11. PENENANG EGO DAN GENGSI

773 44 1
                                    

Hari ini, tepat satu bulan usia Starla menduduki kelas sebelas, dan Alexa menduduki kelas dua belas. Dua manusia itu, kini tengah disibukkan dengan aktivitas sekolah masing-masing.

Starla melewati beberapa ruangan sebelum akhirnya sampai di lapangan utama SMA Lentera Bangsa.

Perempuan itu diminta untuk mengurus sekaligus melatih PBB untuk calon pengurus OSIS baru yang akan dilantik Minggu depan. Siang ini, akan menjadi siang yang melelahkan bagi perempuan berbando mutiara itu.

Starla memasuki beberapa barisan, guna mengatur barisan-barisan tersebut agar lurus. Perempuan itu menghela nafas sebelum akhirnya memulai pelatihan PBB.

Sebenarnya, perempuan itu mau meminta izin untuk tidak melatih PBB hari ini. Dikarenakan kondisinya yang belum sepenuhnya sehat, ditambah moodnya yang sedang tidak baik.

Tapi, karena ini adalah permintaan guru bagian kesiswaan, dia mengurungkan niatnya tersebut. Perempuan itu melatih PBB tidak se-semangat hari-hari sebelumnya.

"Star, Lo, gapapa?" tanya Naura, yang ikut melatih PBB. Naura mengamati setiap inci wajah Starla yang pucat. Kemudian cewek itu bertanya lagi, "Star, lo, baik-baik aja?" Starla mengangguk.

Sebenarnya, perempuan itu sedang tidak baik-baik saja. Kepalanya berat, pusing, seluruh benda seakan melayang di hadapannya saat ini.

Tanpa sadar, cairan merah perlahan menetes dari hidung perempuan itu.

"Star, lo mimisan?" tanya Naura panik. "Gue anter ke UKS, yuk."

"Gu-gue gapapa kok," jawab Starla pelan.

Perempuan itu mulai merasakan gemetar diseluruh tubuhnya, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Nafasnya mulai terengah-engah, memicu kepanikan pada Naura dan seluruh siswa yang ada di lapangan.

"Star, gue bawa ke UKS aja ya," kata Naura, semakin panik dengan kondisi Starla. Perempuan itu terus memegangi dada dan kepalanya.

Tanpa basa-basi, Naura memanggil satu orang yang ada disana untuk membantunya membopong Starla menuju UKS.

Dalam perjalanan, perempuan itu semakin tidak bisa menahan rasa sesak di dadanya. Nafasnya seakan berhenti.

"Star, lo kenapa?" Teriak Naura histeris, tatkala Starla jatuh pingsan di hadapannya. Naura memegangi kepala Starla, dan menyuruh seseorang untuk memanggil bantuan.

Detik kemudian, seseorang muncul dari arah belakang. Dia Alexandra Graziella, manusia paling egois se-SMA Lentera Bangsa. Manusia yang menyandang gelar langganan BK. Manusia yang hampir tidak pernah membangun komunikasi dengan orang lain, kecuali, orang-orang yang dia percaya.

"Biar gue aja," Alexa menawarkan diri untuk membantu Starla. Naura yang melihat itu, hanya tercengang dan membiarkan perempuan itu membawa Starla dari hadapannya.

Alexa melewati beberapa kelas sebelum sampai di ruang UKS, dengan Starla yang masih lelap dalam gendongannya. Sepanjang perjalanan, Alexa sesekali menatap perempuan berwajah manis itu.

"Berat juga nih cewek," gumam Alexa.

Alexa lalu bertemu dengan salah seorang petugas UKS.

"Pak, tolong pak," kata Alexa memohon. Petugas UKS itu langsung menghampiri Alexa dan berusaha merebut Starla dari tangan perempuan itu. Tapi, Alexa menolak. Ia meminta agar dirinya saja yang membawa Starla ke dalam ruang UKS.

Petugas kesehatan yang juga tau sejarah Alexa, bagaimana terkenalnya dia dengan jiwa bad girlnya, dan kasus-kasus yang pernah menjeratnya, akhirnya memilih mengikuti cewek itu dari belakang.

Dan kali ini, Alexa tidak berbohong. Dia benar-benar membawa Starla ke ruangan yang memang seharusnya.

"Kamu keluar dulu, biar saya periksa," ucap dokter Lino, seorang dokter yang memang dipercaya mampu menjadi pusat kesehatan siswa SMA Lentera Bangsa.

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang