9. AMARAH

820 42 0
                                    

Pagi ini, Alexa tampak terburu-buru berjalan ke arah belakang sekolah.

Seperti kemarin, bukan kelas yang Alexa tuju, melainkan tidak ingin mengikuti mapel pertama dimana ada mata pelajaran fisika.

Bukan hanya fisika dan matematika, setiap hari, tidak mengikuti kelas sudah menjadi rutinitasnya. Hanya saja dilakukan di jam yang berbeda di setiap harinya, se-moodnya dia.

Padahal, sudah beberapa kali ia mendapat amukan BK akibat perbuatannya itu. Tapi hal itu seakan tidak ada pengaruhnya bagi sosok bad girl bernama Alexa.

Kali ini, dia tidak sendirian. Dia ditemani salah satu temannya yang kebetulan satu geng dengannya. Dia, Jovanka Keanu Winata.

Jovanka atau kerap kali dipanggil Jovan, merupakan salah satu anggota geng Atlantis yang kebetulan sekolah di sekolah yang sama dengan Alexa.

Tidak seperti Alexa yang hidup masih ditemani tantenya, Jovan hidup dengan tidak ditemani oleh siapapun. Dia hidup sebatang kara. Orang tuanya meninggalkan dia sejak Jovan masih berumur 6 tahun.

Sama seperti Alexa, Jovan merupakan anak kelas dua belas namun berbeda jurusan. Ia duduk di kelas XII IPS 3.

"Sa, sini," ajak Jovan setelah memantau kondisi sekitar yang terpantau aman. Aman untuk ngumpet. Aman untuk kabur dari kelas. Aman untuk melakukan hal sebebasnya.

Alexa kemudian berlari mendekati Jovan, tidak lupa membawa tas ransel yang menempel di pundaknya saat ini. Mereka memanjat dinding sekolah.

Detik kemudian, dua siswa berandalan itu sudah bersembunyi di balik dinding.

Kebetulan, di belakang sekolah, berupa hamparan sawah yang tidak terlalu luas, namun cukup sejuk dan segar dipandang. Selain itu, area tersebut selalu dibersihkan oleh petugas kebersihan. Jadi, mereka nyaman-nyaman aja disana. Gak peduli anggapan orang lain yang melihat mereka, khususnya Alexa, hampir setiap hari.

"Capek gue, cok," ucap Alexa yang hanya direspon tatapan malas oleh Jovan.

"Lo, tumben gak ikut kelas?" tanya Jovan pada Alexa. Alexa hanya membuang nafas malas di samping laki-laki yang duduk sebelahan dengannya saat ini.

"Gue tiap hari juga gini kali, lo aja yang gak tau," titah Alexa. "Gimana semuanya, aman kan?"

"Harusnya sih, aman," ucap Jovan sedikit tidak yakin. Tatapan Alexa berhasil membuat laki-laki itu kembali bersuara, "Aman, Sa."

Tiba-tiba, ingatan Alexa seperti sengaja dibuat berputar pada malam itu. Malam dimana dirinya terhubung panggilan dengan Sella, orang yang sementara menggantikan posisinya sebagai ketua sampai dia kembali.

Tapi, bukan itu yang Alexa pikirkan. Ingatannya justru dibuat mengingat akan suara teriakan seseorang yang memanggilnya lewat sambungan telepon malam itu.

"Lo, ngerasa ada yang aneh nggak?" tanya Alexa tiba-tiba. Jovan hanya menggeleng.

"Aneh gimana?"

"Tentang Sella," ucap Alexa. "Menurut lo, mungkin nggak, dia mengkhianati gue?"

"Mengkhianati soal kepemimpinan lo yang lagi dia pegang?" Alexa mengangguk. Namun tetap pada posisi dinginnya. Posisi bicara dengan tidak menatap lawan bicaranya. Pandangannya lurus ke depan, dengan sebatang rokok yang dia pegang.

"Gue rasa nggak," balas Jovan singkat.

Kedua siswa tersebut lalu menghabiskan waktunya di tempat mereka berada sampai jam pulang sekolah.

.

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa segera berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Kecuali, Starla. Cewek itu tampak masih sibuk membereskan barang-barangnya yang tercecer di meja. Dan setelah ini, Starla masih harus mengembalikan buku yang dia pinjam di perpustakaan kemarin.

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang