15. SMALBA DAN SOSOK BARUNYA

599 39 0
                                    

Senin pagi yang cerah. Seluruh siswa SMA Lentera Bangsa berhamburan menuju kelasnya masing-masing setelah mengikuti upacara. Termasuk Starla, cewek itu sudah duduk rapi di bangkunya, tanda siap menerima pelajaran selama beberapa jam kedepan.

Di sampingnya, ada Elsa yang juga sudah siap dengan buku mapel pertama di mejanya.

"Mapel pertama, Bahasa Inggris, Kan?" Tanya Starla.

"Iya," jawab Elsa tulus. Starla lalu menyusul Elsa, ikut mengeluarkan buku mapel pertama pagi ini.

"Lo, udah baikan sama Alexa?" Tanya Starla, sedikit mengubah mood pagi Elsa. Elsa mengangguk mengiyakan.

"Emang kapan gue berantem sama dia?" Starla berpikir.

"Gak ada sih," kata Starla, bermaksud setuju dengan pernyataan sahabatnya.

Memang, beberapa hari belakangan, Starla sering melihat Elsa dan Alexa saling sapa dan ngobrol kecil. Tidak sepertinya biasa, saling jutek, tidak pernah komunikasi walau sekedar sapa.

Lime menit berlalu. Dari kejauhan, terlihat Bu Indri dengan setumpuk materi yang ada di tangannya, tengah berjalan menuju kelas XI MIPA 2. Dan, siapa murid laki-laki yang berjalan di belakangnya?

Gibran, ketua kelas XI MIPA 2 yang selalu stay di pintu, segera mengode teman-temannya untuk duduk karena langkah Bu Indri semakin dekat. Seluruh siswa segera menempati posisi duduk masing-masing.

"Selamat pagi," sapa Bu Indri dengan senyum cerianya. Di belakangnya, terlihat seorang murid laki-laki yang juga tersenyum.

"Pagi, Bu," balas seisi kelas kompak.

Elsa mengetuk paha Starla.

"Dia siapa, Star?" Starla mengangkat bahu sambil menggeleng, mengundang fokus mata murid laki-laki tersebut yang kini tertuju padanya.

Starla hanya tersenyum menanggapi tatapan tersebut.

"Ish, gue juga gak tau," Elsa terkekeh kecil melihat Starla ditatap oleh murid laki-laki itu karena ulahnya.

Bu Indri menaruh setumpuk materi yang ia bawa di atas meja, sebelum akhirnya berdiri kembali.

"Oh iya, sebelumnya, ibu mau memperkenalkan, ini, Aldara, murid baru yang akan bergabung dengan kita mulai hari ini," kata Bu Indri sambil melihat ke arah murid barunya.

"Selamat datang, Aldara," kata seluruh siswa senada. Mengukir senyum di kedua sudut bibir pendengarnya.

Sudah menjadi budaya siswa XI MIPA 2 dan SMALBA bahwa setiap ada murid baru, mereka akan memberi ucapan selamat datang secara serentak dan kompak. Selain sebagai ucapan, hal itu juga membuat sang murid baru merasa di hormati, bukan?

"Aldara, silahkan memperkenalkan diri," kata Bu Indri lembut. Aldara mengangguk, tentu dengan senyum yang masih mengembang.

Aldara segera mengambil posisi siapnya, dan memperkenalkan diri di hadapan seluruh siswa.

"Perkenalkan, nama saya Aldara Ezra Leonard, saya pindahan dari kota Bandung. Salam kenal semua," ucap Aldara ramah.

"Salam kenal," jawab seisi ruangan.

Seisi ruangan seketika tersenyum mendengar suara tegas namun lembut dari laki-laki itu.

"Ih, lucu banget suaranya,"

"Gemesh banget,"

"Suaranya candu deh,"

"Harus jadi punya gue sih ini,"

Begitulah kira-kira isi pikiran murid cewek di kelas XI MIPA 2 saat ini.

Aldara Ezra Leonard, murid pindahan dari kota Bandung. Ia terpaksa pindah karena urusan bisnis ayahnya di kota pahlawan ini. Selamat bergabung Aldara, semoga betah.

BAD LOVER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang