Chapter 56 : yang Berduka

74 15 0
                                    

Harinya berlalu dalam diam, setelah Frost's Descent, cuacanya jadi lebih dingin.

(T/N: Tanggal 18 dari istilah 24 matahari. Di antara tanggal 23 Oktober hingga 6 November.)

Musim dingin di ibu kota selalu sangat menarik. Butiran salju yang berterbangan terasa wajar, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Setiap hari, saljunya hanya cukup untuk menyelimuti atap dengan selapis tebal, selimut putih bulu. Dipadukan dengan dinding bata hijau dan lentera merah yang terang, itu tampak sangat indah.

Chu Xun sedang memeluk sebuah penghangat tangan, ia mirip seperti seekor ulat yang besar.

'Achoo—"

Itu merupakan bersinnya yang ke-13 kali semenjak ia terbangun pagi ini sampa sekarang. Saat ini, Chu Xun masih belum mengenakan pakaiannya dengan benar, selimutnya masih hangat. Ia mencubit hidungnya sementara ia meraung pada Xiao Jing Zi, "Ah, ini tidak bisa! Tidak bisa! Dingin ini terlalu kuat. Kau, cepat pergi dan carikan Pejabat Senior Song untuk meminta izin cuti. Hari ini, aku tidak akan pergi ke kelas pagi."

Xiao Jing Zi segera pergi keluar. Kebetulan, ia berpapasan dengan Mei Qian Deng di pintunya.

Di tangan Mei Qian Deng, terdapat semangkuk bubur ubi manis. Bubur itu masih mengepul panas dan aroma manisnya memenuhi area itu.

"Ah! Tuan Muda Kecil!" Xiao Jing Zi langsung menghentikannya dan mengingatkan, "Yang Mulia Putra Mahkota terserang flu. Kelas pagi hari ini dibatalkan." Setelah berkata demikian, Xiao Jing Zi mengangkat ujung bajunya dan berjalan dengan langkah kecil, keluar dari Istana Ming Jue.

Mei Qian Deng tanpa sadar melihat ke dalam kamar Chu Xun melalui pintu yang setengah terbuka. Ia langsung melihat Chu Xun bersin lagi. Bersin itu terlalu keras, bahkan, sejumlah besar ingus keluar dari Yang Mulia Putra Mahkota. Itu merupakan situasi yang instan: Dua baris ingus melayang keluar dan mendarat di filtrum. Namun, ingusnya terlalu berat dan terus merosok ke dalam mulutnya dari filtrum.

Chu Xun masih belum menutup mulutnya saat ia mendadak merasakan zat lembek yang asin.

'Pei! Pei! Pei!' Ia bergegas mencari sehelai saputangan sutra. Ia baru saja turun dari ranjang, hanya mengenakan baju dalamnya. Ia tidak bisa menemukan saputangan. Ia tampak tanpa ragu sewaktu ia menarik lengan baju dari baju dalaman sutra putihnya dan mengelapkannya di wajahnya. Akhirnya, ia berpura-pura seolah tak terjadi apa-apa. Ia memeluk penghangat tangan di dalam selimut dan terus menunggu kepulangan Xiao Jing Zi.

"...."

Mei Qian Deng memerhatikan adegan ini hingga akhir secara diam-diam. Citra Chu Xun yang sudah tidak begitu mengesankan dalam hatinya, tanpa suara, jatuh lebih dalam lagi. Ia sedang bersiap untuk berjalan pergi saat ia berdebat sendiri. Kemudian, ia pun kembali dan mengetuk pintu Chu Xun, membawa masuk bubur hangat itu ke dalam untuk Yang Mulia Putra Mahkota.

Wajah Chu Xun tertunduk. Suaranya terdengar muram dan parau ketika berbicara. "Kenapa kau datang?"

"Xiao Jing Zi bilang, kau terserang flu. Bubur ini, kau minumlah dulu. Selama pertengahan musim gugur di rumahku, bukankah kau mau diam-diam menggali ubi jalar? Kemarin, aku melihat ada beberapa ubi yang baru saja digali di dapur. Hanya saja, ukuran mereka lebih kecil, tidak benar-benar bagus untuk dibakar, sehingga aku membuatkan jadi bubur saja."

Ketika Chu Xun mendengarnya, ia merasa sangat senang, tetapi mudah tersinggung seperti seorang nona muda sewaktu wajah tampannya tertunduk. Ia merasa sedikit tidak senang. Ia bertanya dengan cermat, "Apa maksudmu membiarkanku minum duluan? Siapa yang sebenarnya ingin kau berikan pertama?"

"Tentu saja Xiao Jian."

"...."

Kalau cemburu karena seorang bocah, Putra Mahkota ini akan kalah! Chu Xun mengkritik sebuah kalimat di dalam benaknya. Ia menilai bubur ubi manis dari tangan Mei Qian Deng dan menundukkan kepalanya sewaktu ia menyantapnya. Mulai sekarang, tidak ada lagi yang perlu diperebutkan. Pokoknya, itu sudah ada di dalam perut Putra Mahkota ini.

What An Audacious And Sly Servant! [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang