✓21. kepedean

141 19 21
                                    

Kelas sangat ramai, seperti pasar yang kedatangan ratusan pembeli.

Walau seperti pasar, entah mengapa Ainna tak terusik dengan kegiatannya yaitu membaca novel.

Jika saja, dia adalah ibundanya yaitu Deeva. Sepertinya kelas akan langsung hening karena teriakan mautnya.

Deeva suka membaca, dan suaranya bak sebuah toa yang nyaring melengking. Jika Ainna hening maupun ramai dia tidak terusik, jika Deeva dia lebih suka hening senyap tanpa suara sedikitpun.

Nah sekarang kita tau sifat Ainna itu turun dari siapa bukan?

Ok kembali ke topik.

Ainna duduk sendirian di pojok ruangan. Tempat yang jarang ditempati, dan entah mengapa dari dulu bangku itu memang kosong.

Rumor-rumor sih katanya jika duduk disana, sebuah kebohongan atau sebuah tragedi yang kita tidak ingin terjadi bakalan terwujud.

Tetapi Ainna tak menghiraukan itu, jika terjadi berarti takdir bukan?

Jadi kenapa harus pusing-pusing, kalau jalan A bukan takdirnya. Pasti ada jalan lain yang akan menjadi takdirnya.

"Pe-rmisi, Kak Adhan ada?" Tanya seseorang berkacamata bulat layaknya bola.

"OUYYY ADHAN DICARIIN CEWEK TUH!?!!" Teriak pak ketua kelas, yang bernama Hiro.

Yap Hiro manusia yang selalu menyelamatkan kelas MIPA 1 dari amukan beberapa guru yang sudah jenggah dengan sikap dan sifat para penghuninya.

Ainna yang mendengar ucapan Hiro otomatis mendongak, melihat siapa yang ingin menemui crushnya. Mau bilang ex-crush tetapi dia aja belum bisa buat lupain.

"Dia cewek yang disuruh Bu Endang buat gue ajar materi kimia." Adhan membisikkan ditelinga kiri Ainna sebelum pergi meninggalkan kelas.

"Enggak tanya," ketus Ainna dan segera melanjutkan sesi membacanya.

Kebiasaan banget, sikapnya kayak gitu. Kalau yang suka bukan gue, udah keknya langsung nyerah ditengah jalan.

Adhan tersenyum kecil, setelah mengomentari kelakuan Ainna yang selalu mengutamakan gengsi tanpa henti.

Elsya yang melihat senyum kecil Adhan merasa kegeeran.

"Kenapa senyum?" Tanya Elsya saat berada dikoridor sekolah.

"Siapa?"

"Kakak, tadi senyum saat nemuin Elsya di depan kelas." Ucap Elsya dengan senyum sumringah.

Adhan mendengar jawaban Elsya sangat ingin tertawa terbahak-bahak didepannya. Entah mengapa ini sangat lucu.

Bagaimana bisa langsung menyimpulkan seperti itu?

Dan Elsya sangat percaya diri dengan jawaban itu.

"Gue ketawa lihat tingkah Ainna yang lucu." Adhan menjawabnya dan segera meninggalkan Elsya sendirian di koridor.

Ia tidak ingin kesalahan baru muncul silih berganti hanya karena Adhan dan adik kelas itu jalan bersama dikoridor sekolah.

Adhan tau betul, Ainna memang suka berfikir positif. Tetapi ia tak yakin jika kabar itu silih berganti dan topiknya mengenai itu saja, Ainna Masih tidak percaya dan tetap akan berfikir positif.

*****

"Kak, oksidator itu apa?" Tanya Elsya.

"Bukannya itu materi mudah?, Napa masih tanya gue?" Ketus Adhan.

"A-aku lupa kak, kan ka-atanya kalau tidak paham bo-oleh tanya."

Adhan yang mendengar ucapan Elsya yang gagab karena takut merasa jengkel. Ia pun merebut buku yang sedang dipake Elsya dan segera mencarinya materi itu.

"Nih, oksidator adalah zat yang mengoksidasi, tetapi dirinya mengalami reduksi." Adhan mengaris bawahi jawaban itu dengan stabilo warna hijau ditangannya.

