Memutuskan untuk berkeliling sore, shani mencoba memperbaiki mood kakak kesayangannya yang sekarang duduk cemberut di jok belakang motornya
"Kak gre mau kemana?"
"Terserah"
"Oh" balas singkat shani masih sibuk mengendarai motornya
Gracia paling jengkel kalo shani sudah menjawab dengan kata 'OH' Menatap kesal di balik cermin spion gracia menggeleng tak habis pikir
Lama menyusuri jalan aspal, ban motor mereka beralih melewati jalan tanah sedikit berpasir
Gracia yang masi dalam mode 'BT' hanya diam tak banyak tanya
Terserahlah ni bocah bawa dia kemana, fikirnya
"Nyampe.." celetuk shani
Gracia sejenak mengalihkan pandangannya
"ngapain di sini?" tanya judes gracia, namun tangannya bergegas membuka sarung kameranya dan beranjak menuju atas perbukitan yang tak jauh dari motor mereka yang terparkir
shani menggelengkan kepalanya menarik senyum tipis
melangkah mendekati gracia yang sudah siap menangkap pemandangan dari lensa kameranya
"ayok pulang kak" celetuk shani
gracia mengalihkan tatapan tajamnya
"hahaaa.. gk kok gk, becanda kak" kembali ucap shani sambil terkikik geli
gracia kembali mengambil gambar pemandangan yang menurutnya sangat menakjubkan dari ketinggian bukit yang mereka datangi
"Jogja seindah itu ya kak gre" celetuk shani
gracia mengangguk dalam fokusnya membidik
"jujur kota ini terlalu damai dengan segala ke unikan di dalamnya, seperti magic , sederhanya namun seolah tak mengijinkan sejenak berpaling" tutur gracia
"jadi kapan kak gre kembali memulai mimpi kak gre?" balas shani
gracia menurunkan kameranya
jawaban shani terlalu jauh dari topik pembahasan, selalu seperti itu
"bisa gk jawabanmu pas sama topik yang kita bahas shani" jengah gracia
"maaf kak gre , aku ke fikiran saja"
"aku sudah telpon beberapa kenalan aku di sini, tapi semua menolak aku bergabung, aku juga sudah telpon anin, sepertinya papa ku mensabotase perusahaan agensi untuk tidak menerima ku bekerja" lirih gracia pelan
"oh" balas shani singkat
lagi lagi gracia menoleh jengkel
'sreekk' gracia mencubit pinggang shani
"BISA GK KAMU GK OH AH OH AH" pekik gracia kesal
"Awshh.. i-iya kak m-maaf sakit kak sakitt" ringis shani menahan tangan gracia di pinggangnya
"kenapa kak gre gk share hasil jepretan kak gre ke somed, tau saja ada yang liat" celetuk shani
"buat apa?, gk ah , hasil foto ku khusus hanya untuk ku nikmati sendiri" balas gracia
"berbagi itu indah kak gre"
"mulai kan gk nyambung kamu"
"hahaha... gk, maksudnya di keterangan profil kak gre tulis saja , yang mau sewa fotografer acara apapun bisa dm"
gracia sejenak terdiam
benar, sepertinya ia bisa menangkap maksud dan tujuan shani
"kenapa diem?"
"Ayo pulang, kayaknya harus secepatnya aku uplod ke sosmed hasil jepretanku" ucap gracia bergegas memasukan kembali kameranya ke dalam sarungnya
"jangan tergesa kak gre, bentar lagi sunset" ucap shani meraih tangan gracia agar duduk di sampingnya
gracia menatap matahari dan awan di sekelilingnya yang sudah berwarna orange
lalu kembali menatap tajam ke arah shani
"GK KELIATAN SHANI, KE TUTUP BUKIT DI SEBRANG MATAHARINYA!" pekik nyaring gracia
shani tampak tertawa
"Ngamuk mulu kak" celetuk shani menarik paksa tangan gracia
gracia tersentak menubruk tubuh shani
'sreekk'
shani melingkarkan sempurna tangannya di perut gracia yang terduduk sempurna di lipatan kaki shani yang duduk bersila
mencium pucuk kepala gracia beberapa kali
"gini dulu kak" lirih shani sejenak memejamkan matanya yang bersandar di bahu gracia
jantung gracia kembali berulah
debaran kembali bergemuruh di dadanya
shani selalu bisa membuat jantungnya sejenak seperti di pacu untuk memompa aliran darah lebih kencang
"love u kak gracia" lirih pelan shani.
Jam menunjukan pukul 9 malam
Motor Shani dan gracia sudah sampai di villa,
"Kak gre, aku pulang dulu ya ganti baju" ucap shani sesaat setelah gracia turun dari motornya
Gracia melirik shani yang masih menggunakan seragam sekolah
"Mandi kalo dah nyampe rumah, gk usah kesini .. kasian mama kamu " balas gracia
"Liat nanti kak" balas shani yang langsung menarik tuas motornya menjauhi halaman vilanya
Gracia hanya menggeleng menatap punggung shani yang semakin menghilang menjauh
Mengarahkan motornya ke homestay feno
Shani langsung masuk ke dalam lewat pintu depan yang tak terkunci
Chika mungkin saja sudah emosi menunggunya menjemput
Terus melangkahkan kakinya masuk
Suasana tampak sepi, beberapa lampu masih belum di nyalakan"CHIK.. KAMU DI KAMAR?" Panggil shani nyaring sambil berjalan menuju kamar
Tak ada sahutan
'Ceklek'
Shani membuka pintu kamar
"Christy?" Panggil shani kaget melihat christy menangis di pojokan kasur
"Hiks.. hiks.. ci shani hiks.." seru christy sambil menghambur di pelukan shani
"Kenapa dek?, Chika mana?"
"Hiks . . Kak chika jahat ci hiks.."
"Jahat kenapa dek" heran shani
"Hiks kak chi-...." ucapan christy terpotong
'Humpp'
Chika yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan cepat menutup mulut christy dengan tangannya
"G-gak A-apa apa .. gk ada apa-apa, iya kan dek?" Celetuk chika cepat sedikit tergagap
Menatap christy yang menatap nya balik dengan takut-takut
Shani memicing menatap chika dan christy secara bergantian
"Sus" celetuk shani masih memicingkan matanya
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya