Seperti biasa, awali membaca dengan vote 💍💍
Terimakasih and Happy Reading all 💗😚💗
***
"Selamat pagi, semua!" Aldara menyapa hangat semua orang yang duduk di ruang makan rumahnya. Pagi ini, suasana rumahnya menjadi lebih ramai dari biasanya karena kehadiran Starla juga Jovan sejak semalam.
Laki-laki bertubuh mungil itu langsung melangkah menuju dapur untuk mengambil satu wadah selai kacang begitu sampai di ruang makan. Aldara kemudian mengoleskan selai kacang itu di atas roti Jovan, Starla, dan ayahnya.
"Jovan abis ini mau jemput Alexa?" Tanya Aldara di sela-sela keheningan yang mengudara. Semua orang tampak sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai Aldara harus memanggil Jovan kembali agar laki-laki itu tersambung.
"I-iya, Al, kenapa?"
Aldara menghela napas kemudian menjawab dengan nada lembut, "Jovan abis ini mau langsung jemput Alexa?"
Menjawab pertanyaan itu, Jovan mengangguk sempurna. Matanya kemudian beralih menatap wajah risau Starla dari samping. Perempuan berbando mutiara itu tampak tidak tenang sejak Alexa menolak pulang dengannya semalam dan lebih memilih Arga, laki-laki yang pernah sangat membuatnya marah karena mengaku telah diam-diam menyukainya sebagai tempat pulang sementara.
"Starla," panggil Jovan. Starla yang masih bisa mendengar suara-suara di sekelilingnya pun menoleh. "Lo mau ikut gue jemput Alexa ke rumah Arga?"
Sejujurnya, Starla ingin ikut menjemput pacarnya. Tapi setelah dia tahu bagaimana perasaan Arga terhadap Alexa dulu dari cerita Jovan semalam, entah kenapa dia menjadi canggung dengan pikirannya sendiri. Seolah kerenggangan hubungan Alexa dan Arga disebabkan olehnya, Starla menjadi sedikit merasa bersalah. Mungkin itu yang membuatnya ragu dan tidak siap untuk menjemput dan bertemu mereka.
"Kayaknya kamu aja, deh, Jovan. Aku... Aku ngerasa lagi kurang enak badan. Permisi," balas Starla kemudian beranjak menuju kamar. Semua orang memberinya izin karena mereka tahu detail permasalahan Alexa dan Starla karena perempuan berbando mutiara itu telah menceritakan semuanya tadi malam. Jadi, mungkin Starla memang masih butuh waktu untuk sendiri.
"Jovan, Starla baik-baik aja, kan?" Tanya Aldara yang turut mengkhawatirkan kondisi perempuan itu.
"Starla baik-baik aja, kok. Yaudah, gue pergi dulu, ya. Nanti gue bawain personil baru biar rumah lo makin ramai, dan lo makin gak bisa tidur," balas Jovan dengan nada jenaka.
Pagi-pagi menggoda Aldara memang sesuatu yang menyenangkan. Laki-laki berbadan mungil itu melayangkan tangannya dan menggeplak bahu Jovan dengan gerakan lemah, membuat Jovan terkekeh dengan tingkah random pacarnya.
Usai ditanggapi oleh laki-laki itu, Jovan mengecup punggung tangan Candra juga berpamitan kepadanya. Baru setelah itu, Jovan menyambar jaket hitam yang terselampir di tempat gantungan baju yang ada di kamarnya dan Aldara kemudian bergegas pergi.
...
"Alexa gak ada, dia udah berangkat ke rumah tantenya sejak pagi-pagi buta."
Jovan merespon pernyataan yang keluar dari mulut Arga dengan kernyitan dahi. Setelah sepersekian menit langkah kakinya mengitari rumah Arga karena sempat tidak percaya, Jovan akhirnya menyerah meski belum habis pikir mengapa Alexa pergi ke tempat jauh tanpa memberitahu dirinya maupun orang-orang terdekatnya satupun.
"Jadi lo gak bohong sama gue?" Tanya Jovan masih sedikit tidak yakin.
Arga mendengus pasrah. "Buat apa gue bohong, kalau gue aja mau otw nyusul dia," balas Arga jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVER [End]
Random⚠️ [ Bisex area ] Broken home, broken heart, broken life. Tiga kata yang menjadi simbol kehidupan Alexa, perempuan dingin, egois, dan sok berkuasa, pemimpin tujuh puluh kepala, ATLANTIS. Namun, di balik segala kenakalannya yang mendunia, Alexa adala...