41. KLARIFIKASI

185 12 0
                                    

Lagi gabut di sklah makanya update 😁

Ya gimana ya, mau nyelesaiin part bxb dulu tapi udah kebelet update😔

But, isokey. Yang penting udah ada tabungan chapter 😚✌️

Slmt mmbaca!

###

"A-apa? Kamu pernah perk*sa Al, Sa?" Tanya Starla refleks. Alexa sontak ingin menarik kembali kata-katanya tadi. "Gimana kejadiannya, Sa?"

Dengan orang lain, Alexa tidak pernah ingin berbagi cerita. Tetapi, entah ada apa dengan Starla, perempuan itu selalu berhasil menyalurkan keberanian-keberanian pada diri Alexa, yang belum pernah Alexa dapat dari orang-orang sebelumnya.

"Ceritanya panjang, Star. Nanti lo juga akan tahu," balas Alexa.

"Aku maunya sekarang, Sa. Nanti kapan lagi?"

"Nanti, Star. Gue belum siap kalau harus cerita sekarang, sorry."

Mendengar penuturan Alexa, Starla pun diam demi menghargai keputusan perempuan itu.

Selanjutnya, Alexa menatap lekat wajah Starla yang tampak sedikit kecewa dari arah samping. Alexa menumpukkan jari-jemarinya di atas jari-jemari Starla dan menggenggamnya perlahan.

"Tapi, lo tenang aja, Star. Gue emang bukan perempuan baik, tapi gue juga gak seburuk yang ada di pikiran lo sekarang." Ujar Alexa diakhiri senyuman indah.

...

Senin pagi yang ceria. Seorang laki-laki bertubuh tinggi tengah duduk di depan sebuah perpustakaan sekolah bersama salah seorang sahabatnya. Bukan tanpa tujuan, laki-laki yang kerap disapa Jovan itu, ternyata memiliki maksud di balik kehadiran sosok dirinya di tempat yang bukan termasuk tipikalnya.

Manik mata Jovan sedari tadi seperti kehilangan fokus. Bola matanya terus menyorot ke dalam ruang perpustakaan yang mana terdapat kehadiran seseorang.

"Mau sampai kapan lo disini?" Pertanyaan itu terbit dari bibir Raka yang sudah merasa jenuh menemani sahabatnya menanti semestanya.

"Bentar lagi,"

Kali ini, perkataan Jovan merujuk pada suatu kebenaran, karena tidak lama setelah itu, seorang siswa laki-laki berseragam putih abu-abu dengan name tag Aldara Ezra Leonard, menampakkan diri.

Ternyata, laki-laki itu tidak sendiri. Dia ditemani dua orang sahabatnya yang salah satunya merupakan orang tersayang Raka. Laki-laki dengan pakaian seragam SMA sama dengannya itu tampak berseri dengan seutas senyum yang ia pampang.

Shaka yang melihat momen itu, auto senyum-senyum sendiri.

"Narsis banget pacar lo!" bisik Jovan di telinga Raka. Raka yang tidak peduli, langsung mengajak pacarnya pergi dengan dalih sarapan, alias kantin.

"Al, gue duluan gapapa, kan? Mau ketemu ayang hehe," kata Daffa.

"Naura, ya? Iya, gapapa kok. Gue juga mau ke kantin bentar buat beli air minum,"

"Okey, bye!" Ujar Daffa sembari melambai kecil ke arah Aldara.

"Al,"

Aldara membalikkan badan kala mendengar suara seseorang memanggil.

"Jovan?"

Senyuman indah yang mengembang di wajah baby face itu, berhasil mendobrak jantung Jovan hingga seperti tetiba tidak berfungsi.

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang