"Selesai!" Sorak Starla sambil menata beberapa buku yang berserakan di meja belajarnya. Cewek itu merasa lega setelah melewati masa kebut tugas satu malam sejak dua jam lalu.
Di belakang ada seorang perempuan yang tengah duduk di atas kasur sembari bermain ponsel. Starla sibuk memperhatikan cewek itu dari posisi duduknya sekarang.
"Sa," panggil Starla. Alexa menatap cewek yang berjarak sekitar satu meter darinya tanpa membalas panggilan tersebut.
Tanpa menghiraukan tatapan datar Alexa, Starla mendorongkan kakinya pada pijakan meja lalu beranjak menghampiri perempuan itu.
"Lo besok sekolah, kan?" Tanya Starla sambil berjalan ke arah Alexa, lalu mengambil posisi tepat di samping perempuan bermata api.
Sedang Alexa, cewek itu secepatnya menciptakan jarak antara dia dan Starla.
"Hm."
"Iya apa nggak?" Tanya Starla lagi. Alexa menarik nafas panjang, sabar.
"Iya." Starla diam.
"Kenapa?" Tanya Alexa setelah beberapa detik keheningan melanda.
"Gue-"
Belum sempat Starla menyelesaikan kalimatnya, perempuan yang ada di sampingnya sudah mengambil posisi berdiri dan beranjak dari tempat duduknya semula.
"Sa, mau kemana?"
Alexa tidak menjawab. Cewek itu melanjutkan langkahnya dan berhenti ketika sampai di balkon kamar Starla. Starla pun mengambil posisi berdiri dan melangkah mengikuti.
Ketika sampai di batas pintu kamar dan balkon, terlihat tangan Alexa bergerak menahan langkah perempuan itu.
"Stop!" Starla berhenti.
"Kenapa?"
Tanpa membalas pertanyaan Starla, Alexa mengeluarkan sebatang rokok yang ia simpan di dalam saku celananya.
"Orang yang punya riwayat asma, harus menghirup udara yang bersih." Ucap Alexa, kemudian menyalakan api tepat di ujung rokoknya.
"Em, okey,"
Alexa menghadapkan tubuhnya membelakangi Starla agar asap rokoknya tidak terhirup oleh perempuan itu. Starla mengamati setiap pergerakan Alexa yang begitu lancar memainkan asap rokoknya.
Alexa menghamburkan asap bersama angin yang kemudian membawa hamburan asap itu pergi.
"Lo mau ngomong apa?" Tanya Alexa tetap pada posisi membelakangi lawan bicaranya.
Starla yang merasa mendapat pertanyaan itu, lantas mendekatkan langkah kakinya pada perempuan itu.
"Udah dibilangin gak usah deket-deket!" Peringat Alexa bermaksud peduli. Seketika seutas senyum terbit di wajah Starla.
"Gapapa, Sa, gue udah biasa kok ngehirup asap rokok diluar sana, asal nggak banyak-banyak," ujar Starla menjelaskan. Alexa hanya mengatakan 'oh' untuk menanggapi pernyataan tersebut.
Di tengah-tengah keheningan yang menengahi keduanya, Starla bertanya, "Gue boleh minta sesuatu nggak?"
"Lo besok masuk ya," kata Starla memohon.
"Kenapa? Kangen?" Pertanyaan Alexa sukses membulatkan mata Starla. Starla benar-benar tidak menyangka pertanyaan itu keluar dari mulut Alexa.
"Atau, lo gak suka dijaga sama temen-temen gue?" Alexa menambahkan kalimatnya setelah sempat terjeda.
Starla menghela nafas pendek.
"Nggak gitu, Sa, cuma, apa ya, gue gak nyaman aja sama mereka," balas Starla jujur.
![](https://img.wattpad.com/cover/290573350-288-k808440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVER [End]
RandomBroken home, broken heart, broken life. Tiga kata yang menjadi simbol kehidupan Alexa, perempuan dingin, egois, dan sok berkuasa, pemimpin tujuh puluh kepala, ATLANTIS. Namun, di balik segala kenakalannya yang mendunia, Alexa adalah sosok sejuta luk...