"sudah kubilang, jangan terlalu terbawa perasaan,kan gini lagi akhirnya."
|Ainna|"Ai, kata orang-orang Adhan habis jadian?" Tanya Ratu.
"Nggak tau, hubungan sama gue apaan emang?" Jawab Ainna ketus.
Ainna masih sibuk dengan buku novelnya, tetapi masih mendengarkan ucapan ketiga sahabatnya, kalau bukan Qei, Ratu, sama Cello ya siapa lagi.
"Duh duh panas nie ada yang cemburu." Sindir Cello sambil mengipas-ngipas badanya dengan buku tulis.
"Tu anak suka ma Adhan?" Tanya Qei penasaran.
Ya Cello, Ratu, dan Ainna, adalah sahabat dari Junior high school, dan Qei baru menjadi sahabatnya setelah memasuki Senior High school, saat masa orientasi.
Jadi Qei tidak tau menahu jika Ainna menyukai Adhan, lebih ke-masih belum pasti sebenernya.
"Lah nggak tau?"
"Padahal kelas 10 kemarin keknya pernah ada tragedi Ainna nglabrak kakel karena ganjen ma Adhan," ucap Cello.
"Dan lu tau nggak Qei?"
"Saat itu, Ainna selalu hindar jika ketemu Adhan."
"Sok bodoamat kalau ada Adhan."
"Dan saat nglabrak nya,tu diem-diem, nggak ada yang tau sama sekali,selain kita ini."
"Ainna dulu Gila kan?"
"Masa lalu, bisa nggak sih nggak usah dibahas?" Tanya Ainna dengan ketus.
Ainna sangat tidak ingin ada topik yang berdasarkan nama Adhan Sekarang.
Muak?
Bisa jadi.Jengkel?
Bisa jadi.Cemburu?
Lebih tepat."Acnya napa nggak ngaruh dah."
"Panas banget perasaan."
"Lu dua curut bisa diem nggak?" Ketus Ainna dan segera menutup buku novelnya karena kesal.
"Lu Qei,nggak usah ikut gila kek merea berdua." Perintah Ainna.
Qei yang mendengar ucapan Ainna hanya menggaguk paham, kadang nurut tapi kadang juga kayak dua manusia yang bernama Cello dan Ratu yang enggak bisa diem untuk ngeledek sahabatnya sendiri.
"Lu berdua habis balik dari olim Napa jadi nambah ngeselin dah."
"Soalnya susah," jawab Cello.
"Soalnya panjang," sahut Ratu.
Ainna yang mendengar ucapan mereka berdua hanya bisa bernafas jengah,sudah dia tidak heran dengan kedua orang itu.
pinter tapi aneh, sebutan yang cocok untuk mereka berdua.
"Sukurin dah tu, salah sendiri suka nyiksa sahabat sendiri."
"Tapi menang wleee," ejek Cello.
"Peringat 1 lagi," sahut Ratu menambahkan.
Cello dan Ratu memenangkan olimpiade IPA tingkat nasional peringkat 1. Tidak diragukan lagi, memang Sahabat Ainna itu super jenius, sangat jenius sampai-sampai sahabatnya pun menjadi sasaran ekperimennya.
"Qei pergi yok, beli jajan ke luar, tu anak biar ngurung dikamar jadi jamur," ucap Ainna.
Ainna mengabaikan ucapan Cello dan Ratu yang masih membanggakan dirinya sendiri.
Bukannya Ainna tidak senang, tapi tadi setelah menjemput 2 orang itu dari bandara, dia sudah mengucapkan selamat berkali-kali.
Jadi Ainna tidak berdosa jika mengabaikan 2 orang itu yang sedang kerasukan setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zone? [End]
Novela Juvenil[⚠️NO COPAS!!] [HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] Kisah yang selalu diperumit oleh dua sejoli, antara Alainna Hana Angelica dan Alfaaro Pradhan Saputra. Friendzone Enemyzone Neighborzone Lengkap sudah gelar yang dua sejoli itu dapatkan. =================...