✓22. gercep!!

129 20 24
                                    

"hei Ainna," sapa Kenzo.

Ainna mendengus pelan mendengar sapan dari kakak kelasnya itu yang menjabat menjadi ketua OSIS.

"Mau apa?"

"Malah tanya, bukan balik sapa." Kenzo pura-pura merajuk.

Ainna yang melihat tingkah Kenzo ingin sekali melemparnya ke jurang dan berakhir meninggal.

Sangat risih, dengan sikap Kenzo yang dari hari pertama dia menginjakkan kaki disekolah ini.

Di hari pertama,ia sudah mendapatkan yang namanya sebuah kesialan mungkin?

Ia tidak tau jika ia satu sekolah dengan Alfaaro Pradhan Saputra.

Dan selalu diganggu Kakak kelasnya itu dengan sifat nyebelin.

2 bulan koma di rumah sakit itu sangatlah buruk menurutnya. Tidak ikut MPLS, apalagi langsung tertinggal banyak pelajaran sekaligus.

Yang paling nyebelin habis keluar dari koma, ia harus belajar di rumah selama hampir 4 bulan, Seperti daring.

Jadi jika dihitung ada 6 bulan ia tidak ikut pelajaran di sekolah tidak seperti sahabatnya. Dan saat masuk semester 2 ia seperti manusia yang baru keluar dari goa.

Harus berusaha beradaptasi dengan dunia luar, dan harus bisa mengahadapi 2 orang sekaligus.

Ainna juga harus berpindah ke rumah barunya,yang berhadapan dengan rumah Adhan.

Sangat sengsara bukan hidup Ainna ?

"Jijik kak, Sono dah ke kelas sebelum dimarahin sama Bu Yurka." Ainna mengusir Kenzo dengan kalimat halus.

"Enggak usah berlindung pake kalimat, gui kin kitiwi isis."

"Sampe hafal kelakuan aku dah." Jawab Kenzo.

"Kalau enggak hafal kelakuan aneh Lu, berarti gue pikun. Lu aja udah ratusan kali berlindung pake kata itu!!" Jawab Ainna kesal.

Baru PMS hari pertama, ada aja pemancing emosi. Padahal Ainna udah merasa lega karena Adhan akan sering keluar ke perpustakaan untuk mengajari adik kelasnya itu, jadi tidak akan ada yang memancing emosinya.

Walau sebenarnya Adhan dekat dengan adik kelasnya itu, membuat ia jengkel juga.

"Galak amat mbaknya."

Ainna mendengus tak suka,"emang galak, nggak suka?"

"Suka banget, mana sih yang dari Ainna enggak aku suka."

Ainna yang mendengar ucapan Kenzo seketika bergidik ngeri. Terlalu seram menurutnya, sangat seram.

"Huekk. Jijik kak."

"Lu jijik gini, juga pernah terpesona sama tampang yang sangat tampan ini bukan?" Ucapnya terlalu percaya diri.

Percaya diri itu tidak baik kawan contohnya ini ni.

Plakk

Ainna memukul kepala Kenzo dengan buku yang ada ditangannya, "makan noh tampan, huekkk."

Ainna segera meninggalkan Kenzo sendiri di lobi sekolah. Mau ke ruang guru aja susahnya nauzubillah.

*****

"Please Keep Silent!!"  Ucap Reni memberi perintah kepada para muridnya.

"Bu Reni guru Bahasa Indonesia, kenapa pake Bahasa Inggris? Enggak cinta Indonesia pasti," ucap Figo.

Bu Reni tak menggubris ucapan Figo, ia fokus untuk menenangkan murid-muridnya yang terlalu ramai karena sedang ada tugas kelompok.

"ANAK-ANAK BISA DIAM TIDAK?!" Teriak Reni dengan suara sangat keras, agar para muridnya bisa mendengar suaranya.

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang