'Drrtt drrtt' dering hp berulangkali membuat shani terbangun dari tidurnya
menoleh ke kiri dan ke kanan tak ia dapati gracia di dalam ruagan tersebut
tangannya meraih hp dengan softcase hijau bercampur ungu
melirik sekilas nama 'Abin' tertera di layar dengan foto profile anin, shani menscrol ke atas menjawab panggilan masuk tersebut
"GRE!! .. gawat gre, bokap lu ngamuk anjir lu buru balik!!" pekik anin bernada tinggi
shani sedikit menjauhkan telinganya yang seketika berdengung mendengar suara cempreng dari model sahabat kak gre nya tersebut
"Aws.. kak anin, pelan ngomongnya" sahut shani
"Hah?! Shani!, lu bawa kabur bini orang kemana !"
"hah?,"
"Mana gracia, buru panggil dah , urgen ini!"
"kak gre nya gk ada kak, aku baru bangun"
"kasih tau kalo dia balik suru telpon gue, bilangin juga, frans ke Jogja nyariin dia dari semalam, kayaknya bokapnya juga nyusul"
"eh, i-iya kak"
anin mematikan sambungan telpon, shani kembali meletakan hp gracia ke tempat asalnya
Menyusuri ruang hotel yang lebih mirip apartemen, sekilas ia mengucek matanya, ia melirik jam di tangannya
"jam 8 pagi, kak gre kemana" monolognya
shani perlahan bangkit dan sejenak memegangi kepalanya
rasa pusing masih terasa, keringat dingin juga masih sedikit mengucur di pelipisnya
berjam-jam di bawah hujan, membuat kondisi tubuhnya tidak baik
"fuhhh..." hembusan nafas panjang setelah ia bisa berdiri sempurna
saat hendak melangkahkan kaki ke toilet, samar shani mendengar suara orang sedang berbicara di luar kamar
bayang-bayang di balik pintu kamar yang tidak tertutup rapat membuat langkahnya mendekati ke arah suara
mengerutkan keningnya sejenak, ia melihat gracia sedang beradu mulut dengan om-om klimis yang shani tau adalah suami gracia
tapi, ada yang aneh, om-om tersebut tidak serapih biasanya
rambutnya yang berantakan, pakaiannya yang juga berantakan terlihat sangat kusut
sekilas juga shani melihat om-om tersebut mengusap kasar matanya
"om itu nangis?" celetuk shani kaget
(🎶Bukan manusia by:Marion jola ).
Di ruang tamu kamar hotel
Gracia mengangkat tangannya mengusap pelan pipi frans
Frans meraih tangan gracia yang hangat mengusap air matanya
"Bukan seperti ini yang aku bayangin gre, aku bermimpi kita menua bersama, aku bekerja dan pulang di sambut senyum manismu
Aku bermimpi di mana kamu menyiapkan seragam kantorku bersamaan dengan seragam sekolah anak-anak ku kelak..." Tutur panjang frans sejenak ia hentikan
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya