✓10. Kenyataan

257 33 34
                                    

"enggak mau ngejar,
Nanti tambah sakit."
|Ainna|

Jarum jam menunjukkan pukul setengah 1 siang, berarti Ia tertidur sekitar satu jam dengan diiringi isakan tangis.

"Gue mimpi apa beneran?" Tanyanya.

Posisi Ainna sekarang tergeletak didasar tangga, entah mengapa dia tidak sadar jika tubuhnya mengalir darah dari pergelangan kaki kirinya.

Ya saat tadi ia sedang fokus berceletuk tak jelas di tangga, ia kaget oleh seekor kucing kesayanganya yang berlari dari arah perpustakaan.

Dan berakhir ia terjatuh dan pingsan ditempat.

"Mimpi yang sangat nyata," monolog Ainna.

"Jan berharap beneran, gila emang gue," ucap Ainna dengan kekehan kecil diakhir kalimat.

Terlalu nyata untuk mimpi yang sedang ia alami barusan, harumnya, hangatnya, suaranya,sangat nyata.

Hanya didalam mimpi bisa mendapatkan seutuhnya,mengapa didunia nyata hanya bisa mendapatkannya tetapi sebagian tidak dengan hatinya.

"Gue kenapa bisa disini?"

"Oh kaget gegara chiby lari dari arah perpustakaan."

"Jatuh dari 5 anak tangga tidak seburuk yang dibayangkan."

"Berarti gue pingsan, lah mandiri banget gue siuman sendiri."

Ainna berdiri dengan kesadaran masih samar.

"Aww sakit-sakit," rintih Ainna.

"Lah luka ternyata," ucap Ainna sambil melihat luka dipergelangan kakinya.

Sebenarnya tidak begitu parah, luka dan memar menjadi satu ditempat itu.

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

Ainna memberi aba-aba untuk berdiri. Dengan kekuatan yang sudah sangat minim ditubuhnya.

"Astagfirullah, sakit juga," rintih Ainna.

Ainna segera menuju ke arah p3k dengan berjalan tertatih-tatih.

"Dimanakah barang itu berada," ucap Ainna sambil mencari benda yang sedang ia cari.

"Bunda punya dendam apaan dah, naruh p3k tinggi amat." Ketus Ainna.

*****


Bunda Kila
[Dhan titip Ainna bisa?

Adhan
Udah dibolehin ketemu kan bund?]

Bunda Kila
[Kalau enggak dibolehin Napa bunda nyuruh kamu jagain Ainna.

Adhan
Iya juga.]
Ok bund siapp]

Adhan segera meletakkan hpnya,dan tersenyum senang, teman yang ada disekelilingnya hanya menatap heran dengan tingkah sahabatnyaya itu.

"Kesambet apaan?" Tanya Agha dengan wajah curiga.

Dari wajah suram tanpa tenaga,menjadi semangat berseri-seri, kalau bukan kesambet sepertinya sangat aneh.

Sebenarnya semua sahabatnya sudah sering menghadapi sikap, sifat,dan suasana hati Adhan yang sangat cepat sekali untuk berubah.

Tetapi kadang jika tidak kepo itu tidak afdol,apalagi untuk manusia bernama Agha Exelion.

"Gue pulang duluan guys." Ucap Adhan sambil melambaikan tangannya kepada sahabatnya.

Zone? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang