Sudah hampir tengah malam. Tapi Alexa masih sibuk dengan benda yang sejak tadi dia mainkan. Menampilkan notifikasi yang silih berganti memenuhi layar ponselnya.
Alexa meraih benda yang sejak tadi bergetar namun ia abaikan.
"Halo," sapa seseorang lewat sebuah sambungan telepon. "Hm?" balas Alexa datar.
"Gue cuma mau ngabarin, semua baik-baik aja disini," kata Sella, "Geng, Bar, semua beroperasi seperti saat lo ada disini. So, lo tenang aja," imbuhnya, didengarkan dengan seksama oleh Alexa.
"Bagus. Jangan sampai lo ngasih kabar buruk ke gue," titah Alexa.
"Lo, tau kan akibatnya?" nada datar Alexa dapat tergambar dibenak Sella. Meskipun mereka tidak bertemu secara langsung.
"Pokoknya lo, tenang aja," ujar Sella. "Fokus sama pendidikan lo, dan kembali lagi nanti." Alexa tersenyum tipis di seberang sana lalu mematikan telepon.
Tiba-tiba, seseorang seperti sengaja mengeraskan suara di dekat Sella agar bisa terdengar oleh Alexa.
"Alexaaa," teriak seseorang, berhasil mengurung niat Alexa untuk memutus sambungan.
Teriakan itu seperti tidak asing bagi Alexa. Anehnya, kenapa suara itu terdengar seperti suara seseorang yang sedang ketakutan? Apa yang terjadi?
Tid..tid..tid..
Sella memutus sambungan telepon. Tidak ada suara apapun lagi yang terdengar. Alexa mencoba menelepon Sella kembali, tapi hasilnya sia-sia. Handphone Sella tiba-tiba tidak tersambung. Seperti, lowbat atau, sengaja dimatikan?
Alexa menekan emosinya kuat. "Positif thinking, mungkin emang lowbat," pikirnya.
Alexa kemudian mematikan handphone lalu mengurung diri di dalam selimut.
Keesokan harinya, Alexa meninggalkan rumah tanpa menyempatkan sarapan. Ia tampak terburu-buru karena jam sudah menunjukkan pukul 06.30.
"Sial, gue kesiangan," monolog Alexa pada dirinya sendiri. Lalu bergegas memakai sepatu dan secepatnya pergi.
Motor ninja Alexa membelah jalanan dengan kecepatan tinggi. Klakson terus menerus dia tekan, tidak peduli dengan suara bising dan ketidaknyamanan pengendara lain.
Menyalip beberapa bus dan beberapa truk, seperti sudah biasa bagi seorang cewek berjiwa cowok tersebut.
Setibanya di area parkir, Alexa segera melepas helm full-face nya dan beranjak pergi dari area parkir. Berlari secepat mungkin dan sampailah ia di kelas XII jurusan Bahasa.
"Telat 20 menit, Alexa." tegur pak Vino, disaksikan seluruh siswa yang ada di ruangan.
"Keluar, dan berjemur sampai jam pelajaran saya selesai!" Alexa mengerutkan dahi. Hukuman pak Vino sukses membuat cewek itu ditertawakan seisi ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVER [End]
Random⚠️ [ Bisex area ] Broken home, broken heart, broken life. Tiga kata yang menjadi simbol kehidupan Alexa, perempuan dingin, egois, dan sok berkuasa, pemimpin tujuh puluh kepala, ATLANTIS. Namun, di balik segala kenakalannya yang mendunia, Alexa adala...