"Dia siapa?" Tanya model menunjuk gracia
"Oh, dia kak gracia " balas shani
Model tersebut hanya memasang wajah datar
"Yang sopan kenalannya" ketus shani mengangkat tangan sang model agar menyalimi gracia
"Aku Chika" ucap sang model
"Gracia" balas gracia menyambut tangan model dingin yang bernama chika
"Kak anin mana?" Tanya shani
"Tuh " tunjuk gracia pada anin yang tampak sibuk melepas makeupnya
"Kusut amat" celetuk shani melihat anin yang sangat sibuk mengusap wajahnya
"Biasa lah" acuh gracia
"Kak gre masih lama disini?"
"Masih ada briefing , baru balik"
Lama asik ngobrol dengan gracia, shani tak menyadari tatapan menerkam model cantik yang tampak memeluk lengannya posesif
"Ekhm" dehem chika memasang wajah bete
Mendengarnya, shani menarik nafas sedikit lelahnya
Lalu kembali Mengalihkan wajah lesu menatap gracia
"Maaf kak gre, aku balik duluan ya" pamit shani yang tangannya mungkin sudah merah di cubit beberapa kali oleh chika
"Kok cepet, eh" raut gracia berubah saat melihat wajah merengut chika
"Oh .. iy ya udah hati-hati shan" kembali ucap gracia
Shani mengangguk lalu berbalik meninggalkan gracia bersama chika sang model dingin menuju ke luar gedung
Gracia masih betah menatap punggung shani yang lambat laun menghilang dari pandangannya
Ada hal yang sedikit menyengat di ulu hatinya
Jantung yang biasa berdegub kencang saat melihat shani
Entah kenapa kali ini
Jantung nya melemah hampir tak terasa denyutan di urat nadinya
"Aku kenapa?" Monolog gracia sendiri
"Gre kok lo diem aja" celetuk anin
Gracia memandang anin
"Udah beres semua nin?" Tanya gracia melihat anin sudah menenteng paperbag dan tasnya
"Kebanyakan ngelamun lu, udah selesai, ayo pulang" balas anin jengah
"Hah?" Cengo gracia
"Hah hoh, buru" titah anin membantu gracia mengangkat box peralatan kameranya
Gracia pun bangkit membawa tas serta peralatan lainnya menuju mobil mereka
Menjalankan mobilnya dengan pelan, itu pun sesekali gracia hampir menyerempet pengendara jalan lain
"Gre lo sakit?, Minggiriin mobilnya, biar gue yang bawa" ucap anin yang berulang kali mengumpat saat gracia agak ngelantur mengendarai mobil
Mengikuti ucapan anin, gracia meminggirkan mobil ya
Bertukar posisi menjadi penumpang di samping anin
Gracia yang sedari tadi tampak banyak diam kini merebahkan punggungnya di sandaran kursi
Memejamkan sempurna kedua kelopak matanya yang tampak lelah
"Gue kenapa dah" celetuk gracia sendiri sambil terpejam
Di lain tempat
"Aku gk mau kamu pulang!"
"Astaga chik, besok aku sekolah"
"Shani please, kapan terakhir aku memintamu menemaniku?"
Shani memutar bola matanya sedikit jengah
Mengangguk sedikit tertekan
Shani berjalan mendekat ke arah chika yang duduk di sisi kasur di sebuah hotel
"Kapan kamu berhenti bersikap arogan, belajarlah dari masalalu chika"
"Apa yang membuatmu berubah"
"Apa di usir dari rumahmu sendiri belum membuatmu sadar?"
"Harusnya aku bersyukur , jika tidak di usir, aku tidaklah chika yang sekarang"
Shani menggeleng tak percaya
"Kapan kamu balik jakarta?"
"Lusa"
"Shani, aku dengar kamu sekarang bandel, apa benar?"
"Entah" acuh shani
"Apa yang terjadi?"
Shani merebahkan kepalanya di bahu chika
"Aku hanya jenuh" celetuk shani lirih
"Maaf" balas chika
"Kota ini tidak lagi istimewa semenjak kamu pergi" lirih shani
"Kota ini terlalu banyak kenangan buruk" balas chika
"Kapan kamu berani keluar dari rules disini shani"
"Entahlah" lirih shani masih terpejam bersender bahu chika
'Cup'
Menjatuhkan kecupan singkat di bibir shani, chika sesekali mengusap rambut shani yang sedikit terurai ke depan
Shani menyunggingkan senyum tipis menyesap rasa bibir chika
"Sudah lama, rasa yang sedikit sudah berbeda" celetuk shani
Membuka matanya, shani menangkupkan kedua tangannya pada wajah cantik model yang selalu memasang raut dingin
'Cup'
Shani balas mengecup bibir mungil chika
Sedikit melumatnya
Chika membalas dengan lebih panas
Sesekali melepas tautan bibirnya untuk sekedar menghirup oksigen
Shani kembali lagi dan lagi menjatuhkan ciuman pada bibir chika hingga turun mengikuti instingnya pada leher model cantik itu
"Aku masih mencintaimu shan" bisik pelan chika
"Hmm" balas shani berdehem
Setelah Melepaskan sepatunya, shani merebahkan tubuh chika berbaring di atas kasur
Menindihnya dari atas
Shani mulai kembali menyesap setiap inci wajah serta leher chika
Tangannya ikut bergeriliya di sekujur tubuh chika
Melepaskan satu persatu pakaian yang melekat di tubuh chika
"Masih ganas seperti biasanya" celetuk chika di sela desahan nya oleh sentuhan tangan nakal shani..
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya