Chapter 64 : Tempat Berhantu

51 17 0
                                    

Lima tahun kemudian, di Kota Qi Yang.

Orang-orang dari Kota Qi Yang menyukai prem. Di sudut dari halaman kecil, di pinggir jalanan dan jalan setapak, dan memanjang hingga ke sekitar pegunungan, bahkan selama perubahan musim ke musim semi, prem putih dan prem merah mekar seutuhnya, saling terjalin. Itu tampak indah, melebihi yang mampu diterima orang. Itu membuat orang lain berpikir kalau mereka sudah tiba di musim mekarnya bunga persik di bulan Maret dari musim semi.

Karena topografi dari tempat ini nyaman, Kota Qi Yang tidak memiliki tembok kota. Berbagai orang kaya membangun rumah lainnya di pegunungan di dalam lautan bunga prem. Setelah Tahun Baru, dalam satu atau dua bulan, akan ada banyak keluarga yang datang secara berturut-turut untuk menikmati prem.

Dari sudut pandang feng shui, bagian selatan dari pegunungan di Kota Qi Yang memiliki keberuntungan yang paling berlimpah. Bunga-bunga prem yang bermekaran di sana juga yang paling indah. Di puncak gunungnya, ada sebuah pohon plum tua berusia seribu tahun. Saat bunganya bermekaran, setiap dahannya hanya akan ada bunga putih atau bunga merah terang yang mana sangat ajaib. Orang-orang menyembah pohon ini sebagai dewa, mengikatkan tali merah di batang pohonnya. Bahkan, sebuah lonceng besar diikatkan di tali merah itu.

Beberapa tahun sebelumnya, ketika mendekati musim mekar, akan ada orang-orang dari berbagai tempat yang datang untuk berdoa pada si dewa pohon prem. Namun, pada suatu tahun, rumor dari hantu dan goblin mendadak menyebar. Mereka bilang bahwa abu dari orang mati terkubur di bawah pohon prem itu adalah seorang gadis. Ketika ia meninggal, ia masih seorang gadis dan belum pernah merasakan seorang lelaki. Karenanya, ia pun meninggalkan penyesalan yang sangat dalam di dunia. Kebetulan, pohon itu berakar besar dan dalam. Menggunakan kemampuannya untuk menarik energi spiritual dunia, setelah waktu yang cukup lama, si hantu gadis itu sudah berubah menjadi seorang siluman. Jika ada pemuda mana saja, terutama mereka yang berwajah tampan yang datang ke pohon itu untuk melihat-lihat, sebuah bunga prem akan jatuh ke bahunya. Kalau lelaki itu membawa pulang bunga itu kembali ke rumahnya, di hari kedua, ia pasti akan mati di dalam mimpi dengan wajah yang damai. Itu sungguh mengerikan.

Mulanya, tidak ada yang memercayai rumor ini. Tidak usah membicarakan soal kekuatan aneh dan kekuatan dewa, tidak ada yang namanya siluman dan monster di dunia ini. Paling banter, mereka hanya dikarang oleh mereka yang kekurangan kepercayaan diri. Bahkan, ada beberapa lelaki bujang tua yang berlari ke pohon prem itu setiap harinya. Mereka akan membawa pulang segenggam bunga prem ke rumah untuk menguji rumor tersebut. Hasilnya? Sepertinya, gadis siluman itu tidak menyukai mereka sama sekali. Mereka hanya bisa menggosok-gosok diri mereka sendiri untuk memuaskan dahaga mereka di bawah selimut.

Namun, setelahnya, ada dua keluarga yang memiliki rumah di lereng gunung bagian selatan, bisnis mereka selalu dekat dan hubungan mereka sangat akrab. Karena itu, mereka setuju untuk datang ke Kota Qi Yang untuk mengamati bunga prem. Kedua keluarga itu merupakan keluarga saudagar kaya raya dan berpengaruh, kalau tidak, mereka tidak akan sanggup membangun rumah sebesar dan semewah itu di area pegunungan selatan yang sangat mahal ini. Itu adalah tempat paling, paling dekat dengan pohon prem dewa tersebut.

Tahun itu, kedua keluarga tiba di rumah lain mereka untuk menikmati pemandangan bunga prem. Beberapa tuan muda menunggangi kuda mereka saat melewati jalanan Kota Qi Yang dan memikat banyak sekali gadis muda dan bibi-bibi. Karena putra orang kaya tumbuh besar dengan hidup mewah semenjak lahir, para tuan muda yang tampak putih secara alami dan tampan ini menjadi bahan pembicaraan sepanjang jalan untuk beberapa waktu. Mereka membuat ramai dan melantunkan bait puisi di bawah pohon bunga prem. Itu merupakan sebuah pemandangan yang indah.

Siapa yang akan mengira bahwa keesokan harinya, yang dirumorkan sebagai yang tuan muda yang paling tampan di antara mereka tiba-tiba saja meninggal dunia. Tuan keluarga itu mengundang tabib terbaik di kota untuk memeriksa jenazahnya tetapi mereka tidak bisa menemukan penyebab kematiannya. Seluruh keluarga pun menangis pahit. Beberapa saudara yang lebih muda pun begadang di samping peti mati si tuan muda.

What An Audacious And Sly Servant! [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang