlihat bentuknya itu.

"Lu___"

"Nggak usah introgasi lagi, gue tidak menerima pertanyaan yang dilontarkan oleh mulut lu." Ainna menaikkan tangannya untuk memberhentikan ucapan Ratu yang akan mengintrogasi layaknya ia habis melakukan tindakan kriminal.

Ratu mendengar suara Ainna yang sudah sangat lelah dengan kehidupan segera mengalah, ia tak ingin sahabatnya itu mengamuk karena ia terlalu banyak melontarkan pertanyaan.

"Tidur dulu aja, tadi bolos lu enggak tidur kan?" ucap Ratu.

"Na tadi__"

"Shut... Ainna mau istirahat," potong Ratu saat Qei mau melontarkan pertanyaan.

Qei hanya mengangguk paham, walau sebenarnya ia sangat penasaran.

Dari ruang guru karena ada keperluan, tiba-tiba saat keluar ruangan langsung disambut dengan suara-suara yang sedang membicarakan gosib.

Kalau hanya gosib seperti biasanya ia takkan sepenasaran ini, tetapi semua orang membahas Ainna, jadi  Qei butuh penjelasan lebih lanjut.

Alina 🦁
31-12-2022
TBC

Hai guysss.
Happy new year꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

Semoga ditahun ini,kita mendapatkan apa yang kita mau dan target di tahun ini terpenuhi ya... Aminnn

Oh ya Al mau tanya ni, yang dipilih dikomen yaa.

Up 2 hari sekali.

Up 3 hari sekali.

Up satu Minggu sekali.

Kalian pilih sendiri.

Yukk dipilih, Al kadang bingung mau up berapa hari sekali(´ . .̫ . ')

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang