11

3.6K 285 10
                                    












Melajukan motornya dengan santai sesekali sesekali ujung jaketnya terasa di tarik,

terlebih jika ia hendak mendahului pengguna jalan lainnya, tarikan juga semakin kencang terasa

mengintip di sudut sepionnya

tampak wajah tegang yang sepertinya mulutnya berkomat-kamit entah apa yang di ucapkannya

terkikik geli, shani sedikit ingin menjahilinya

mempermainkan gas dan rem secara mendadak, tak terkira tarikan ujung jaketnya teramat kencang hingga membuatnya sendiri sesak

"k-kak gre j-jangan kenceng nariknya, sesek" celetuk shani

"PELAN MAKANYA, GUE TAKUT!" Ucap keras gracia memasang wajah kesal

shani mengangguk hingga tarikan jaketnya melonggar

"Fuh.. kayak bonceng mak-mak" sindir shani

'Sreekk'

gracia mencubit pinggang shani

"Awsh.. Sskit kak" rintih shani memegangi tangan gracia yang berada di pinggangnya

"ampun gak!" tekan gracia

"iya kak ampun" balas shani

shani masih memegangi tangan gracia, bukannya melepaskan

Juga malah melingkarkan tangan gracia ke perutnya

"kayak gini saja, biar aman kak gre" ucap shani

gracia tampak diam, ia malah melingkarkan lagi tangan yang satunya hingga sepenuhnya ia memeluk shani dari belakang

"senderan juga gpp kak kalo capek" balas shani sedikit menggoda

"bocah modus mulu ya" balas gracia sedikit terkikik geli


























tak lama

mereka sampai di camp gracia

memarkirkan motornya bersebelahan dengan motor feno yang tiba terlebih dahulu bersama anin

"ayo masuk" ucap anin pada shani dan feno

mereka tampak mengangguk dan mengikuti langkah kaki anin dan gracia yang masuk ke dalam rumah

saat hendak masuk, mata gracia memicing pada sebuah mobil yang sangat ia kenali

menghentikan langkahnya sejenak

gracia kembali berlari masuk kedalam rumah dengan terburu-buru




"FRANNNNN..."


teriak gracia saat memasuki rumah

benar saja

Frans, sosok tunangannya tersebut sudah duduk manis di ruang tamu

"SURPRISEEEE!!" ucap frans sumringah sambil merentangkan tangannya

gracia langsung saja menghambur kepelukan frans

"tadi pagi kita telponan katanya kamu masih sibuk di rumah" ucap gracia

"hhaa.. maaf sayang, aku sengaja gk bilang ke sini, aku tau kamu free hari ini, aku kangen banget gre" tutur frans yang menjatuhkan beberapa kali ciuman di pucuk kepala gracia dalam pelukannya

"Hey frans" sapa anin yang berjalan masuk menghampiri mereka

Shani dan feno ikut menyusul dan duduk di kursi tamu

"Hay nin, eh ni siapa " balas frans menatap dua bocah yang mengintili anin

"Itu Shani ma feno frans, kami tuh mau jalan-jalan , " jawab gracia yang melonggarkan pelukan frans dari tubuhnya

Tampak shani dan feno tersenyum ramah pada frans

Menelisik penampilan frans dari atas ke bawah

Shani mengambil kesimpulan, lelaki berambut klimis dengan pakaian rapih serta sepatu hitam mengkilapnya yang sedang memeluk kak gre nya itu pasti 'banyak duitnya'

"Kenalin, aku frans calon suaminya gracia" ucap frans menyodorkan tangannya menyalimi shani dan feno

Feno dan shani pun membalas saliman tangan frans

Wajah shani tampak biasa saja malah sedari tadi hanya menampilkan senyuman manis

Berbeda dengan gracia, yang seketika frans mengenalkannya sebagai calon istrinya , sembilu di hatinya kembali menyeruak

Mengingatkan kembali tentang pernikahannya yang sebisa mungkin ia hindari,

namun tidak dengan fransnya sendiri yang jujur gracia juga memang sangat menyayangi pria dewasa tersebut

"Kalian mau jalan kemana?" Tanya frans

"Gk tau sih, tu 2 bocah yang pegang kompas, kami ngikut aja" sahut anin

"Mau kemana dek?" Tanya frans

"Gk tau om, eh pak, eh kak" bingung shani hendak memanggil frans dengan sebutan apa

"Ke ke parangtritis aja kayaknya, agk deket" balas feno

"PANTAI KAHHH???" Seru anin berbinar

Shani dan feno tampak mengangguk

"OK.! DEAL. KITA KE SANA YUHUUUU" Senang anin berlalu pergi menuju kamarnya, mungkin akan mempersiapkan pakaiannya

Gracia dan frans saling tatap seolah bertanya melalui mata

Frans mengangguk,

"Ok, ayo" balas frans

Gracia membalas dengan senyuman, lalu mengalihkan pandangannya pada shani dan feno

"Kalian tunggu bentar ya , gue mau ganti baju" ucap gracia pada mereka lalu kembali menyusul anin masuk ke dalam kamar

Di ruang tamu tinggal lah shani feno dan frans



































Gracia menatap punggung shani yang mengendarai motornya sendiri dari balik kaca jendela mobil frans

Feno dan anin berboncengan, shani sendiri, lalu ia bersama frans naik mobil frans

Aneh memang, bukannya lebih nyaman naik mobil, namun anin malah menjadikan mobil frans sebagai tempat nya menaruh banyak barang-barangnya dan memilih ikut naik motor bersama feno dan shani

Mereka menjalankan kendaraannya pelan sambil beriringan

Sepanjang perjalanan

Mata gracia hanya fokus pada punggung shani yang berada di depan mereka

Sesekali gracia tersenyum geli melihat kepala shani yang bergerak ke kiri ke kanan , sepertinya si bocah nakal itu sedang mendengarkan lagu melalui hansfree

Sekelebat bayangan gracia kembali pada saat ia di bonceng shani

Seperti rindu ingin memeluk bocah itu

Dan juga rindu di jahili shani dengan gas motor yang seringkali ia mainkan

Atau

Ia rindu aroma parfum shani yang sangat melekat di otaknya apa lagi ketika shani sedang berada di depannya memboncengnya tadi.










"Sepertinya gue oleng sama tu bocah" gracia








Next

sesuatu di Jogja (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang