28

3K 283 16
                                    











Awan hitam tak lagi mampu membendung air yang merengsek untuk menyembur

Suara hujan beradu dengan derasnya angin

Gadis remaja masih duduk di dalam gelapnya malam dengan badan kering yang tidak lagi tersisa di tubuhnya

Memegangi tangannya yang terus bergetar

Penyakit nya kambuh benar-benar di saat yang tidak tepat.

Hp yang berada di sakunya mungkin sudah rusak sekarang

Matanya masih terjaga namun dengan pandangan yang kosong

Lintas lintas masa lalu kembali menghantui memorynya

Kelakuan bejad ayahnya

Chika

Dan ,

'gracia'.

Secara bergantian berputar di fikirannya

Tubuh ringkih tak mampu menahan tegap nya untuk bertahan

Dan,

'Deg'

Sejenak ia merasa air hujan tak lagi membasahi tubuhnya

Namun suara rembesan masih jelas terdengar jika hujan masih turun dengan derasnya

Mencoba membuka mata

Tampak seseorang memayunginya tanpa menatap ke arahnya

Seseorang yang terlihat hawatir namun gengsi

"Kenapa masih disini?" Tanya nya sedikit judes

Shani tidak menjawab, hanya mengangkat tangannya yang terlihat  thermor

Seseorang itu menggeleng kesal

"Ck, bodoh!" Umpatnya sambil menarik tangan shani yang masih bergetar agar bangkit mengikuti langkahnya

"Kak" ucap pelan shani hampir tak terdengar

"Jangan ngomong, ayo pulang!" Jawab seseorang yang adalah gracia

"K-kaki aku keram" ringis  shani

Gracia memalingkan tatapannya pada kaki bocah nakal yang terendam genangan air , sendal slop nya saja hampir tak terlihat

Gracia meletakan payungnya lalu berjongkok membelakangi shani

"Ayo naik, aku gendong"

Shani terbelalak menggeleng cepat

"Gk gk, aku berat" tolaknya

"Kamu gk naik, aku bakal iket kamu di sini sampe besok!" Ancam gracia

"Gk mungkin kak gre tega ngiket aku disini" remeh shani tersenyum hangat

"Ayo naik, aku kuat" jengah gracia

Shani ahirnya nurut

Perlahan ia melingkarkan tangannya di leher kakak fotografer tersebut, gracia ikut membantu menarik kakinya yang keram

"Aws.. berat juga lu " ringis gracia saat shani sudah sempurna ia gendong di belakangnya

"Udah di bilangin sih" acuh shani

Namun gracia masih mampu melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil online yang masih menunggunya

"Kak gre hangat" celetuk shani di balik punggung gracia

"Hmm.." balas gracia berdehem.

























"Aku mau ke tempat kak gre" celetuk shani saat mereka sudah berada di dalam mobil

"Kamu Pulang aja" tolak gracia sambil memegangi tangan shani yang masih kambuh

"Mama pasti hawatir lihat aku gini, lagian..." Ucap shani menggantung

"Lagian apa?!"

"Di rumah ada chika" sahut shani memelan

Gracia sejenak memejamkan matanya , hati yang terasa sedikit tercubit

Bisa di katakan 'Cemburu'

"Bukannya lebih nyaman ada yang rawat kamu"

Shani pasrah sejenak menghembuskan nafas panjangnya

"Ya.. terserah , antar aja aku pulang" ucap shani pasrah

Gracia menatap jengah

"PAK, BALIK KE HOTEL TADI AJA YA" pinta gracia pada sopir.

























Di kamar hotel gracia

"Mandi, pake baju aku aja" suruh gracia sambil mengambilkan pakaiannya pada koper

Shani tampak mengangguk sambil berjalan agak kaku menuju kamar mandi

Kakinya masih sedikit keram namun lumayan bisa di gerakan

Sesekali terdengar bocah nakal tersebut menarik ingusnya

15 menit

Shani keluar dengan pakaian lengkap yang di berikan gracia

"Baju oversize gw jadi ngepas gitu di badan mu" celetuk gracia melihat shani memakai kaosnya

Shani hanya mengangguk lesu sambil berjalan mendekati gracia

"Kak dingin" lirih shani yang langsung  naik di atas kasur dan bersembunyi di balik selimut tebal

"Tidur aja dulu kalo makanannya udah sampe aku bangunin" ucap gracia sambil membenarkan posisi selimut shani

"Kak aku sakit" rengek shani yang memang tampak masih pucat akibat terlalu lama berada di bawah hujan berjam-jam

Sesekali gracia menggeleng, gadis di hadapannya ini benar benar seperti memiliki 2 kepribadian

"Sapa suruh gk pulang!" Balas gracia jengkel

"Aku kesana sama kak gre, aku gk bawa uang, data internet aku abis, gimana aku pulang"

Gracia mengerutkan kening , merasa bersalah

"Kak gre kok bisa tau aku masih di sana?" Tanya shani sambil sesekali terpejam menahan kantuk

"Feeling"

"Oh"

"Kak gre?" Panggil shani

"Hmm"

"I love u" ucap shani pelan sambil terpejam

Wajah gracia memerah

Baru saja ia menangisi bocah nakal yang berada di atas tempat tidurnya ini

Berfikir jika ia mungkin tidak akan melihat wajah kalem namun tengil ini lagi

Namun sekarang , lihatlah

Dengan nyaman ia tampak sudah tidur mendengkur dan tanpa rasa bersalahnya ia mengucapkan kalimat yang lagi lagi membuat hati gracia tak beraturan

Gemuruh yang seakan ingin meluap

'argh' umpat gracia pelan menahan salting


















"Gimana gue harus bersikap shani...."












Next.

sesuatu di Jogja (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang