19. INSIDEN XI MIPA 2

465 43 0
                                    

Siang ini, puluhan anak Atlantis sudah memenuhi 10 gazebo dari total 15 gazebo yang ada di SMA Lentera Bangsa. Hari ini, mereka sengaja bolos karena sebagian besar anggota akan menghabiskan jam kedua mereka dengan pelajaran matematika. Bukan hanya itu, hal ini juga atas dasar perintah sang ketua, Alexandra Graziella.

Di gazebo nomor urut ketiga dari selatan, terlihat sosok cewek yang sedang antusias mendengarkan berbagai pembicaraan yang menempati ruang masing-masing.

Ada Tristan yang sedang berbincang-bincang dengan Rega, ada Shaga yang sibuk ngoceh depan Arga tapi tidak ditanggapi, dan ada Raka yang sejak tadi mengasingkan diri.

Sementara Alexa dan Jovanka, dua manusia itu justru memanfaatkan situasi untuk membicarakan hal lain lewat media yang hanya diketahui oleh mereka saja.

Jovan

Lo udh ktemu sama Al?

Udh

Udh gtu doang?
Lo gmau blng apa gtu?

Apa?

Gak gitu Sa :)

Trs?

Lo gmau ngmng ap gtu
mkin gntng kek
Atau apa

Najis

Njr g boleh gtu

Trsrh gue.

Jovan hanya tersenyum miris membaca tanggapan dingin Alexa yang jauh dari ekspektasinya. Sedang Alexa, cewek itu menatap Jovan yang duduk di gazebo sebelah.

Jovan mengode Alexa dengan gelengan kepala, seakan berkata 'Jahat banget lo, Sa, ya ampun.'

Di satu sudut ruang yang tidak luas itu, suara tawa Raka menggelegar hingga membuat penghuni ruang merasa kesal.

"Woi, anjing! Volume suara lo, bisa dikecilin nggak?" Cetus Shaga.

Raka yang tidak memperdulikan hal itu, malah sengaja nyamperin Shaga dan memperlihatkan sesuatu berupa gambar dan sebuah ketikan.

"Njir, gini doang," ucap Shaga yang membuat suasana hati Raka teriris seketika.

"Lo mah nggak ngehargain gue banget." Respon Raka sambil mendorong-dorong kecil tubuh laki-laki itu.

"Iya deh, iya, selamat ya, Raka!" Kata Shaga lalu berbisik kembali di telinga Raka, "PJ nya jangan lupa."

"PJ apa?"

Shaga mulai mendaftar berbagai pajak jadian di kepalanya.

"Nggak banyak sih, cukup beliin gue batagor, siomay, mie ayam, bakso, sate, telur gulung, dan-"

"Udah udah, ngelunjak lo lama-lama!" Potong Raka sambil menggeplak bahu Shaga.

Laki-laki itu lalu menghela napas dan kembali bersuara, "Gue seneng banget, asli! Akhirnya, gue bisa jadian sama cowok incaran gue."

"Arrrggghh!" Teriak Raka hingga terdengar oleh seluruh anggota. Raka lantas menutup mulutnya rapat-rapat,
Mampus.

"Kenapa lo?" Tanya Tristan yang kebetulan satu gazebo dengannya.

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang