"Gambar apaan?" Tanya gracia penasaran
"Etss tunggu kak gre" celetuk feno mematikan kembali layar hpnya
Gracia menatap heran
"Kak gracia janji ya, jangan berubah sikap sama shani setelah tau semua yang aku ceritain" ucap serius feno
"Gue gk janji" jengah gracia prihal feno menurutnya sangat bertele-tele
Feno memasang wajah takut-takut
"Enggak fen, gue bukan type orang yang memandang kebelakang, apapun masa lalu dia , yang penting bagaimana dia sekarang dan kedepannya" ucap pasti gracia
Feno menghela nafas leganya
"I-ini apa?" Tanya gracia tercekat melihat 1 slide gambar yang menunjukan di dalam gambar tersebut chika dan shani sedang terkapar di lantai
"Ini waktu kami masih smp kak, chika anak pindahan dari jakarta yang memperkenalkan barang 'ilegal' tersebut pada kami" lirih feno
Gracia masih mengamati gambar di layar hp feno
"Masa kecil shani tidak semudah anak lainnya, aku sering jadi saksi bagaimana perlakuan ayahnya padanya dan ibunya karena memang rumah kami masih berdekatan " feno menjeda ucapannya lalu mengeluarkan bungkus rokok sejenak membakar dan menghisapnya
Wajah gracia masih tampak syok
Feno sejenak mengingat kembali masa lalu mereka
"Masa sekolah sd hingga smp kami selalu sekelas, Shani yang pendiam dan lebih seperti kutu-buku lebih menutup dirinya dari luar, tidak tertarik berinteraksi dengan orang lain, kecuali denganku
Anak yang baik sangat berprestasi jika di lihat dari luar, tapi hanya aku yang tau kenapa dia se baku itu" feno sejenak menatap gracia yang masih mendengarkan dia berbicara
"Lanjutkan fen, ceritakan semuanya" ucap gracia lirih yang tampak seksama mendengarkan penuturan feno
"Mamanya sering mengantar shani kerumah ku untuk di ungsikan jika ayahnya pulang dengan ke adaan mabuk, agar terhindar dari amukan ayahnya,
Sering kali juga aku lihat beberapa memar di wajah shani, tapi sedikitpun dia gk nangis, juga dia gk cerita apapun,
Tapi, yang aku liat. Terkadang dia berprilaku aneh,
Sering kali dia berteriak sendiri
Mengurung diri di kamar,
Sampai saat Yessica datang dalam kehidupan kami
Dia anak pindahan dari jakarta, entah bagaimana bisa, dia menjadi sedekat itu dengan shani
Yessica yang sekarang mengganti namanya menjadi Chika masuk dan memberi warna terlalu pekat
Dia datang mengajarkan kami betapa menyenangkannya dunia luar untuk kami yang notabene nya anak rumahan atau bisa di bilang 'Cupu'
Mulai dari ngerokok, minuman keras hingga barang 'ilegal' tersebut
Shani tampak sangat menyukai chika dengan segala sesuatu yang chika suguhkan
Dari situ lah wajah shani mulai ceria, namun di sisi lain itu awal dari kehancuran mereka."
Feno menghentikan sejenak tutur panjang ceritanya
"Kak gre gk tidur kan?" Tanya feno menatap gracia yang sedari tadi diam saja
"Lanjutkan fen.." sahut gracia setelah menggeleng sebentar
Feno kembali menscrol gambar
Lagi lagi gracia tercekat
Gambar yang ia lihat lagi menunjukan foto shani yang terbaring di rumah sakit,
"Dia overdosis sama chika juga, untungnya aku gk sejauh mereka, mereka di rehab kurang lebih 6 bulan" ucap feno yang kembali menscrol layar hp nya
Slide berikutnya membuat gracia menutup mulutnya
Di gambar, tampak shani memakai baju tahanan anak di bawah umur dan di dampingi beberapa polisi
"Sebelum aku jelasin gambar ini, sebaiknya kak gre lihat gambar selanjutnya" ucap feno langsung menscrol lagi layar hpnya
Slide selanjutnya, terdapat orang berperawakan agak tua memakai jaz mewah dan tampak elegan, namun alis lelaki tersebut sangat mirip dengan shani
Gambar langsung di ganti feno
Slide selanjutnya,
Lelaki yang ber alis persis seperti shani tampak terbujur kaku di sebuah halaman rumah yang sepertinya gracia kenal tempat itu di mana
Sejenak gracia ingat, halaman tersebut adalah halaman depan homestay feno, sedikit berubah namun pagar depan masih sama seperti sekarang.
Jasad lelaki tersebut di kelilingi garis polisi dan beberapa tanda bertulis 'TKP' dan korban
Setelahnya tanpa berucap, feno lagi-lagi menscrol layar hpnya
Dan
Betapa terkejutnya gracia , hingga ia menutup mulutnya yang tiba-tiba terasa sesak
Gracia merasa tubuhnya bergetar , dan sejenak ia menggeleng kasar
"Gk gk, gk mungkin" celetuk gracia sambil menggeleng kacau
Feno menatap lirih
"Yang gambar jasad lelaki paruh baya tadi itu adalah, alm.Ayah shani kak" celetuk feno pelan
"hiks... Hiks.. g-gk mungkin fen, gk mungkin seorang shani ..." sangkal gracia yang mulai menangis tak mampu melanjutkan kalimatnya
Ini benar-benar di luar nalarnya
Shani yang hangat, sederhana, lembut, walau sedikit nakal dan tengil, semua ini benar-benar tidak masuk akal menurut gracia
Gambar yang baru saja di lihat gracia dari layar hp feno
menunjukan di lokasi yang terdapat tanda jasad lelaki paruh baya tadi,
Ada shani yang memegang pecahan pot keramik dan di dadanya bertuliskan 'PELAKU'.Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
sesuatu di Jogja (Greshan)
FanfictionApa yang lebih indah, sebuah kota dengan sejuta ke istimewaan atau sebuah kota yang di kunjungi orang yang istimewa? Bisa kah sebuah lensa merekam jejak waktu dan mematrikan kenangan di setiap kilat flashlightnya