"Sa, belum tidur?" tanya seorang perempuan dari sisi pintu.
"Nanti," balas Alexa, tanpa membalas tatapan perempuan yang menatapnya. Matanya tetap fokus ke depan, menatap kosong langit malam yang terbentang.
Vivi yang sedari tadi memandang Alexa namun tidak mendapat balasan, memutuskan untuk kembali ke dalam, meninggalkan cewek itu sendiri.
Deringan ponsel yang sudah beberapa kali berdering, sengaja ia abaikan.
Malam ini, Alexa tidak ingin bicara dengan siapapun. Dia hanya menginginkan ketenangan, kedamaian. Dan Alexa selalu bisa mendapatkan itu tatkala ia menyendiri, menjauh dari keramaian. "Gak ada yang bisa ganggu gue malam ini. Kalau ada, dia bakal habis di tangan gue," lirih Alexa dalam hati.
"Alexa," Lagi-lagi seseorang memanggilnya. Tentu hal itu membuat sang bad girl merasa kesal. Alexa mendekati orang itu, mengikis jarak antar keduanya.
Kali ini beda. Bukan Vivi, melainkan orang lain.
Alexa semakin memotong jarak antara dia dan orang tersebut sampai pada jarak yang sudah dekat.
Seorang cewek dengan dress putih yang menyelimuti tubuhnya, berdiri di hadapan Alexa saat ini. Dia Auristella Starla.
Kekesalan yang tadinya sempat muncul, terpaksa Alexa pendam mengingat Starla adalah cewek yang sudah beberapa kali menolongnya. Kejadian di ruang BK dan tawuran itu, mengingatkan Alexa terhadap jasa cewek di depannya saat ini.
"Lo," Alexa menggantung kalimatnya sebentar, "cewek yang kemarin, kan?"
Starla memalingkan fokus matanya, tidak berani menatap mata penuh api milik Alexa.
"I-iya, gue-" jawab Starla terbata-bata.
"Masuk,"
Tanpa basa-basi, Alexa meminta Starla untuk mengikutinya dari belakang. Starla berpikir, apa dia harus mengikuti perintah Alexa?
"Kenapa diem? Masuk," perintah Alexa kedua kali, berhasil memecah pikiran Starla. Starla lalu nurut aja, ngekor Alexa dari belakang.
"Gila, bagus banget rumahnya," batin Starla, melihat pelataran belakang rumah yang cukup luas ditambah pemandangan kolam renang.
Saking kagumnya sama rumah Alexa, Starla hampir terpeleset ke dalam kolam. Untungnya, ada Alexa yang langsung menariknya. Alexa menarik Starla hingga cewek itu jatuh ke dekapannya.
Tatapan mereka bertemu cukup lama hingga putus ketika kilatan petir terlihat di atas langit yang menaungi mereka saat ini. Diikuti suara geledek yang menggelegar. Starla terkejut dan reflek menempel di badan cewek sebelahnya, badan Alexa.
"Gue takut," kata Starla pelan.
Alexa yang gak tau harus ngomong apa, harus menanggapi seperti apa, lantas memeluk cewek itu menggunakan satu tangannya. Sedang tangan yang lain, ia biarkan pada posisi semula.
"Gak usah takut, itu cuma geledek," kata Alexa pelan, berusaha menenangkan Starla yang sepertinya memang takut.
Starla yang baru ngeh kalau dari tadi nempel di badan Alexa, dengan cepat menarik tubuhnya agar tidak menempel di badan cewek itu.
"Sorry." Alexa mengangguk sekilas. Lalu kembali meminta Starla untuk mengikutinya.
Kini, dua cewek itu tengah duduk di bangku dekat kolam. Menikmati sejenak suasana malam.
"Ini rumah lo?" tanya Starla reflek.
"Hm," balas Alexa datar. Seakan tidak dengar, Starla malah berjalan ke arah kolam. Kolamnya bersih, bening, seperti kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVER [End]
De Todo⚠️ [ Bisex area ] Broken home, broken heart, broken life. Tiga kata yang menjadi simbol kehidupan Alexa, perempuan dingin, egois, dan sok berkuasa, pemimpin tujuh puluh kepala, ATLANTIS. Namun, di balik segala kenakalannya yang mendunia, Alexa adala...