Chapter 101 : Semua Bintang Berkumpul (Bagian Pertama)

40 12 2
                                    

Tiga hari kemudian.

Perjamuan diadakan oleh Ibu Suri di Taman Kekaisaran.

Ini bisa dianggap sebagai pertama kalinya, para gadis untuk pemilihannya muncul secara kolektif.

Yang Mulia Ibu Suri sendiri yang mengatur tempat duduknya: Kaisar dan Ibu Suri duduk bersama-sama di kursi kehormatan, kursi terdekat dengan sisi Kaisar diatur untuk Zhao Shu Ran dengan Qian Qian berikutnya; di sebelah kursi Ibu Suri ada kaisar wanita kerajaan Po Ye, Yu Qing Ruo, diikuti dengan Xiang Xiang. Kursi yang lebih jauh adalah mereka yang tidak perlu kita ingat nama-nama mereka.

Mei Qian Deng berdiri dalam diam di sebelah Chu Xun untuk melayaninya.

Ia mendengar Ibu Suri berkata, "Aijia mengerti, Yang Mulia memprioritaskan masalah nasional dan karenanya tidak punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan semuanya yang ada di sini. Jadi, aijia mengadakan perjamuan dengan harapan agar kalian semua dapat saling mengenal satu sama lain dan menjadi lebih dekat. Biarpun kalian semua di sini untuk pemilihan Permaisuri, usia kalian hampir sama dan merupakan generasi yang mulia dan berbudi luhur. Tentunya kalian memiliki hal-hal umum untuk dibicarakan. Kalian semua harus saling menghargai." Jelas kesepakatan itu mustahil apabila niat baik itu ada!

Semua orang memberi hormat dan setuju dengan Ibu Suri.

Kemudian, Yang Mulia Ibu Suri menatap berseri-seri pada putranya sendiri, "Xun-er, semua yang ada di sini adalah perempuan, jadi mereka mungkin agak malu-malu. Di tahapan ini, kaulah tuannya. Kau juga adalah sang Kaisar, cepatlah pilih sebuah topik untuk memanaskan suasananya. Setelah sesaat, semua orang pasti tidak akan terlalu tegang."

Canggung tertulis dengan besarnya di wajah cantik Chu Xun. Pertama-tama, ia melihat pemandangannya. Para gadis itu menatapnya lekat. Meski jika ia sudah terbiasa untuk ditatap, sekarang ini, si Kaisar licik masih merasakan perasaan 'semua orang sebagai pisau, aku sebagai ikannya'.

Zhao Shu Ran mengenakan baju merah muda hari ini. Putri Ketua Aliansi Seni Bela Diri berpenampilan seperti putri-putri dari keluarga terkemuka di ibu kota; Qian Qian dengan penampilan unisexnya, bergaun hijau tua, membuatnya tampak tampan, tetapi tidak kalah dari gadis cantik lainnya; kaisar perempuan dari kerajaan Po Ye mengenakan baju putih yang berkibar, dengan aura seolah berasal dari dunia lain dan sangat dingin ... sementara untuk Putri Xiang Xiang ....

"Pakaian yang dikenakan Putri Xiang Xiang hari ini sangat manis." Chu Xun menenangkan dirinya dan akhirnya menemukan sebuah topik. Ia merasa sangat berterima kasih pada Xiang Xiang. Ia menunjuk ke kepala Xiang Xiang, "Terutama gaya rambut dua sanggulan kecil itu."

Xiang Xiang tersenyum. Ia baru saja akan menggebrak meja dan memuji Chu Xun memiliki mata yang bagus, tetapi tiba-tiba saja teringat pengingat Mei gonggong untuk berusaha keras mengubah citranya. Dengan paksa, ia mengubah kepalan tangannya, pergelangan tangannya berputar dan jarinya melengkung untuk mendorong rambutnya ke telinga kirinya sementara ia menundukkan kepalanya untuk menjawab, "Terima kasih banyak atas pujian Kaisar Chu."

Putri Xiang Xiang, yang datang dengan menunggangi seekor kuda, berasal dari padang rumput, mengubah dirinya menjadi seorang gadis yang anggun dalam sekali ayunan, ini sudah pasti tidak mungkin. Terlebih lagi, apa yang paling tidak kekurangan di sini adalah gadis yang anggun. Mei Qian Deng menilai Xiang Xiang tiga kali dan pada akhirnya memberikan sebuah ide, "Putri, kau bisa—bertingkah manis!"

Dan situasinya sekarang ini jelas sekali membuktikan ide Mei gonggong itu benar. Tepat setelah Kaisar berbicara, semua orang yang ada di sana, memulai percakapan mereka lebih dulu dengannya. Tidak benar-benar sebadai itu. Semenjak kedatangannya ke istana kekaisaran yang besar ini dan berjumpa dengan si Kaisar narsis selama berhari-hari, ini adalah pertama kalinya Chu Xun memujinya.

What An Audacious And Sly Servant! [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang