4. BERTEMU

1.3K 51 0
                                    

Hari Senin. Hari bagi siswa dan siswi SMA Lentera Bangsa dimulai.

Bukan hanya siswa, tenaga pendidikan pun mulai menjalankan tugasnya.

Starla, cewek itu tengah menyusuri sekolahnya dengan berjalan kaki. Mengamati setiap inci sekolah yang sangat ia rindukan.

Sudah dua minggu sejak libur semester lalu, ia tidak menginjakkan kaki di tempat ia berdiri saat ini.

Koridor sekolah, kelas-kelas sudah mulai dipadati siswa. Kantor guru sudah ramai tenaga pendidikan serta ruang OSIS sudah dipenuhi para petugas upacara yang akan bertugas hari ini.

Buat definisi murid kayak Starla, suasana kayak gini emang paling dirindukan, apalagi perpustakaan.

Starla melangkahkan kakinya menuju perpustakaan yang memang sudah dibuka sejak pagi sekali. Maklum, hari pertama. Kalau hari-hari biasa, usually buka mulai jam delapan.

"Starla," Panggil seseorang yang entah darimana asalnya. Starla menoleh kesana kemari mencari seseorang tersebut.

"Woy, gue disini." Belva sengaja mengeraskan suara ke arah Starla yang tampak kebingungan.

Iya, Belva itu sahabat Starla dari SMP. Bahkan bisa dibilang udah kayak saudara. Kemana-mana selalu bareng, pokoknya nempel banget kayak perangko.

Entahlah, semesta begitu baik pada dua manusia ini. Mereka disekolahkan di sekolah yang sama waktu SMP, sekarang mereka satu SMA juga.

Belva mendekati Starla. Menggandeng tangan Starla, dan menarik tangan kanan Starla seperti akan mengajak ke suatu tempat.

"Sakit tangan gue, bangsat." Starla melepas paksa genggaman Belva dari pergelangan tangannya.

"Eh? Lo kok udah bisa ngumpat? Kursus dimana?" Tanya Belva, memasang ekspresi julid di depan Starla.

Gak salah sih kalau Belva nanya. Karena selama hidup, gak pernah tuh dia denger Starla ngeluarin kata-kata kotor apalagi sampe ngumpat. Kayak anti banget sama gituan. Eh, baru libur dua minggu, Starla udah kek orang yang lupa tata cara berkata yang baik dan sopan dalam kehidupan sehari-hari.

Saking gak pernahnya, Belva sampe mikir, Ini anak ketularan gue kali ya.

Inilah pentingnya sekolah untuk seorang Starla.

"Apasih, masa gitu doang pake kursus?"

Starla mengerutkan dahi sambil memijat-mijat kecil tangannya yang masih kerasa nyeri.

Belva yang sedari tadi merhatiin Starla kayak nahan sakit di bagian jari kanannya langsung bertanya,

"Tangan Lo kenapa?"

"Jari gue."

"Iya, jari Lo kenapa?"

"Kejepit pintu minimarket semalem."

"Kok bisa?"

"Iya, jadi-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Starla dikejutkan oleh kehadiran sosok cewek yang tiba-tiba lewat di samping dia. Wajahnya seperti tidak asing buat Starla.

"Tunggu,"

Cewek yang selangkah melewati Starla itu, otomatis menghentikan langkahnya dan menoleh,

"Apa?" tanya cewek itu dengan ekspresi datar.

"Lo yang bikin jari gue kejepit semalem, kan?"

"Maaf."

Setelah mengucapkan kata maaf kayak orang gak niat, cewek itu memasang kacamata hitamnya lalu melewati Belva dan Starla yang masih terbawa emosi.

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang