Hari ini merupakan hari ke 15 di bulan September. Bertepatan dengan hari kelahiran perempuan bermata api.
Alexandra Graziella. Perempuan itu menatap tanggal kelahirannya di kalender rumahnya. Menyiapkan lilin serta piring yang menjadi alasnya untuk merayakan hari ulang tahunnya, sendiri.
"Happy Birthday, Alexa!" seru Alexa pada dirinya sendiri.
Jika pada umumnya ulang tahun selalu ramai dengan banyak orang yang datang untuk merayakan, ulang tahun Alexa berbeda. Setiap tahun, perempuan itu diajak mandiri. Tidak ada ucapan, tidak ada perayaan, tidak ada kue. Yang ada hanya Alexa dan harapan-harapan baiknya.
"Doanya sama," monolog Alexa. "Semoga selalu ada hal baik yang datang. Selalu peduli sama orang lain, walaupun mereka berpikir sebaliknya."
"Semoga banyak yang sayang, semoga banyak yang peduli, dan ...," Alexa menggantung harapannya, "semoga bahagia."
Satu harapan yang selalu Alexa ucapkan setiap tahunnya. Kalau belum bisa terwujud di tahun-tahun sebelumnya, semoga tahun ini bisa, bisa bahagia.
Perempuan yang baru saja selesai dari acara mandinya itu, meniup lilin di kamarnya dan tersenyum untuk dirinya sendiri.
Setelah mengucapkan selamat ulang tahun pada dirinya sekali lagi, Alexa bergegas memakai seragamnya dan menyisir rambut sebelum pergi ke sekolah.
Ketika perempuan itu tengah bersiap-siap, puluhan pesan telah masuk memenuhi bar notifikasinya pagi ini. Sebagian besar dari grup kebanggaannya dan sebagian lagi berasal dari room chat lain, termasuk, Tante dan Starla.
Mata Alexa langsung berpusat pada room chat terakhir yang mengiriminya pesan. Dari Starla.
Starla
Pagi, Sa
Sekolah gak hari ini?Sekolh
Sedangkan pesan dari grup Atlantis, sengaja ia hiraukan. Alexa menekan tombol power pada ponselnya dan memasukkan benda pipih itu ke dalam ransel hitam miliknya.
Setelah dirasa tidak ada apapun untuk diurusi lagi, Alexa melangkah menuju lantai satu menuju teras kemudian berakhir di bagasi. Motor sport Alexa sudah berdiri kokoh di depan perempuan itu saat ini. Alexa segera mengeluarkan motor tersebut dari bagasi dan bergegas pergi.
Detik kemudian, motor sport Alexa sudah ikut andil dalam beradu kecepatan di jalan raya. Jika biasanya ia selalu mengaktifkan kecepatan tinggi, kali ini Alexa mengaktifkan kecepatan normal. Karena hari ini adalah hari spesialnya, jadi Alexa akan bersikap baik, hanya hari ini.
Setelah menempuh waktu kurang lebih 20 menit, motor merahnya kini sudah berada di ambang pintu gerbang mengarah ke area parkir.
Disana sudah ada puluhan anggota yang berkumpul menanti kehadiran pemimpin mereka. Tidak terkecuali Jovan. Cowok dengan tinggi 170 cm itu sudah berdiri kokoh di tengah-tengah anggota yang melingkar sambil membawa sepotong kue.
Ketika ban depan motor Alexa setengah memasuki area, dengan serentak mereka mengucapkan, "Happy birthday, Sa!"
Suasana SMALBA yang tadinya masih sepi, seketika ramai dengan sorakan- sorakan para anggota yang tentu disaksikan oleh beberapa penghuni SMALBA yang sudah datang. Alexa menuruni motornya dengan perasaan senang dan malu. Alexa senang dan bersyukur karena masih ada teman-temannya yang selalu ingat hari ulang tahunnya. Hari yang mungkin orang-orang lupa atau mungkin tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVER [End]
De Todo⚠️ [ Bisex area ] Broken home, broken heart, broken life. Tiga kata yang menjadi simbol kehidupan Alexa, perempuan dingin, egois, dan sok berkuasa, pemimpin tujuh puluh kepala, ATLANTIS. Namun, di balik segala kenakalannya yang mendunia, Alexa adala...