"kak, ini." Elsya menyerahkan lembaran kertas latihan soal yang diberi oleh Bu Endang kepada Adhan.

"Astagfirullah, ini yang paling gue benci buat ngajar adik kelas sumpah."

"Ok, Lo harus sabar dengan kelakuan Bu Endang yang ambil comot aja buat ngajar nie anak."

Adhan segera melihat soal yang tertera disana.

03. CI2+2KBr-->2KCI+Br2
Reaksi tersebut disebut reaksi?

"Bukannya kemarin habis gue kasih tau?" Tanya Adhan setelah melihat soal yang menurutnya mudah.

"A-aku lupa kak."

Adhan mendengar jawaban Elsya sangat geram. Ini bagaimana pemilihan perwakilan olimpiadenya?

Perwakilannya aja kek gini, sangat tidak kompeten sekali. Adhan curiga jika ini yang milih bukan langsung dari kepala sekolah, tetapi ada orang dalam yang melakukan sabotase.

Bukannya jika asal memilih itu membuat nama Minerva high school jadi jelek?

Adhan sangat pusing sekarang dengan masalah satu ini.

"Ok, gue jelasin."

"Ini jawabnya adalah, reaksi redoks, karena biloks CI2 turun dari 0 ke -1"

"Unsur bebas CI2 memiliki biloks 0 pada 2KCI, biloksnya biloks k+biloks CI2=0, +1 +biloks CI2=0. Jadi biloks CI2=-2" ucap Adhan sambil menjabarkan di kertas buram.

"Kak, bukanya tadi jawabnya 0 turun ke -1?" Tanya Elsya bingung, melihat ucapan Adhan dengan coretan Adhan yang jawabannya berbeda.

"Ya terus?"

"Itu, kakak nulisnya -2." Elsya menunjuk jawaban yang menjawab -2 dengan bantuan bolpoin.

Adhan yang melihat perkembangan Elsya bersyukur, tidak sia-sia juga Ia menjelaskan ternyata.

"Nah berarti lu paham, dan lu enggak ngantuk."

*****

Cekrek

Cekrek

Suara jepretan foto dari handphone Adhan berbunyi. Adhan sekarang memang sedang memfoto manusia yang berada di pojok timur perpustakaan.

Posisi Adhan sekarang memang seperti sedang memfoto Elsya yang berada di di depannya.

Tak dapat dipungkiri Elsya sekarang senyum-senyum sendiri mengira Adhan yang sedang memfoto dirinya.

Ok Elsya tingkat kegeerannya terlalu tinggi.

Hanya posisi hp Adhan memang seperti memfoto dirinya, kenapa dia langsung berpikir jika Adhan memfotonya?

"Kenapa foto kak?" Tanya Elsya.

"Tanya gue?"

Elsya mengangguk menjawab pertanyaan Adhan.

"Oh buat wallpaper hp, comel aja posisinya fokus sama buku."

Elsya yang mendengar ucapan Adhan semakin tersenyum.

"Boleh lihat fotonya kak?"

Adhan memperlihatkan foto seorang perempuan yang tak lain adalah Alainna Hana Angelica.

Boro-boro Adhan mau memfoto manusia lain selain keluarganya dan Ainna, ralat sama temen deketnya buat nyari aib.

"Sejak kapan dia disitu kak?" Tanya Elsya dengan perubahan suara yang sangat jelas sekali terdengar ditelinga Adhan.

Gue tau lu pasti mikir kalau gue foto lu. Bocil baru Gedhe ya gini PD amat.

"Sejak tadi, sejak gue bangun dari tidur sih."

Adhan sebenernya sedikit senang di suruh mengajar adik kelas untuk olimpiade kimia. Karena bisa membolos dan tidur dengan tenang tanpa gangguan singa alias Ainna.

Mau mengurangi main game di malam hari sangat susah, seperti melupakan sebuah kenangan bersama mbak crush tercinta eaa....

"Lu fokus buat olimpiade, jangan malah modus buat deketin orang yang udah jelas suka sama seseorang dan hatinya udah ke ukir sebuah nama disana. Dan Lo jangan jadi orang ketiga di hubungan itu, walau sebenarnya orang itu juga belum mempunyai sebuah hubungan yang resmi!!"

Alina 🦁
19-08-2022
TBC

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang