29. 2019 MUSIM KEDUA

358 19 0
                                    

Yuhuuuu

Kebangun gara² mati lampu bentar trs gbsa tidur lagi wkwk

Btw Makasihhh buanget lohh buat kalian yang udah vote kemarin

Kirain bakal lama 10+ vote, trnyata ngga dong😩 thnkkk youu 💐

Seperti kemarin, 10+ vote lanjut bebs 💕

Janlup follow akun Instagram :

@aiisyca._
@wp.cookiesalwa
@alexndra_grzll
@aurstlla_starla

Selamat Membacaa!!

Selamat Membacaa!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Pada malam yang sunyi setelah berdamai dengan keadaan, tubuh Jovan terlihat mengayun di sebuah ayunan sederhana yang menggantung di sebuah dahan pohon yang terletak di halaman rumahnya.

Hari ini terasa begitu melelahkan bagi seorang Jovan yang begitu mudah rapuh. Punggung lebarnya menyandar pada kepala ayunan sembari memandang ke arah bintang yang terlihat terang di kegelapan malam.

Tangannya memegang sebuah gelang tali dengan liontin huruf J yang menghiasi lingkarannya. Lalu, sebuah senyuman kecil terbit kala mengingat siapa yang pernah memberikan benda sederhana itu.

"Dulu waktu gue awal-awal confess, lo kasih gelang ini sebagai sambutan hangat terhadap perasaan gue, Star," gumamnya seorang diri. "Dan sekarang, lo juga yang secara perlahan melepas perasaan itu."

"Nanti, kalau gue udah suka balik sama lo, gue mau tukar gelang ini sama punya lo." Ucap Starla kala itu.

Jovan kembali menunjukkan senyum kecilnya mengingat kalimat itu pernah keluar dari mulut seorang perempuan yang ia sukai.

"Lo masih nyimpan gelang inisial S itu, nggak?" Tanyanya seakan Starla ada bersamanya. "Gue, sih, gak yakin lo masih nyimpan gelang itu."

Melepas seseorang yang sudah diperjuangkan cukup lama, tentu bukan sesuatu yang mudah. Mungkin lukanya bisa sembuh, tapi, ingatan selamanya tidak akan hilang.

Jauh di dalam lubuk hatinya, laki-laki itu masih menginginkan Starla. Jovan masih ingin perempuan itu menjadi miliknya. Namun di sisi lain, laki-laki itu juga menghormati keputusan Starla. Keputusan Starla yang mengisyaratkan bahwa bukan dia yang perempuan itu pilih, melainkan orang lain.

Sebagai sahabat dekat pun, Jovan tidak berani menyakiti Alexa dengan menjadikan perasaannya sebagai alasan. Laki-laki itu begitu sayang kepada Alexa, ia bahkan sudah menganggap Alexa seperti saudaranya sendiri. Bagaimana seorang saudara bisa menghancurkan saudaranya yang lain hanya untuk mendapatkan manusia?

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang