"shan, ada titipan ini " panggil satpam mengangkat paperbag dari gracia
shani yang sedang asyik mengobrol dengan chika dan feno di kantin mengalihkan pandangannya pada arah suara panggilan
"apa itu pak?" heran shani mengambil paperbag dari tangan satpam
"kayaknya makan siang, dari mbak fotografer" balas satpam
shani mengerutkan kening sesaat setelah mengucapkan terimakasih
"hmm kek nya memang bau-bau ke sambet jamet kakak itu" sinis chika
shani hanya acuh lalu membuka kotak bekal
"kayaknya enak, kamu mau chik?" ucap shani mulai meminggirkan baksonya beralih menyendok nasi goreng dari gracia
chika menatap jengah
"sebenarnya apa hubungan kalian shan?" tanya serius chika
"gk ada apa-apa, sebatas kakak adek doang keknya" jawab shani yang sejenak bingung menjawabnya
"sudah chik, gua jamin , mereka berdua itu gk mungkin macem-macem" celetuk feno seolah membantu shani menutupi hal-hal yang tidak ingin membuat chika kepikiran
shani tampak mengangguk-anggukan kepalanya menyetujui perkataan feno
"jangan terlalu jauh shani" ucap dingin chika
"ya, aku ngerti batasan chika" balas shani sejenak wajahnya berubah menjadi datar
shani terus menyuap nasi gorengnya hingga habis dengan cepat
"cabut fen, ke homestay lu" ucap shani yang bangkit yang tampak tergesa ingin pergi
"shan shan, baru masuk sekolah dah mau bolos lagi" ucap feno menggelengkan kepalanya.
jam sudah menunjukkan pukul 4 sore
chika masih tampak nyaman bersandar di hadapan shani yang sibuk membaca buku pelajarannya
sesekali chika tampak menguap dan membaringkan kepalanya di dada shani
"kalo ngantuk , tidur di kamar saja chik" celetuk shani
"aku ngantuk nungguin kamu baca buku gk kelar-kelar"
shani meletakan bukunya, dan melingkarkan tangannya di perut chika
"kemarin aku ketemu christy, dia nanyain kabarmu" celetuk shani
mendengar nama christy, seketika chika menegakan tubuhnya
"apa kamu sudah mulai cemburu shan?"
"apa yang harus aku cemburui?"
"sudah lah, jangan bahas itu"
"dia pesen agar kamu membalas chatnya"
"hmm.." balas chika berdehem
"dia tidak tampak seperti anak kecil lagi chik, waktu berjalan terlalu cepat, sepertinya dia terlalu cepat tumbuh dewasa" balas shani sesekali mencuri cium di pipi chika
semburat merah terlihat jelas di wajah putih model cantik tersebut
entah dia malu karena di cium shani atau kah, salah tingkah sendiri mendengar kabar dari christy
"chik" panggil shani pelan
chika mendongakan kepalanya menatap shani
"kita memang terikat, tapi aku membebaskan mu memilih jalan mu sendiri, jangan jadikan aku sebagai patokan mu chik"
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya