( 🎶 Sayangnya by:juicy luicy)
Langit kota Jogja sedikit menampilkan wajah murung
awan gelap menghambat sinar matahari
senja seakan tak ingin muncul sore ini
angin berhembus sedikit lebih kencang
namun berdua seperti ini dengan orang yang kita rindukan lebih dari cukup membuat hati sedikit menghangat
pelukan di pinggang ramping gadis yang tegap punggungnya selalu membuat rindu untuk di sandari
nyaman
sangat nyaman,
gracia sedikit memejamkan matanya yang bersandar sambil erat memeluk shani yang fokus mengendarai motornya dengan pelan
tak ada pembicaraan apapun di antara mereka
hanya diam dan saling menikmati rindu yang sedikit demi sedikit terobati
sesekali shani menunduk dan memngusap punggung tangan gracia,
Menautkan jari jemarinya sekedar memberi sedikit kehangatan dari dinginnya udara yang mungkin sebentar lagi akan turun hujan
sesekali juga shani meraba benda kecil yang melingkar di jari manis gracia
memahami jika sang kakak fotografer yang masih nyaman memeluknya sudah menjadi istri orang
sangat ingin shani mengambil dan membuang cincin tersebut sekarang juga,
namun,
apa ia mampu mempertanggung jawabkan nya?
apa jika ia memohon gracia meninggalkan om klimis tersebut ia mampu menjadi penggantinya?
bahkan untuk menghindar dari rasa bersalahnya di masa lalu pun ia tidak mampu.
"kita hanya bisa menikmati momen kak gre, tapi kita tak bisa saling memiliki" celetuk shani
gracia mengangkat kepalanya dari punggung shani
tersadar motor mereka sudah terparkir di sebuah taman
"aku berangkat kesini untuk memulai hidup dengan pilihanku shani,jika aku tidak keluar sekarang, mungkin selamanya aku terkurung dengan kehidupan yang jauh dari mimpiku" balas gracia turun dari motor nya
shani ikut turun dan menyerahkan kunci motor pada gracia
Lalu mengajak gracia duduk di kursi taman di bawah rindangnya pohon dengan cuaca yang jauh dari kata cerah sore ini
"aku tidak mempercayai reinkarnasi kak gre, tapi jika bisa berharap, kehidupan selanjutnya aku ingin meminta kak gre menjadi milik ku"
"apa maksud mu?" tanya gracia heran
"bohong jika aku bilang aku gk cinta dengan kak gre,
Aku menyukai kak gre hingga helaian rambut kak gre aku tahu sedetail apa ,
Sedetail itu juga aku mencintai kak gre..
tapi itu hanya sebuah pernyataan kak" lirih shani
"kenapa?, apa karena ini?" ucap gracia sambil menunjuk cincin di jari manisnya, cincin pernikahannya bersama frans
shani menggeleng
"lalu apa?, aku tidak pernah mencintai dia,
Aku gk pernah jatuh cinta sebelumnya, tapi di kota ini ,
Bocah sepertimu membuat ku mulai gelisah, aku memang tidak sadar tentang perasaanku ke kamu,
Tapi rindu tentang mu tentang kota ini membuat ku yakin jika aku jatuh sejatuhnya mencintaimu shani"
shani bergerak memeluk tubuh mungil gracia
memeluk erat sangat erat
"aku minta maaf kak gre, tapi aku sudah terlanjur berjanji pada orang lain" lirih shani pelan
gracia melepaskan pelukan shani sambil menatap kesal
"apa kamu mencintainya ?" tanya gracia
shani menggeleng
"lalu apa, lihat ini" kembali tunjuk gracia pada cincin di jari manisnya
"kamu hanya berjanji, tapi aku, aku sudah menikah di hadapan kedua orang tuaku dan di hadapan Tuhan,
Kita sama-sama mencintai shani, apanya yang salah jika kita menjalani kehidupan dengan pilihan kita" tekan tegas gracia yang masih tak percaya jika shani masih ragu untuk mereka memulai hubungan
shani menggeleng sambil menunduk , mencium erat genggaman tangan gracia
"kak gre gk tahu dengan masa laluku, kak gre gk faham situasi ku" lirih shani hampir tercekat
gracia menarik genggaman tangan nya dari shani
mencoba meraih wajah yang masih menunduk
gracia mengangkat wajah shani agar menatapnya
"apa yang aku gk ketahui lagi tentangmu?" tanya gracia menatap mata shani yang sudah merah
sesak ikut terasa di hati gracia
"shani, bawa aku pergi, bawa aku lebih jauh dalam kehidupanmu,
Bawa aku mengenal duniamu, bawa aku kemanapun kamu hingga aku lupa siapa aku, dari mana asal ku, aku mengikuti mu,
Jika kamu tahu, aku sepercaya itu sama kamu , bahkan saat awal kita bertemu aku sudah sepercaya itu" tutur pasti gracia sedikit bernada memohon
Shani kembali menunduk dan menggeleng pelan
Gracia ikut menggeleng
Melepaskan kasar tangan shani yang masih menggenggam tangan nya
Gracia memejamkan matanya sejenak dan menarik nafas panjang
Menampilkan senyum simpul
"Ok, aku salah" ucap gracia sejenak
"Aku kira kamu tidak sebocah umurmu, aku kira kamu berbeda" lanjut gracia berdiri dari kursi taman
"Aku type orang yang tidak meminta 2 kali shani, aku kira bocah tengil sepertimu sangat berani dengan arah pandangan hidup yang selalu membuatku takjub
Tapi sekali lagi aku salah
Aku baru sadar kamu sepengecut ini"
Ucap gracia menuju sepeda motornya meninggalkan shani yang masih duduk tertunduk di atas kursi taman
"Terimakasih sudah mengenalkan aku tentang cinta , aku permisi" ucap gracia sebelum benar benar menarik tuas gas motornya dan berlalu
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya