46

2.5K 172 0
                                    















.





Beberapa bulan yang lalu.













.

Gracia,

Wanita cantik sedang duduk menghadap ayahnya di ruang kerja ayahnya tersebut memasang wajah datarnya

bekas sisa air mata masih membekas di pipinya yang sangat merah menahan emosi

beberapa saat lalu ia dan ayahnya bertengkar hebat

frans selalu jujur padanya, ia tahu semuanya

tak lama, ketukan pintu ruang kerja ayahnya terdengar,

ayahnya dengan cepat membuka

dan masuklah frans dengan memasang wajah hawatir

"Apa maksud semuanya Frans!, jelaskan pada saya!" ucap nyaring ayah gracia ketika baru saja frans masuk ke ruangan

"TIDAK ADA URUSANNYA DENGAN FRANS!. PAPA YANG HARUSNYA BERTANGGUNG JAWAB!" Pekik gracia ke arah Harlan ayahnya

"gre, jangan begitu dia ayahmu gre" frans mencoba menenangkan gracia

gracia menepis kasar tangan frans

"TIDAK KAH ADA PENYESALAN PAPA, ATAS KEJADIAN ITU NYAWA SESEORANG HILANG,

PAPA MEMBUAT SESEORANG MASUK PENJARA DAN SATU LAINNYA MENGALAMI GANGGUAN KEJIWAAN!" kembali bentak gracia dengan nafas yang terengah-engah

"Dan aku pah, Aku menjadi penyebarkan berita palsu!, bertahun-tahun aku kira selama ini aku berada di posisi ini karena kerja kerasku, tapi sebaliknya, hiks.. hiks.. aku meraih semuanya di atas penderitaan mereka hiks.." gracia tak mampu melanjutkan, isakan tangis seolah sulit ia kuasai

Harlan tak mampu menatap wajah gracia anaknya

memalingkan wajah menatap frans

"Katakan pada gracia semua itu tidak benar frans" ucap harlan

"Maaf om, tapi semuanya benar, saya memiliki beberapa bukti cctv dan rekaman percakapan om dengan mereka" sahut frans yang masih memeluk gracia

"SEJAK KAPAN KAMU BERANI KEPADA SAYA FRANS!" Pekik harlan menatap tajam frans

"JANGAN MENYUDUTKAN ORANG LAIN , APA SUSAHNYA MENGAKUI SEMUANYA PAH!" Bentak gracia

"ITU SEMUA DEMI KEBAIKAN KAMU GRACIA!"

Gracia bangkit berdiri tepat di hadapan Harlan

"Jika Papa tidak mau bertanggung jawab dan mengakui kesalahpahaman ini di media dan mengembalikan nama baik mereka kembali, Setidaknya Mulai sekarang Jangan pernah lagi ikut campur urusanku!" ucap dingin gracia sambil melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan

"Dan satu lagi" ucap gracia sebelum benar-benar keluar

"jika nanti aku tau papa masih ikut campur urusanku, atau mengusik kehidupan mereka, aku sendiri yang akan mengungkap kelakuan keji papa waktu itu ke media!, aku punya semua nama relasi papa yang bertanggung jawab waktu itu, aku tidak main-main." ancam gracia dan berlalu pergi.










.







.



Kembali di hari ini,



berbulan bulan setelah ia tau shani berada di kota yang sama dengannya, tidak sekali pun gracia berani menemuinya

gracia hanya diam-diam mengamati kehidupan shani di sebrang cafe di luar kesibukannya bekerja menjadi jurnalis,

kadang rasa jengkel seringkali menghinggapi hatinya,

memang gracia lah yang memasarkan cafe mereka di media, namun kenapa seolah Shani lah yang menjadi fokus daya tarik pelanggan .

arghh.. kenapa juga shani sekarang sangat berbeda

tidak lagi tampak sisi bocah nakal yang petakilan melainkan sisi cool dan sejak kapan juga shani memperhatikan penampilannya

dan kenapa baru sekarang gracia tau jika suara shani begitu indah

entahlah, untuk kesekian kali, ia terjatuh pada pesona gadis Jogja tersebut.

lamunan panjangnya seketika terganggu oleh suara frans yang mengagetkannya

.

"Kenapa malu?, bukankah kamu juga tertipu oleh om harlan gre" celetuk frans

"b-bukan itu" sahut gracia sedikit tercekat

frans menatap gracia heran

"A-aku insecure" ucap pelan gracia

"hahahaaa......." tawa frans yang baru tersadar

menatap penampilan gracia dari atas ke bawah

Pake topi, masker, baju kaos oversize, celana kulot , dan jangan lupakan sendal selop nya

"aku baru sadar, sepertinya akhir-akhir ini kalian berdua tertukar" tawa frans meledek

"Frans.. ih.." kesal gracia memajukan bibir bawahnya

"hahahaaa..." tawa frans semakin menjadi,

"asli gre, komuk mu mirip seperti shani ketika ngambek"

"iya tau, yang paling kenal sama adeknya" balas gracia kesal

"sebaiknya kalian bertemu gre, aku gk enak membohonginya jika kamu tidak tau apapun tentangnya" ucap frans serius

gracia memikirkan kata-kata frans sambil masih menatap shani yang masih bernyanyi menghibur pelanggannya

"Makin kesini aku liat sebaiknya begini saja frans, dia tampak bahagia, aku takut " ucap gracia menunduk

"Takut apa?, takut dia tidak bisa menerima kelakuan papamu dan tidak memaafkanmu?" tanya frans

gracia menggeleng pelan masih menunduk

"aku kenal shani, dia bukan type orang yang pendendam" balas pelan gracia

"lalu apa?" tanya frans lagi














"waktu sudah lama berlalu, Aku takut jika aku tidak ada lagi di hatinya".
















next.

sesuatu di Jogja (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang