Chapter 59 : Kombinasi

56 16 1
                                    

Bagaimana keadaan tubuh Kaisar?

Xie Yun menjawab, "Yang Mulia tidak memiliki penyakit yang besar."

Chu Xun baru saja merasa tenang setengah jalan saat ia mendengar Xie Yun meneruskan, "Hanya memiliki penyakit kelelahan saja."

Vitalitas mirip seperti pangsit yang dimakan selama sarapan. Setiap suapannya, akan ada waktu saat pangsit itu dimakan semuanya. Mungkin ada juga yang tersisa tidak dihabiskan karena petaka yang tak terduga dan berhenti di sana. Hanya dapat dikatakan bahwa, pangsit yang dibagikan ke mangkuk Kaisar jauh lebih sedikit dari orang lain, tetapi kecepatan makannya jauh lebih cepat daripada orang lain.

Wajah Chu Xun tidak begitu baik. Ia menelan ludahnya dan putus asa bertanya pada Xie Yun, "Apakah ada metode apa pun ...."

"Kalau kau memiliki kemampuan untuk membuat bunga di musim semi tidak layu selama tiga tahun." Jangankan selamanya, tidak ada bunga yang mampu mekar selama seratus tahun.

Ketika Mei Qian Deng melihat penampilan kalah Putra Mahkota, ia tidak sanggup menahan di hatinya dan diam-diam menarik lengan baju Xie Yun. Ia sudah mengenal Chu Xun selama lebih dari setengah tahun. Ia sudah pernah membuatnya marah sampai tak terhitung jumlahnya, tetapi ia tidak pernah melihat Chu Xun memperlihatkan keadaan putus asa begini. Biarpun ia adalah seseorang yang berada di atas orang banyak, ia masih seorang remaja yang berkembang. Ia belum pernah merasakan badai yang kuat dan perpisahan selama-lamanya. Baginya, Ayahanda Kaisar adalah langit. Sekarang, tiba-tiba saja memberitahukan Chu Xun bahwa langitnya akan segera runtuh, apa yang harus dilakukannya?

Xie Yun melirik dua bocah di depannya. Yang satunya kasihan, sementara yang satunya lagi berat hati. Ia hanya bisa mengoreksi dirinya dengan enggan. "Hei, hei, hei. Yang Mulia Putra Mahkota, mohon jangan menyerah sepenuhnya. Aku hanya seorang tabib muda dari jianghu, masih belum banyak melihat dunia. Tanah ini luas dan tidak kekurangan banyak hal aneh. Tidak peduli apakah para tabib kekaisaran itu lebih baik dariku, gudang keluargamu pastinya memiliki banyak obat-obatan langka yang disembunyikan. Cukup keluarkan obat-obatan itu dan biarkan Kaisar menggunakan mereka."

Tidak ada yang memedulikannya.

Si Tabib Ajaib perempuan pun menjilati bibir bawahnya, mendadak menyadari ia sudah bicara terlalu terus-terang. "Bagaimana kalau kita lakukan ini? Aku akan menuliskan resep obat memperpanjang usia kehidupan yang langka untukmu? Hanya saja, kebanyakan dari obat ini hanya pernah kubaca dari buku pengobatan. Aku belum pernah melihat mereka. Entah apakah mereka bisa ditemukan, itu akan sepenuhnya bergantung pada kemampuan keluarga kekaiasaranmu."

Mata Chu Xun akhirnya mengandung secercah cahaya, seolah ia sudah menangkap ujung ekor harapan. Selama, meski hanya ada sedikit metode yang ada, biarpun ia harus mencari di langit dan bumi, ia harus mencobanya.

***

Cukup larut di malam hari.

Chu Xun terbungkus di dalam sebuah selimut berlapis kapas yang sangat tebal. Ia dan Mei Qian Deng, mereka berdua duduk di atas atap Istana Ming Jue, memandangi rembulan.

Waktu itu, ia tidak bisa tidur, jadi, terbungkus di dalam selimut itu, ia diam-diam turun dari ranjangnya dan pergi mencari Mei Qian Deng. Saat Mei Qian Deng dengan mengantuk membukakan pintunya, ia langsung melihat si Yang Mulia Putra Mahkota yang melamun. Ia masih belum sepenuhnya sembuh dari flu. Setelah menerima serangan seperti ini, sepertinya ia tidak benar-benar sehat.

Pendekar perempuan Mei melihatnya tampak menyedihkan, sehingga ia pun pasrah saja padanya untuk semuanya.

"Kasar, katakan, kalau Ayahanda Kaisar sudah tiada, apa yang harus kulakukan ...."

What An Audacious And Sly Servant! [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang