.....
Melihat chika yang menangis di bawah kukungan ayahnya
Shani seketika luruh ke lantai
"SHANI.!!!" Pekik ayahnya yang terperanjat kaget langsung bangkit dan segera memakai kembali pakaiannya
Chika ahirnya bisa bebas , ia bangkit memakai kembali bajunya dan segera menghampiri shani
Shani menggenggam tangan chika erat kemudian bangkit sembari menyembunyikan tubuh chika di balik badannya
"Shan.. j-jangan bilang apapun pada mamahmu" pinta ayahnya mencoba menghampiri shani
Shani menghapus kasar air matanya
". INI BUKAN PERTAMA KALINYA AKU MERGOKI KAMU SELINGKUH!. TAPI SETIDAKNYA KAMU BISA MEMBEDAKAN MANA YANG TAK PATUT KAMU SETUBUHI.!".. Pekik shani bernada tinggi
Tangannya ia kepalkan kuat, sangat ingin ia menampar lelaki berengsek di hadapannya, namun mengingat dia adalah ayah kandungnya shani mencoba menahan layangan tangannya
"AKU TIDAK AKAN MEMBERITAHU MAMAH, ATAUPUN MELAPOR POLISI!, CUKUP JANGAN PERNAH CARI AKU ATAU BERADA TEPAT DI HADAPAN MATAKU!"
Shani menarik tangan chika meninggalkan kamar , mengambil kunci motornya yang tertinggal di atas nakas , shani beranjak meninggalkan rumah
"SHANI TUNGGU! NAK, AYAH SALAH AYAH KHILAF!" Teriak ayahnya mengejar shani dan chika yang sudah berada di atas motor shani
Shani hanya acuh tetap menjalankan motornya
Ayahnya masih mencoba berlari mengejar serta memanggil,
Walau sering berikap keras namun tak di pungkiri, ayahnya sangat menyayangi shani
Hatinya juga hancur saat melakukan hal bejat yang di tonton oleh anak nya sendiri
tak lama kilap lampu mobil tampak menyilaukan, sebuah mobil tiba-tiba masuk ke dalam parkiran homestay feno dengan agak laju
'BRAKKKKK!!'
Suara keras dari belakang membuat shani menghentikan motornya
Mengalihkan pandangannya ke belakang
Seketika shani mematung kembali
Tangannya seketika bergetar
Jantungnya seakan berhenti berdetak
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya