✓40. klarifikasi

115 20 1
                                    

Ainna pulang sekolah langsung membuka handphonenya untuk meminta penjelasan kepada kakak kelasnya itu.

Bagaimana mungkin, di postingan itu tidak ada sama sekali klarifikasi dari ketos Minerva high school, ralat mantan ketos.

Ainna
Segera bikin klarifikasi di tweet bisa nggak kak?]

Jangan malah jadi ngelunjak kek orang nggak punya adab]

gue orangnya emang kadang sabar, tapi lu semakin lama semakin nggak pantas buat dihormatin]

Ainna tak berhenti untuk menspam nomer whatsapp Kenzo. Ia tak ingin gosib itu sampai ditelinga orang tuanya.

Ia sangat malas sekali memberikan penjelasan. Walau bundanya pasti tidak langsung percaya dengan rumor itu,karena bundanya tau jika Ainna sangat menyukai Adhan.

"Kakak kelas biadab emang, minimal jangan cuman diem,tapi coment lah bilang kalau enggak ada hubungan labih."

"Gue dari tadi coment pasti ketimbun dan enggak ada yang percaya."

"Emang gila warga Minerva high school," decak Ainna.

PING

Satu pesan masuk di handphone Ainna,tidak membutuhkan waktu yang lama,Ainna segera membukanya.

Kenzo
[Ketemu di taman dekat rumahmu

Ainna melihat pesan itu mengernyitkan dahinya. Ia sekarang benar-benar bingung dengan sikap Kenzo yang sangat diluar nalar itu.

Bilang,"ya aku akan mengklarifikasinya." Apa susahnya coba.

Kenapa juga harus bertemu dengannya di taman?

Kenzo
[Kalau enggak mau,aku nggak akan klarifikasi

Ainna
Y]

Banyak syarat,kek mau daftar kerja.

Ainna segera keluar tanpa pikir panjang, yang ia inginkan adalah gosib itu segera hilang.

"BUNDA,AYAH AINNA MAU PERGI SEBENTAR BABAI." Ainna berteriak untuk berpamitan kepada kedua orangtuanya.

Kila hanya merespon dengan deheman kecil. Kila tau Ainna tak akan mendengarnya, tetapi Ainna pasti tau jika ia sudah memberikan ijin.

"Pergi dulu mang Jaja," ucap Ainna dan segera melaju pergi dari rumahnya.

"Ok neng geulis."

Ia melaju dengan kecepatan 50km/jam. Kecepatan yang netral untuknya. Ia tak berhenti mengumpat, entahlah kenapa ia sekarang suka mengumpat entah itu langsung berbicara seperti bergumam,atau hanya didalam hatinya.

"Mang Ainna pergi kemana?" tanya Adhan yang tiba-tiba sudah berada di depan mang Jaja yang sibuk makan mendoan dan ngopi di dalam ruangannya.

"Ilaing saperti juring, ngurudak tiba-tiba," latah mang Jaja karena kaget. *Kamu seperti hantu,datang

"Nggak tau Mamang, tadi langsung pergi neng Ainnanya."

Wajah Adhan langsung berubah pias saat mang Jaja tidak tau tujuan Ainna akan pergi kemana, entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa tidak akan baik-baik saja jika ia tidak menyusul Ainna.

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang