Chapter 79 : Operasi Pemecahan Misteri!

58 15 0
                                    

Di dalam mahkamah kekaisaran, Chu Xun memasang wajah yang layuh sementara ia duduk dengan benar.

Atmosfernya aneh di dalam sana.

Semua pejabat yang berdiri di dalam mahkamah merasa pertemuan mahkamah pagi hari ini, ada yang terlewat.

Apa yang terlewat?

Oh! Tuan Kanselir Agung adalah yang pertama kali merespon. Kurang pidato pembukaan: "Melaporkan jika ada yang ingin dikatakan, mundur apabila tidak ada apa-apa—"

Ia mendongakkan kepalanya dan menatap sekitar, mencari sosok Jing gonggong, tetapi ia tidak ada.

Chu Xun mengatupkan bibirnya seolah ia juga menyadari bagian ini. Ia memecahkan keheningannya sendiri, "Aiqing semuanya, meskipun zhen telah berupaya keras untuk membuat kerajaan ini makmur semenjak mewarisi takhta tiga tahun yang lalu, zhen masih tidak bijaksana dibandingkan dengan mendiang Kaisar, sampai-sampai harta nasional kita berada dalam keadaan yang genting. Namun, beruntungnya, ada banyak pedagang yang berjiwa ksatria dan baik hati di tanah ini. Orang paling kaya yang pernah ada, Qian Wan San telah menolong kita dengan murah hatinya dengan uang dan sementara waktu ini memecahkan masalahnya."

Ketika Chu Xun mengucapkan ini, dengan galak ia memelototi Zhao Mo Ran.

Zhao Mo Ran malah tampak tenang dan bersikap seperti biasanya seolah-olah ia tidak pernah bersalah pada orang lain dan tidak takut akan ketukan pintu di malam hari.

"Tetapi, ini bukanlah sebuah rencana jangka panjang. Zhen tidak mau menaikkan pajak. Mereka semua adalah hasil jerih payah rakyat. Tetapi, untuk menguatkan tentara kita, kerajaan harus kaya dan rakyatnya harus kuat. Semua orang di sini merupakan bakat-bakat yang secara khusus dipilih dari puluhan ribu orang. Dengan gaji yang tinggi, kalian semua diundang kemari untuk membantu zhen memecahkan masalah. Tidak tahu, apakah ada ide yang cerdas?"

Para pejabat saling bertatapan. Ada bisik-bisik di aulanya tetapi tidak ada satu pun yang berani maju untuk menyampaikan ide apa pun.

"Tuan Kanselir Agung, bagaimana menurutmu?"

Kanselir Agung bergumam sendiri. Pertanyaan ini terlalu mendadak. Kaisar muda ini suka melakukan hal-hal yang tidak konvensional. Ia sudah di usia ini, sehingga ia tidak bisa mengejar pikiran dari anak-anak muda. Sejujurnya, Kanselir Agung selalu meyakini doktrin mendiang Kaisar tentang hal itu adalah sangat baik. Ia tidak bisa menyampaikannya dalam kata-kata tepat waktu tetapi tidak baik juga untuk mempermalukan dirinya sendiri di hadapan umum. Karenanya, ia memainkan kartu menggunakan empat liang untuk memindahkan seribu jin.

(T/N: sebuah idiom. Baik liang dan jin merupakan satuan ukuran berat. Satu jin sekitar sepuluh hingga enam belas liang, tergantung tempatnya. Tiongkok, Hongkong, dan Taiwan memiliki standar yang berbeda-beda untuk mereka. Pokoknya, sesuai apa yang dipelajari si penerjemah Inggris, tidak ada orang yang sungguh mampu memindahkan seribu jin hanya dengan empat liang, itu seperti memintamu memindahkan seekor gajah hanya dengan dorongan biasa. Akan tetapi, kau bisa menggunakan tali sepanjang empat liang untuk menuntun hewan berat itu. Intinya, mengelak dengan lihai.)

Kanselir Agung berkata, "Laochen ingat bahwa ketika Kaisar Pendiri baru saja memiliki wilayah ini, ada begitu banyak hal yang masih harus dikerjakan dan keadaan gawat dalam harta nasional merupakan satu dari masalah yang sulit. Waktu itu, seseorang menyarankan agar Kaisar menjual sejumlah tanah terbatas dengan harga yang tinggi untuk dibiarkan dioperasikan sendiri oleh rakyat, selama itu berada dalam prinsip, mereka tidak akan dikendalikan oleh pemerintah setempat. Setelah menyelesaikan masalah keuangan dari harta nasional, orang-orang yang membeli tanah itu ingin mendapatkan kembali uangnya, sehingga mereka mengatur tempat mereka sendiri yang mana juga membantu kita untuk menemukan otoritas lokal. Itu memang sebuah generasi yang berbakat ...."

What An Audacious And Sly Servant! [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang